Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Membedakan Tas Branded Asli dan Palsu Kini Semakin Sulit
16 Maret 2018 15:52 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa dekade terakhir, ada tren wisata belanja di Canal Street, New York, Amerika Serikat. Namun yang membedakannya, di sepanjang jalan ini kamu akan menemukan beragam tas-tas replika dari keluaran rumah mode ternama. Jadi, jangan kaget jika di sana kamu akan menemukan banyak penjual yang menjajakan tas Gucci, LV, Givenchy, hingga Hermes.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini pun semakin berkembang dengan adanya situs seperti Rebag. Dilansir Forbes , situs ini memungkinkan orang-orang menjual kembali tas bermerek mereka hanya dalam hitungan menit saja. Hingga tak dapat dipungkiri, ada saja penjual iseng yang mengklaim tasnya asli tetapi nyatanya palsu.
Lantas, mengapa tas-tas branded tersebut hampir sulit dikenali kepalsuannya?
Dilansir Vogue UK , rupanya tas tiruan berkualitas tinggi tersebut dibuat di pabrik yang sama dengan tas asli. Hal ini menjadi fenomena yang cukup masuk akal, karena banyak tas lansiran rumah mode mewah yang memindahkan produksi tas mereka ke China dan India.
ADVERTISEMENT
Para oknum pemalsu tersebut semakin pintar. Mereka merilis tas-tas palsu tersebut dengan waktu yang hampir berdekatan atau bahkan bersamaan dengan tas asli. Bahkan, para pemalsu dapat memproduksi model yang sesuai dengan musim rilisnya. Tak hanya itu saja, para pemalsu tas tersebut tidak segan untuk mengklaim bahwa tas yang mereka jual berasal dari pabrik yang sama dengan tas yang asli, hanya bengkelnya saja yang berbeda.
Meningkatnya penjualan tas palsu diikuti dengan meningkatkan produk palsu lainnya, mulai dari perhiasan, berbagai item streetwear, sneakers. Coba saja lihat, beberapa brand seperti Balenciaga, Supreme, hingga Valentino juga banyak ditemui replikanya.
Harga yang dibanderol perbedaannya cukup jauh. Jika sepasang high heels Valentino dijual seharga Rp 15 jutaan, maka sepatu replikanya dijual mulai dari kisaran Rp 500 ribuan.
Oleh karena itu International Anti-Counterfeit Coalition (IACC) yang berbasis di Amerika Serikat bekerja sama dengan pemerintah setempat sedang berupaya membangun aplikasi untuk melindungi konsumen dari membeli tas palsu. Mereka juga bekerja sama dengan beberapa perusahaan kartu kredit untuk mengurangi penjualan tas palsu di beberapa portal e-commerce seperti Alibaba, Ebay dan situs lainnya.
ADVERTISEMENT
Kamu yang berminat untuk membeli tas atau sepatu branded, sebaiknya jangan terkecoh dengan harga murah. Tak ada salahnya cek harga di pasaran atau beli di butik resmi yang sudah terjamin keasliannya.