Mengenal Aneurisma Aorta, Penyakit yang Diderita Bondan Winarno

29 November 2017 19:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bondan Winarno (Foto: Instagram @maknyusbw)
zoom-in-whitePerbesar
Bondan Winarno (Foto: Instagram @maknyusbw)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pakar kuliner yang juga seorang wartawan senior, Bondan Winarno, meninggal dunia pada Rabu (29/11) di RS Harapan Kita, Jakarta Barat.
ADVERTISEMENT
Kepergian pria yang populer dengan jargon "Maknyuss" itu menjadi duka mendalam bagi penikmat kuliner Indonesia. Tidak mengherankan memang, karena semasa hidupnya Bondan seringkali wara-wiri di televisi berbagi kisah aneka kuliner khas Indonesia.
Meninggalnya Bondan diduga karena penyakit jantung. Hal itu diungkapkan oleh cucu Bondan, Gabriel, ketika ditemui kumparan (kumparan.com) di RS Harapan Kita, Rabu (29/11).
"Dugaan sementara penyakit jantung," ujar Gabriel.
Sebelum meninggal, Bondan memang sempat beberapa kali dirawat di RS Harapan Kita karena penyakit jantung yang dia derita. Namun, Gabriel enggan menjelaskan secara spesifik jenis penyakit jantung seperti apa yang diderita oleh sang kakek.
Bondan diketahui juga menderita aneurisma dan katup aorta. Hal itu diungkapkan oleh pria kelahiran 20 April 1950 tersebut, melalui akun Twitternya @PakBondan.
ADVERTISEMENT
"Tks Dr. dr. Iwan Dakota, SpJP, RS Harapan Kita, yang dengan stetoskopnya mendiagnosa bahwa saya tak hanya menderita aneurisma, tapi juga katup aorta," cuit Bondan pada tanggal 06 Oktober 2017.
Sementara, rekannya sesama pecinta kuliner, Arie Parikesit mengunggah foto percakapan yang berisi pengakuan Bondan telah menderita aneurisma aorta sejak tahun 2015.
Apa sebenarnya aneurisma dan katup aorta ?
Melalui jurnal yang diterbitkan oleh Dr. Achmad Adam,dr.,M.Sc.,SpBS, aneurisma didefinisikan sebagai suatu pelebaran atau dilatasi dari pembuluh darah.
Aneurisma dapat terjadi pada pembuluh nadi bagian perut, jantung, otak, lutut, paha, usus, dan limpa. Sementara aorta merupakan arteri terbesar yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh.
"(Aneurisma aorta) itu seperti varises (pelebaran) tapi di aorta, kalau varises kan (di) pembuluh darah yang menuju jantung," ujar dr. Taufiqurrokhman, SpPd, kepada kumparan (kumparan.com), Rabu (29/11).
ADVERTISEMENT
Terdapat dua jenis aneurisme aorta yakni, aneurisma aorta torakalis (aorta bagian dada) dan aneurisma aorta abdominalis (aorta bagian perut). Aorta abdominalis sendiri termasuk kategori yang paling sering terjadi.
Bondan Winarno dan Dr. dr. Iwan Dakota. (Foto: Twitter @PakBondan)
zoom-in-whitePerbesar
Bondan Winarno dan Dr. dr. Iwan Dakota. (Foto: Twitter @PakBondan)
Dilansir dari medical-dictionary, aneurisma aorta torakalis biasanya tidak menimbulkan gejala yang terlalu terlihat. Sementara aorta abdominal dapat menyebabkan rasa sakit di punggung bagian bawah, pinggul, dan perut.
Sebagian besar aneurisma aorta perut disebabkan oleh aterosklerosis, suatu kondisi yang terjadi ketika lemak (biasanya kolesterol) dibawa ke dalam darah dan terbentuk di dinding bagian dalam aorta.
Semakin banyak lemak menempel pada dinding aorta, dinding tersebut menjadi tidak normal yang mengakibatkan aneurisma.
Bondan Winarno (Foto: Instagram @maknyusbw)
zoom-in-whitePerbesar
Bondan Winarno (Foto: Instagram @maknyusbw)
Lain halnya dengan katup aorta. Katup aorta merupakan salah satu katup jantung yang terletak diantara ventrikel (ruang) jantung sebelah kiri dan aorta.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari bedahjantung.org, terdapat dua kelompok penyakit yang terjadi pada katup aorta. Pertama, stenosis aorta (aortic stenosis atau AS) yakni katup aorta tidak dapat terbuka secara penuh yang mengakibatkan hambatan aliran darah keluar dari jantung. Yang kedua adalah insufisiensi aorta (aortic insufficiency atau AI). Pada jenis ini, aorta tidak dapat menutup sempurna sehingga masih ada darah bali dari aorta yang kembali ke ventrikel bagian kiri.