Melihat Potensi Wisata Cross Border Johor Bahru-Batam

Jembatan Barelang Batam (Foto: bpbatam.go.id)

Program promosi wisata di lintas perbatasan atau cross border menjadi salah satu cara Kementerian Pariwisata (Kemenpar) untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara. Salah satu wilayah wisata cross border yang memiliki potensi besar adalah Kepulauan Riau yang terdiri dari Batam, Bintan dan Tanjungpinang.

Asisten Deputi Pasar Asia Tenggara Kemenpar, Rizki Handayani, mengatakan kunjungan wisatawan mancanegara ke Kepri pada tahun 2016 sejumlah 2.004.902. Angka tersebut menyumbang 17% dari total kunjungan wisman ke Indonesia. Kementerian Pariwisata menargetkan kunjungan wisman ke Kepri naik 62% dari tahun sebelumnya yakni menjadi 3.250.000.

Wilayah cross border di Kepri memiliki banyak potensi wisata yang menarik, mulai dari keindahan alamnya, kuliner, spa hingga golf. Ditambah letak wilayah yang berdekatan dengan Singapura dan Malaysia, membuat promosi wisata cross border di sana perlu terus ditingkatkan.

Melihat potensi ini, Kementerian Pariwisata bekerja sama dengan operator feri dan industri pariwisata di Kepulauan Riau membuat program promosi wisata cross border 'Hot Deals'.

Pameran promo hot deals wisata cross border (Foto: Salmah Muslimah/kumparan)

Lewat promosi ini, calon wisatawan asing yang ingin datang ke Batam melalui Singapura atau Malaysia dengan menumpang kapal feri akan mendapatkan paket perjalanan yang lebih murah dari biasanya, khususnya di hari Senin hingga Kamis. Hal ini sengaja dilakukan untuk memanfaatkan kursi feri dan kamar kosong di hotel-hotel.

Pelaksanaan promosi Hot Deals ini dilakukan sejak Agustus 2017 hingga akhir tahun ini. Salah satunya adalah penjualan di stan promosi yang ada di AEON Mall Dato Onn, Johor Bahru, pada tanggal 26 - 29 Oktober 2017.

Promosi di Johor Bahru ini berhasil menjual paket wisata murah cross border sebanyak 360 paket dengan proyeksi transkasi sebesar Rp 128.277.858.

Selain itu terjual juga paket-paket wisata non-Kepri selama kegiatan berlangsung. Paket terbanyak yang diminati oleh pengunjung adalah paket hotel dan tour, dikarenakan calon wisatawan masih banyak yang belum mengenal Batam, Kepri.

Pameran promo hot deals wisata cross border (Foto: Salmah Muslimah/kumparan)

Menanggapi promosi cross border yang dilakukan ini, Konjen RI di Johor Bahru, Zainul Idris Yunus, meminta agar program semacam ini terus ditingkatkan, mengingat masih banyak masyarakat Malaysia, khususnya Johor Bahru yang belum mengenal Batam.

"Acara ini bagus karena minat (wisata ke Kepri) masih kurang, kita perlu promosi yang lebih agresif lagi. Saya bincang-bincang dengan teman Malaysia di sini masih banyak yang belum tahu Batam, padahal akses ke sana itu mudah bisa dengan feri," kata Zainul di acara promosi cross border Johor Bahru, Minggu (29/10).

Konjen RI di Johar Bahru, Zainul Idris Yunus (Foto: Salmah Muslimah/kumparan)

Zainul mendukung promosi cross border ini, menurutnya Konjen RI di Johor Bahru juga terus mempromosikan wisata di daerah perbatasan. Pihaknya juga tengah menggodok program kerja sama dengan Senai Airport, Johor Bahru, untuk membawa wisatawan yang berwisata ke Johor Bahru untuk juga mengunjungi wisata daerah lintas perbatasan seperti Batam dan sekitarnya.

"Harapan kami lebih banyak lagi orang Johor Bahru lebih tahu lagi tentang Batam dan Tanjungpinang," ucap Zainul.

kumparan (kumparan.com) menjajal rute wisata cross border dari Johor Bahru ke Batam. Rute yang ditempuh cukup mudah dan cepat, hanya butuh 1,5 jam perjalanan untuk bisa sampai ke Batam dengan menggunakan kapal feri. Harga tiket yang ditawarkan juga murah, sekitar 85 Ringgit atau sekitar Rp 272.000.

Wisata cross border dengan kapal feri (Foto: Salmah muslimah/kumparan)

Fasilitas pelabuhan hingga kapal juga cukup baik. Penumpang bisa tidur dengan nyaman selama kapal ber-AC itu melaju di atas laut.

Wisata cross border dengan kapal feri (Foto: Salmah muslimah/kumparan)

Tahun ini Kemenpar menargetkan kunjungan 15 juta wisatawan mancanegara, sebanyak 2,3 juta wisman di antaranya diharapkan datang dari pasar Singapura dan 1,8 juta dari Malaysia.