news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Konsumsi Gula Berlebih saat Hamil Sebabkan Anak Lahir Terkena Asma

28 Juli 2017 10:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bahaya makanan manis pada ibu hamil (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bahaya makanan manis pada ibu hamil (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Banyak risiko kesehatan yang bisa terjadi pada ibu hamil. Terutama gangguan kesehatan yang bisa menimpa janin dalam kandungannya.
ADVERTISEMENT
Konsumsi makanan pun harus diperhatikan demi menjaga kesehatan jabang bayi. Bagi Anda yang hobi mengonsumsi makanan manis, maka perlu berhati-hati karena terlalu banyak konsumsi makanan manis saat hamil bisa menyebabkan anak terkena asma atau gangguan pernapasan.
Dilansir Boldsky, sebuah studi yang dilakukan oleh Queen Mary University of London (QMUL) baru-baru ini menunjukkan sebanyak 38 persen ibu yang gemar konsumsi makanan manis saat hamil seperti madu, sirup dan jus buah berisiko melahirkan anak dengan kondisi penyakit alergi.
Sedangkan 73 persen sisanya, anak akan lahir dengan dua atau bahkan lebih alergi, dan sebesar 101 persen menunjukkan jika konsumsi gula saat hamil bisa menyebabkan anak lahir terkena asma.
Dalam penelitian ini, para peneliti menjelaskan jika fruktosa yang terlalu banyak diasup oleh ibu hamil akan mengakibatkan respons imun postnatal terganggu sehingga dapat menyebabkan peradangan alergi pada paru-paru bayi yang sedang berkembang.
Membatasi makanan manis saat hamil (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Membatasi makanan manis saat hamil (Foto: Thinkstock)
Penelitian terdahulu yang telah diterbitkan di European Respiratory Journal juga menunjukkan hasil yang sama. Sebanyak hampir 9.000 pasangan ibu dan anak dilibatkan dalam penelitian ini.
ADVERTISEMENT
Para peneliti menganalisis hubungan antara asupan makanan ibu dengan penyakit asma, demam, eczema dan gangguan paru-paru yang sering terjadi pada anak usia tujuh sampai sembilan tahun. Hasilnya menunjukkan asupan gula dikaitkan secara positif dengan penyakit ashtma.
Salah satu peneliti, Seif Shaheen, Profesor dari QMUL mengungkapkan jika penelitian tidak lantas mengklaim jika setiap ibu hamil yang mengkonsumsi gula sebabkan anak lahir dengan penyakit ashtma.
"Kami tidak dapat mengatakan jika ibu hamil yang mengkonsumsi jumlah gula yang tinggi pasti menyebabkan alergi dan ashtma pada keturunan mereka," ungkap profesor Shaheen.
"Bagaimanapun, kami mengingatkan para ibu hamil untuk membatasi asupan gula yang sangat tinggi karena sampai saat ini kami masih menyelidiki hipotesis ini lebih lanjut," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Meskipun dugaan ini masih dipelajari, namun sebaiknya demi mencegah gangguan kesehatan yang bisa terjadi pada bayi saat lahir, batasi konsumsi gula demi kebaikan kesehatan Anda dan juga janin.