Mana yang Lebih Bahaya, Mi Instan Bungkus Plastik atau Cup?

2 Maret 2017 18:19 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Mie instan cup mengandung 300 kalori (Foto: Thhinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Mie instan cup mengandung 300 kalori (Foto: Thhinkstock)
Mi instan adalah kudapan yang paling banyak dicari oleh banyak orang. Pengolahannya mudah dan rasanya yang gurih sudah tidak diragukan lagi. Baik kemasan dalam bentuk bungkusan plastik atau bentuk cup, mi instan tersebar di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Semua orang tentu tahu bahaya dari mengonsumsi kudapan yang disukai oleh berbagai kalangan usia ini. Penyakit jantung adalah penyakit nomor satu yang disebabkan oleh seringnya konsumsi mi instan.
Banyak orang bertanya-tanya, jika mi instan berbahaya maka lebih bahaya mana antara mi instan dengan bungkus plastik atau mi instan cup?
Faktanya mi instan cup jauh lebih berbahaya daripada mi instan bungkus plastik. Karena sterofoam sebagai bahan kemasan mi instan cup dibuat dari kopolimer styren yang terbukti dapat menyebabkan penyakit Endocrine Disruption.
EDC atau Endocrine Disruption merupakan penyakit yang terjadi akibat adanya gangguan pada sistem endokrinologi dan reproduksi pada manusia. Kandungan kalori dalam satu mi instan cup yang berisi mi, bumbu dan sayuran kering mengandung sekitar 300 kalori.
ADVERTISEMENT
Namun, bukan berarti mi instan bungkus plastik aman dikonsumsi. Mi instan rendah akan gizi melainkan tinggi lemak, tinggi kalori dan sodium. Dan yang lebih mengerikan, mi instan dibuat dengan perwarna dan perisa buatan, pengawet dan zat aditif lainnya.
Dikutip dari NDTV, dr Sunil Sharma selaku dokter umum dan kepala UGD RS Madan Mohan Malviya, New Delhi, India menjelaskan bahwa MSG yang terkandung dalam mi instan dapat menyebabkan masalah kesahatan yang sangat parah.
“Dalam kebanyakan kasus, monosodium glutamat (MSG) dan tertiary-butyl hydroquinone (TBHQ) yang terkandung dalam mi instan dapat meningkatkan selera makan seseorang  dan juga menjadi bahan pengawet. Meskipun mi instan boleh dikonsumsi namun harus dalam batas wajar. Konsumsi mi instan terlalu sering dapat menyababkan masalah kesehatan yang parah” ucap dr Sunil.
ADVERTISEMENT
Sebagian besar makanan olahan sarat akan lemak jahat seperti asam lemak jenuh atau lemak trans. Mi instan mengandung lemak jenuh yang jika dikonsumsi secara berlebihan bisa menyebabkan tingginya tingkat kolesterol dalam darah. Memiliki kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe-2.
Sebaiknya batasi diri kamu dalam mengonsumsi makanan olahan seperti mi instan terutama mi instan cup yang lebih berbahaya karena bahan sterofoam yang biasa dijadikan sebagai kemasan mi.