Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Lucky Print, Tekstil Lokal yang Kini Mulai Dilirik Desainer Tanah Air
30 Agustus 2017 14:00 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB

ADVERTISEMENT
Memasuki tahun 2017, dunia mode semakin menunjukkan geliat positinya. Tak hanya dari segi berkembangnya para desainer muda Indonesia, tetapi juga dari segi bahan baku yang semakin banyak di produksi di dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Ya, industri tekstil menjadi salah satu pihak yang merasakan dampak positif ini. Mulai banyaknya inovasi dan kreatifitas yang dilakukan para industri teksil membuatnya makin diminati di negeri sendiri. Salah satunya adalah PT. Lucky Print Abadi.
Berdiri sejak tahun 1960, perusahaan ini awalnya bergerak dibidang trading. Namun, pada tahun 1970, PT. Lucky Djakarta Printing menjadi awal tonggak perjalanan PT. Lucky Print Abadi sampai saat ini.
Hingga saat ini, Lucky Print berhasil membina hubungan baik dengan klien di beberapa negara seperti Amerika, Australia, negara-negara di Asia Tenggara, Eropa, hingga Amerika Selatan. Beberapa brand internasional yang juga turut bekerjasama di antaranya seperti Uniqlo, H&M, IKEA, GAP, dan Tom Tailor.

Meskipun telah menjadi salah perusahan tekstil ternama di dunia internasional, namun hal ini dirasa kurang bagi Lucky Tekstil. Untuk itu, di tahun 2017 ini mereka ingin memfokuskan diri bekerjasama dengan para desainer Tanah Air.
ADVERTISEMENT
"Saat ini tekstil dan garmen di Indonesia trennya lagi bagus. Namun, hal itu juga harus menuntut kreatifitas," ujar Dofa Hapsari, Chief Designer PT. Lucky Print Abadi, dalam konferensi pers yang digelar di Cendrawasih Office Park, Bintaro, Tangerang, Selasa (29/8).
Lebih lanjut, Dofa menuturkan jika melakukan kolaborasi dengan desainer menjadi salah satu usaha penting untuk memajukan bisnis tekstil di Indonesia. Hal ini perlu dilakukan agar industri tekstil tidak gulung tikar nantinya.
"Kami banyak melakukan kolaborasi dengan berbagai macam pabrik lain maupun desainer. Brand-brand tekstil Indonesia lagi bagus, mumpung begitu maka kami mau menawarkan sesuatu yang beda," lanjutnya.

Tak hanya menawarkan berbagai pilihan bahan baku bagi para desainer, Lucky Print juga menawarkan pilihan motif print yang selalu mereka keluarkan setiap musimnya. Dan khusus di Fall Winter 2018/2019, mereka menghadirkan koleksi motif dengan tema ERA (Evolution Round of Age) yang dikemas dalam fashion show bertajuk Trend Forecast Fall Winter 2018/2019.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 16 koleksi dihadirkan dalam busana wanita, pria, dan anak-anak. Seluruh busana dihadirkan dalam 4 tema yang berbeda.
Sekuen pertama menghadirkan koleksi yang terinspirasi dari pemanasan bumi dan diibaratkan sebagai era yang telah berakhir. Semua populasi makhluk hidup meningkat. Iklim hangat membantu mereka lebih mudah untuk eksis dan memulai cara hidup baru.
Warna alam seperti cokelat, hijau, dan warna-warna tanah mewakili sekuen ini. Bahan seperti katun dan rayon 100% juga dihadirkan dalam koleksi ini.

Sementara itu, di sekuen 2 Lucky print menghadirkan koleksi yang berkisah tentang kehidupan raja dan ratu. Sebuah cerita dari raja dan ratu yang ditutupi dengan kekuatan, kemewahan, kesenangan, dan romantisme yang manis.
Di sekuen ini, warna-warna manis nan lembut seperti angel falls blue, nectar pink, dan kelabu hangat berpadu menghadirkan sebuah satu kesatuan yang harmonis. "Kami juga menggunakan kain tipis seperti voile atau burn out, dan teknik menyikat untuk mendapatkan tampilan beludru, serta aksen metalik untuk menunjang karakter elegan," ujar Dofa.
ADVERTISEMENT
Di sekuen 3, karakter anggun dan keabadian dihadirkan dalam koleksi dengan tekstur, struktur, dan komposisi yang alami. Vintage menjadi gaya yang mendominasi di sekuen ini.
Gaya transisi coba dihadirkan dalam gaya masa lalu yang berpadu dengan gaya masa kini dalam waktu bersamaan. Membentuk satu kesatuan di waktu bersamaan untuk menjadi tren gaya baru yang akan menjadi panutan.
Patriot blue, iron gate, urban chic, dan red scooter merupakan beberapa warna yang digunakan. Selain itu, motif klasik seperti garis diagonal, kotak-kotak (tartar), dan beberapa desain yang menggambarkan revolusi mode Inggris dari masyarakat perkotaan menghiasi sekuen ini.

Sebagai penutup, koleksi yang terinspirasi dari olahraga bertemperatur ekstrem menghiasi sekuen 4. Batasan antara busana wanita aktif dan baju olah yang semakin lama semakin tidak jelas menjadi fokus di koleksi ini.
ADVERTISEMENT
Warna titanium, indigo, dan campuran cobalt dengan aksen warna virtual pink serta warna sulfur hadir dengan balutan motif garis, lingkaran, geometris, untuk menampilkan kesan maskulin dan sportif.
Sayangnya, seluruh koleksi ini hanya bisa didapatkan dalam skala besar untuk sekarang ini. Namun, menurut Uhandanny Subiantoro, General Manager Commercial PT. Lucky Print Abadi, di akhir tahun nanti mereka berencana untuk mengeluarkan bahan serta motif dalam skala kecil untuk memudahkan para desainer Indonesia menggunakan jasa mereka.
"Nantinya, kita akan kasih kuantitas kecil kepada desainer, seperti hanya 10 sampai 20 meter. Tapi itu baru bisa terealisasi mungkin di akhir tahun ini," ujar Uhandanny.
Jadi, daripada membeli bahan hingga ke Turki, tidak ada salahnya untuk mencoba menggunakan bahan karya dalam negeri, bukan?
ADVERTISEMENT