Melihat Aneka Burung Langka di Pameran Unggas Nasional TMII

23 April 2017 16:43 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hendra dan burung macawnya (Foto: Iqra Ardini/kumparan)
Bagi para pencinta burung, dapat berkumpul bersama dalam sebuah komunitas tentu menyenangkan. Banyak teman dan ilmu baru yang akan didapatkan.
ADVERTISEMENT
Seperti yang dilakukan oleh para pecinta burung hari ini, mereka berkumpul di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) untuk mengikuti acara Expo Unggas Nasional 2017. Acara ini menghadirkan berbagai jenis burung, mulai dari yang biasa hingga yang langka.
Pameran unggas nasional di TMII (Foto: Iqra Ardini/kumparan)
Mereka yang hadir bukan hanya orang dewasa, banyak juga anak-anak yang antusias melihat atraksi burung-burung.
Anak-anak juga hadir di pameran unggas nasional (Foto: Iqra Ardini/kumparan)
Hendri, anggota Komunitas Paruh Bengkok, komunitas penggemar burung berparuh bengkok seperti kakatua dan Macaw, juga hadir di acara ini. Hendri membawa burung kesayangannya yakni Macau paruh bengkok.
Hendri bergabung dengan komunitas tersebut sejak 2015 melalui Facebook. Alasannya, ia ingin memperluas jaringan dengan orang yang berhobi sama. Ia juga ingin tahu bagaimana caranya melatih burung Macaw miliknya.
ADVERTISEMENT
Burung Macaw miliknya ia beli sejak masih bayi. "Belinya di kota-kota gede udah banyak, kalau segede ini harganya 30 juta rupiah, yang jenis lebih kecil 13 juta," kata Hendri kepada kumparan (kumparan.com) ketika ditemui di acara Expo Unggas Nasional di TMII, Jakarta Timur, Minggu (23/4).
Saat ia beli, burung Macaw Hendri masih berusia 2,5 bulan. "Kalau bayi lebih mudah dilatihnya," ujar Hendri.
Hendra dan burung macawnya (Foto: Iqra Ardini/kumparan)
Menurutnya, masa terbaik melatih trik ke burung adalah sejak masa tumbuh bulu. "Sambil belajar terbang, kita latih," imbuhnya.
Melatih burung Macaw untuk terbang gampang-gampang susah. "Pertama kita taruh di jarak lima meteran, panggil namanya atau pakai peluit sampai datang," terang Hendri.
Latihan ini ia lakukan secara bertahap dan rutin sampai akhirnya burung Macaw kesayangannya mau merespon suaranya dan peluit. Bila responsnya bagus, baru boleh diterbangkan di luar.
ADVERTISEMENT
Hendri sering memberikan bubur burung atau Juprim sebagai imbalan jika burung Macawnya berkelakuan baik. Berkat latihan intensif selama sebulan dan imbalan Juprim, burung Macawnya bisa menguasai trik tersebut dalam sebulan.
Saat ini Hendri memiliki 3 burung dengan jenis yang berbeda. Salah satu favoritnya adalah burung Macaw paruh bengkok yang dikenal pintar.
Burung Macaw bisa mengerti perintah terbang dan kembali bila dipanggil, burung Macaw juga dikenal bisa berbicara dan memberikan respon, seperti halnya burung Kakatua.
"Tapi Macaw warnanya warna-warni," kata Hendri menjelaskan alasan ia lebih menyukai Macaw.
Burung parung bengkok (Foto: Iqra Ardini/kumparan)
Untuk perawatan, Hendri mengaku tidak punya cara khusus. Biasanya dimandikan menggunakan shampo seminggu sekali. Makanan yang ia berikan untuk burung kesayangannya ini juga bervariasi, kadang kacang-kacangan, kwaci, atau bubur Juprim.
ADVERTISEMENT
Di acara pemeran unggas ini, Hendri menampilkan pertunjukan Macau kesayangan. Macau berwarna biru kuning itu terbang dan kembali sesuai perintah Hendri.
Aksi Hendri dan burung Macawnya mengundang tawa orang-orang di sekitarnya. Semuanya bertepuk tangan saat burung itu kembali hinggap ke tangan Hendri.
Burung parung bengkok (Foto: Iqra Ardini/kumparan)
Burung parung bengkok (Foto: Iqra Ardini/kumparan)