Mengenal Ryugyong, Hotel 105 Lantai di Korea Utara yang Gagal Dibangun

20 Februari 2017 14:06 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ryugyong Hotel di Pyongyang, Korea Utara. (Foto: Instagram: @pedro_j_savedraa)
zoom-in-whitePerbesar
Ryugyong Hotel di Pyongyang, Korea Utara. (Foto: Instagram: @pedro_j_savedraa)
Hingga saat ini, Burj Khalifa yang berlokasi di Dubai, Uni Emirat Arab dikenal sebagai gedung pencakar langit tertinggi di dunia. Namun jauh sebelum kemunculannya, tahukah kamu bahwa Korea Utara memiliki gedung yang sempat digadang-gadang sebagai hotel tertinggi dunia?
ADVERTISEMENT
Gedung ini dikenal dunia dengan nama Hotel Ryugyong dan berlokasi di Pyongyang, Korea Utara. Gedung megah berbentuk piramida ini pertama kali mulai dibangun pada1987 dan ditargetkan akan selesai pada 1989.
Namun sayang, rencana tinggal rencana. Pada 1992, pembangunan gedung setinggi 330 meter ini terpaksa dihentikan karena 'kekurangan biaya'. Hal ini terjadi karena Korea Utara mengalami krisis keuangan setelah kejatuhan Uni Soviet.
Akibatnya? Hotel megah ini berdiri tanpa fasilitas apapun di dalamnya. Terbengkalai dan tak terurus, Hotel Ryugyong berkapasitas 3000 kamar ini pada akhirnya hanya menjadi bahan olok-olok dunia internasional.
Bahkan Ryugyong diberi julukan sebagai 'Hotel of Doom', 'Bangunan Terburuk', dan 'Hotel Kiamat' oleh siapapun yang mengetahuinya.
Setelah belasan tahun berlalu, pada 2008 sebuah perusahaan Mesir, Orascom Group, sempat mengambil alih dengan memasang kaca sebagai eksterior Ryugyong dengan harapan dapat menghidupkan kembali hotel mati ini. Namun usaha ini kembali terhenti, karena untuk menyelesaikan permasalahan aliran listriknya saja membutuhkan dana sebesar $2 miliar atau Rp 27 triliun. Wow!
ADVERTISEMENT
Sejatinya, hotel ini dibangun untuk menyaingi reputasi hotel tertinggi dunia yang pada 1986 dipegang oleh Westin Stamford Hotel Singapura, dan dibangun oleh SsangYong Group asal Korea Selatan. Namun gelar ini gagal diraih karena krisis ekonomi yang melanda.
Diketahui gedung 105 lantai ini telah menghabiskan dana sebesar £470 juta atau Rp 7,8 triliun untuk pembangunan rangka yang tak kunjung terselesaikan. Hingga kini, Hotel Ryugyong telah berdiri tak terurus selama 30 tahun dan dijadikan sebagai pengingat akan gagalnya ambisi besar Korea Utara dalam mewujudkan bangunan hotel tertinggi di dunia.