Kisah Emilia Clarke yang Berjuang Melawan Penyakit Serius di Otaknya

22 Maret 2019 16:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Emilia Clarke. Foto: REUTERS/Mario Anzuoni
zoom-in-whitePerbesar
Emilia Clarke. Foto: REUTERS/Mario Anzuoni
ADVERTISEMENT
Musim final serial televisi Game of Thrones sudah di depan mata. Bagi Anda yang sudah menunggu-nunggu serial ini tentu tak sabar bukan menyaksikan aksi Jon Snow, Sansa Stark dan Aria Stark yang harus bersiap menghadapi pasukan orang-orang mati yang dipimpin Night King.
ADVERTISEMENT
Dan tentunya aksi Emilia Clarke, yang memerankan Daenerys Targaryen dalam menunggangi naga-naganya untuk turut mengalahkan Night King, juga sangat dinanti-nantikan para penggemarnya.
Namun tahukah Anda? Baru-baru ini Emilia Clarke mengakui dirinya merupakan seorang survivor penyakit brain aneurysm atau aneurisma otak. Penyakit serius ini membuat pembuluh darah otaknya mengalami pembesaran akibat kondisi dinding pembuluh darah yang lemah. Jika tidak segera diatasi, pembuluh darah pun akan terus membesar dan akhirnya bisa pecah sehingga dapat menimbulkan kerusakan pada otak hingga risiko kematian.
Dalam sebuah essay untuk The New Yorker, Clarke pun bercerita mengenai perjuangannya melawan penyakit tersebut. Dalam pemaparannya, ia didiagnosa penyakit aneurisma otak pada Februari 2011 pada saat Clarke memasuki musim perdana syuting Game of Thrones.
Trailer 'Game of Thrones' Foto: YouTube GameofThrones
Perempuan asal Inggris ini mengaku sempat stres setelah melalui proses syuting season pertama GoT. Gejala sakit yang dialami Clarke pun semakin menjadi saat ia sedang berolahraga dengan personal trainernya.
ADVERTISEMENT
"Saat itu, trainer saya menyuruh saya melakukan gerakan plank dan pada saat itu juga saya merasa ada sesuatu yang meremas otak saya. Saya pun mencoba mengabaikan rasa sakit itu dan terus konsisten melakukan plank. Sayang saya tidak kuat dan meminta pada trainer saya untuk berhenti sejenak," ujar Clarke.
Bahkan akibat rasa sakit yang tak tertahankan tersebut, membuat Clarke harus merangkak menuju kamar ganti tempat gym.
"Saat itu rasa sakitnya luar biasa menusuk. Saya pun menyadari ada yang tidak beres, ada yang rusak di dalam otak saya," imbuhnya.
Alhasil, Clarke harus dilarikan ke rumah sakit terdekat. Ia pun didiagnosa menderita pendarahan subarakhnoid (SAH), yakni jenis stroke yang dapat menyebabkan kematian akibat terjadinya pendarahan ke ruang di sekitar otak. Tercatat, sepertiga pengidap SAH meninggal dunia setelah didiagnosa penyakit ini.
ADVERTISEMENT
Setelah terdiagnosa, Clarke pun menjalani operasi otak. Beruntung operasinya berjalan lancar, namun cedera orak yang menjangkitnya mengakibatkan dirinya mengalami kehilangan memori sementara.
"Saat itu saya tidak bisa berbicara, saya tidak bisa mengeluarkan sepatah kata apapun. Jelas saya sagat panik. Itu merupakan masa-masa terburuk dalam hidup saya. Bahkan saya sempat meminta kepada staf medis untuk membiarkan saya mati. Bagaimana tidak? seluruh mimpi saya, pekerjaan saya semuanya berpusat pada bahasa, dan komunikasi. Dengan tidak bisa berbicara membuat saya sangat hancur dan tersesat," jelas perempuan kelahiran London 32 tahun silam tersebut.
Setelah melalui berbagai proses penyembuhan, kondisi Clarke pun perlahan pulih. Ia pun dapat kembali syuting untuk Game of Thrones musim kedua. Namun, sayang perjuangannya melawan penyakit otak belumlah berakhir.
ADVERTISEMENT
"Saya didiagnosa dokter telah mengidap aneurisma, di sisi lain otak saya dan ini bisa meledak kapan saja," jelasnya.
Ditengah kesibukan jadwal syuting GoT, Clarke berjuang melawan penyakitnya. Akibat penyakitnya, jika kelelahan menghampirinya Clarke dapat pingsan sewaktu-waktu.
Memasuki tahun 2013 di musim ketiga serial Game of Thrones, pertumbuhan penyakit otaknya semakin parah. Bahkan pertumbuhannya mencapai hingga dua kali lipat dan membutuhkan operasi tengkorak segera mungkin.
"Memiliki pengalaman operasi otak untuk kedua kalinya membuat semua harapan saya surut. Saya merasa saat itu saya tidak akan bisa hidup lagi,"imbuhnya.
Namun setelah melalui berbagai prosedur bedah. Kini Clarke telah sepenuhnya pulih dan dapat kembali beraktivitas dan berakting dalam dunia seni peran. Bahkan kini aktris asal Inggris tersebut mendirikan sebuah badan amal bernama SameYou yang menggalang dana untuk pemulihan kaum muda yang didiagnosa penyakit otak dan stroke.
ADVERTISEMENT
Clarke juga mengajak perempuan lain untuk berani berbicara atas isu kesehatan yang mereka miliki. Hal ini dilakukan untuk memberi wawasan kepada orang lain agar dapat lebih mejaga kesehatan tubuh mereka.