Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Madu Ternyata Mengandung Pestisida Berbahaya
11 Oktober 2017 10:08 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB

ADVERTISEMENT
Jika kamu mengira bahwa madu yang selama ini diminum berasal dari sari lebah murni tanpa tambahan kandungan kimia apapun, kamu salah besar. Pasalnya, pestisida ditemukan dalam kandungan madu yang tersebar di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Dilansir The Guardian, baru-baru ini para peneliti menemukan fakta bahwa sebanyak 200 madu yang diteliti dan dianalisis terbukti mengandung jenis pestisida berbahaya, yaitu neonotinoid. Sebanyak 75 persen diketahui terkontaminasi oleh berbagai jenis bahan kimia.
Temuan ini tentu sangat mengkhawatirkan. Bagaimana tidak, neonotinoid merupakan insektisida yang sangat beracun dan dapat mempengaruhi sistem syaraf pusat serangga. Pestisida ini juga mengakibatkan kelumpuhan dan kematian sehingga populasi serangga bisa berkurang.

Lantas, bagaimana madu yang dikonsumsi bisa mengandung pestisida?
Sifat lebah yang mencari makan dengan menyerap nektar atau sari bunga pada tumbuhan berbunga mengakibatkan pestisida ikut termakan oleh lebah. Hal ini tentu mempengaruhi madu yang dihasilkan oleh lebah.
Studi yang disebut 'Nerve Agents in Honey' ini dilakukan oleh para periset di Botanical Garden of Neuchâtel di Swiss. Penelitian ini menggabungkan beberapa laporan lain yang turut menyoroti efek buruk pada tanaman yang disemprot pestisida oleh para petani.
ADVERTISEMENT
Tingkat kontaminasi tertinggi berada di Amerika Utara, dengan 86 persen sampel mengandung satu atau lebih neonicotinoid, kemudian diikuti oleh Asia pada angka 80 persen dan Eropa di angka 79 persen. Sedangkan yang terendah adalah Amerika Selatan dengan persentase sebesar 57 persen.

Meski begitu, undang-undang Uni Eropa menyebutkan bahwa tingkat residu pestisida tersebut masih berada di angka batas wajar yang diizinkan, sehingga masih aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
Upaya peringatan pun sudah diberikan oleh para peneliti dan mereka yang peduli tentang nasib pangan saat ini. Namun, agaknya para petani masih enggan untuk tidak menggunakan pestisida sebagai modal utama dalam menyelamatkan tanaman mereka dari hama.
Semoga penemuan pestisida pada madu dan bahan pangan lainnya tidak ditemukan lagi dalam penelitian selanjutnya, ya!
ADVERTISEMENT