Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Mengenal Turban, Penutup Kepala yang Sudah Ada Sejak Zaman Mesopotamia
11 September 2018 10:18 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Secara tradisional, turban adalah istilah untuk penutup kepala perempuan di negara barat. Pemakaian turban ini sudah ada sejak awal abad ke-20. Tetapi, tidak ada sumber pasti yang menyebutkan sejak kapan turban hadir sebagai penutup kepala. Namun menurut beberapa penelitian, masyarakat pada zaman Mesopotamia, Babilonia dan Byzantium sudah menggunakan turban sejak abad ke-10.
ADVERTISEMENT
Namun sebenarnya turban tidak hanya dipakai oleh perempuan saja, turban juga menjadi salah satu aksesori penutup kepala yang banyak dipakai oleh laki-laki. Turban sendiri hadir dengan bentuk, ukuran, dan warna yang berbeda-beda. Di Afrika Utara, Timur Tengah, Asia Tengah dan Asia Selatan misalnya, turban dikenakan dengan melilitkan kain yang panjangnya kurang dari lima meter. Di beberapa tempat di Asia Selatan, turban dibuat dengan cara dijahit.
Bukti awal kehadiran turban berasal dari zaman Mesopotamia atau sekitar 2350 tahun sebelum masehi. Kala itu, turban dikenakan jauh sebelum kehadiran Islam dan Kristen. Di India, terdapat literatur yang menyebutkan bahwa turban awalnya dipakai oleh para bangsawan sebagai tanda kekuatan. Biasanya turban dipakai bersamaan dengan perhiasaan dan aksesori lainnya untuk menampilkan 'kekayaan' mereka.
ADVERTISEMENT
Di beberapa negara, turban adalah aksesori penting yang tak terpisahkan dari beragam kebudayaan dan agama. Di beberapa daerah seperti Persia, Turki dan India, mengenakan turban menjadi salah satu kebudayaan yang masih terus dijaga. Di negara muslim, turban dililitkan setelah memakai topi atau peci. Di Iran, turban dipakai dengan cara diputar-putar hingga permukaannya datar.
Istilah turban juga ternyata beragam. Dalam bahasa Inggris, turban juga disebut dengan turbant, tolibanl, dan turband. Kata-kata ini merupakan adaptasi dalam bahasa Prancis yang diadaptasi juga dari bahasa Turki (tulbend). Di India, turban dikenal dengan beberapa sebutan. Potia, usnisa, pag, pagri, safa, dan veshtani. Bagi penganut Sikh, turban disebut dengan dastaar. Sedangkan bagi umat Muslim di India, turban disebut dengan kalansuwa.
ADVERTISEMENT
Material turban juga beragam. Yang paling umum dikenakan adalah katun karena paling nyaman dikenakan dan cocok untuk udara tropis. Material seperti sutra dan satin juga banyak digunakan oleh para kalangan atas.
Berbagai Model Turban
Secara umum, turban dibagi menjadi dua jenis, yakni turban persegi panjang dan turban segi empat. Turban persegi panjang memiliki panjang sekitar tujuh hingga 10 meter dengan lebar antara 25cm hingga 100 cm. Sedangkan turban segi empat berukuran antara satu hingga tiga meter yang akan dilipat menjadi bentuk segitiga.
Turban yang dipakai pria melambangkan rasa hormat dan menghargai. Jika ada pria yang bertukar turban, hal itu melambangkan persahabatan yang kekal. Sedangkan menghadiahkan turban kepada seseorang dianggap sebagai rasa percaya kepada orang tersebut.
Warna turban yang bervariasi juga melambangkan status sosial, nilai spiritual, suasana hati hingga acara tertentu. Di India, turban berwarna putih dianggap sebagai warna paling suci bagi umat Muslim, digunakan untuk berkabung oleh pria yang lebih tua, dan warna biru gelap untuk kunjungan bela sungkawa. Dalam kepercayaan Sikh di India utara, turban berbahan katun berwarna biru dan putih juga dikenakan oleh pria religius.
ADVERTISEMENT
Kini, turban tak hanya dipakai oleh pria saja. Banyak perempuan dari Eropa dan Amerika yang juga mengenakan turban sejak abad ke-16 dan semakin modern mengikuti perkembangan dunia fashion. Bahkan, banyak desainer yang mengadaptasi turban menjadi aksesori penutup kepala yang lebih fashionable dan chic.
Meski didesain dengan model yang lebih kontemporer, turban yang dikenakan pada wanita tidak memiliki makna yang sama dengan turban tradisional pada umumnya. Turban di sini hanya sebagai penutup kepala dan aksesori pelengkap penampilan.