Makanan Dapat Awet Selama Bertahun-tahun, Ini Rahasianya!

31 Maret 2017 6:21 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Mie Instan (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Mie Instan (Foto: Thinkstock)
Tahukah kamu, bahwa makanan apapun ternyata bisa diawetkan hingga bertahun-tahun tanpa menggunakan bahan pengawet?
ADVERTISEMENT
Mungkin pertanyaan ini terdengar aneh, namun benar adanya, lho. Semua jenis makanan bisa awet tak ditumbuhi jamur dan bakteri jika diolah menggunakan teknologi retort dan disimpan pada kemasan kedap udara.
Apa itu teknologi retort?
Retort sejatinya bukanlah teknologi baru, karena telah ditemukan pertama kali pada tahun 1810 oleh Nicholas Appert. Nicholas sendiri merupakan ilmuwan yang juga menemukan teknologi pengalengan makanan.
Pada era ini, para ilmuwan mulai menemukan fakta bahwa ternyata makanan bisa diawetkan dengan menggunakan suhu tinggi alias dipanaskan.
Penyebab basi atau kerusakan pada makanan sejatinya adalah oksigen dan mikroorganisme yang ada di udara. Terlebih pada makanan basah seperti ikan, ayam, telur, dan susu.
"Mikoorganisme dan makhluk hidup tidak bisa hidup pada lingkungan yang ekstrim, cara paling mudah untuk membuat lingkungan tersebut ekstrim sehingga mikroorganisme tidak mampu tumbuh adalah dengan dipanaskan, diatur suhunya," jelas Prof. Dr. Purwiyatno Hariyadi, Pakar Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor, saat ditemui kumparan di Kembang Goela, Jakarta Pusat (30/3).
ADVERTISEMENT
Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Cara terbaik untuk membunuh mikroorganisme tersebut adalah dengan menciptakan suasana ekstrim, yang dalam hal ini berupa pemanasan pada makanan. "Prinsipnya adalah kita aplikasikan suhu yang tinggi pada makanan tersebut," sambungnya.
Makanan yang telah disterilkan dengan menggunakan mesin tekanan tinggi bernama retort, selanjutnya akan dikemas dengan kemasan tertutup yang kedap udara.
"Kemudian setelah tercapai suhu tinggi tersebut harus dipertahankan sedemikian rupa, dengan cara menggunakan kemasan tertutup secara kedap," jelasnya lagi. Kemasan kedap udara inilah yang memblokir dan mengamankan makanan dari mikroorganisme. Jadi, selama kemasan tidak rusak, makanan tersebut akan tetap steril dan aman dikonsumsi.
Teknologi ini dinilai jauh lebih praktis jika dibandingkan dengan pendinginan, karena pendinginan membutuhkan banyak biaya. Penyimpanannypun harus menggunakan lemari pendingin, yang cukup merepotkan.
ADVERTISEMENT
Lalu, berapa lama teknologi retort mampu mengawetkan makanan yang ada di dalamnya?
"Selama pengemasannya tidak dipertahankan kedap, maka selama itu pula dia steril. Steril maka dengan sendirinya bisa dikonsumsi," tutur Prof. Dr. Purwiyatno Hariyadi lagi.
Kini, teknologi retort telah berkembang pesat dan telah diadopsi oleh berbagai produsen makanan instan di seluruh dunia. Salah satu yang menerapkan dan memberikan terobosan baru dalam industri mi instan adalah Indomie.
Produsen mi instan ini menggunakan mesin retort atau alat pemasak bertekanan tinggi, dengan suhu mencapai 120°C hingga 121 °C. Tekanan tinggi inilah yang berfungsi untuk membunuh mikroorganisme penyebab basinya makanan secara sempurna.
Dengan diaplikasikannya teknologi retort, maka makanan tak lagi membutuhkan bahan pengawet, sehingga jauh lebih aman dan sehat untuk dikonsumsi. Semoga ada lebih banyak produsen makanan instan di Indonesia yang menerapkan teknologi ini, ya!
ADVERTISEMENT