Liburan ke Thailand dan Kamboja, Coba Mampir ke Pasar Malam Serangga

2 Februari 2017 17:56 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Serangga dijajakan sebagai camilan. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Serangga dijajakan sebagai camilan. (Foto: Thinkstock)
Meski dianggap aneh dan menjijikkan bagi sebagian besar orang, mengonsumsi serangga sebagai makanan ternyata memiliki sangat banyak manfaat bagi kesehatan, lho. Misalnya saja dapat menurunkan berat badan dan memberikan nutrisi bagi tubuh.
ADVERTISEMENT
Negara yang terkenal gemar mengonsumsi serangga demi kesehatan adalah Thailand dan Kamboja. Hal ini terbukti dengan munculnya street food atau kawasan yang khusus menjadikan serangga sebagai makanan primadona. 
Tertarik untuk menikmati renyah dan gurihnya sate belalang khas negeri seberang? Kamu bisa mengunjungi Sapan Hin Park Phuket dan Khao San Road Bangkok. Berbagai serangga yang populer di Thailand adalah belalang, jing reed (jangkrik rumah), maeng sading malaeng da na (serangga air), jangkrik putih, ulat sutera, larva semut, dan telur semut merah.
Sapan Hin Park terkenal akan kualitas pengolahan serangganya yang baik, oleh karena itu lokasi ini ramai dikunjungi turis. Di sepanjang jalan Khao San, Bangkok, kamu juga akan dengan sangat mudah menemukan penjual serangga goreng. Sedangkan jika kamu ingin mencari serangga mentah untuk dimasak dan diolah sendiri, kamu bisa menuju pasar Klong Toey. 
ADVERTISEMENT
Jika berkunjung ke Kamboja, cobalah mampir ke pasar malam Siem Reap dan Skon Kampong Cham. Di kedua lokasi ini, kamu bisa dengan mudah menemukan pedagang menjual serangga goreng buatan mereka. Ada yang bergerombol di pasar malam, namun banyak juga pedagang keliling yang menjajakan ular atau kecoa goreng ke penjuru kota. 
Banyak turis yang datang menghampiri untuk sekedar berfoto dan mencicipi satu atau dua buah serangga. Rakyat Kamboja selama ini memang terkenal akan kecintaan mereka terhadap serangga. Banyak penduduk juga secara khusus membangun sarang ulat, belalang, hingga kecoa di halaman rumah mereka. 
Serangga goreng di Kamboja biasanya dijual seharga 4000 riel atau setara Rp 14 ribu.
ADVERTISEMENT
Selain kedua negara ini, ada pula pasar malam Donghuamen di Beijing, China. Didirikan sejak 1984, jejeran sate kalajengking, ular, bintang laut, dan belalang yang tersusun rapi sukses mencuri perhatian pengunjung. 
Sayangnya, pasar malam yang telah berdiri selama 30 tahun ini dikabarkan akan segera ditutup karena menuai protes dari warga sekitar. Hal ini dikarenakan sampah yang kerap ditinggalkan penjual menimbulkan bau yang cukup menganggu. Duh!