Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Mengulik Kehidupan Meghan Markle Sebelum Bertemu Pangeran Harry
17 Mei 2018 12:25 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Sejak bertemu dan jatuh cinta dengan Pangeran Harry , kehidupan Meghan Markle berubah 180 derajat. Bahkan, tak sedikit yang menyebut bahwa kisah hidup Meghan persis bak Cinderella yang bertemu dengan pangeran impian.
ADVERTISEMENT
Kini, kehidupan Meghan disibukkan oleh segudang aktivitas kerajaan. Meghan hampir selalu terlihat menemani Pangeran Harry dalam setiap kesempatan.
Segera menyandang status sebagai Duchess of Sussex dalam hitungan hari, kumparanSTYLE (kumparan.com) merangkum perjalanan hidup Meghan Markle sebelum bertemu dengan Pangeran Harry. Seperti apa?
Asal-usul dan masa kecil
Perempuan berambut coklat tua ini dilahirkan dengan nama Rachel Meghan Markle, tepat pada 4 Agustus 1981. Meghan merupakan putri dari Thomas Markle dan Doria Ragland.
Thomas berdarah Kaukasia, sedangkan Doria merupakan instruktur yoga dengan garis keturunan Afrika-Amerika. Meghan tumbuh besar di Los Angeles, California, Amerika Serikat. Ia menjalani masa kecil yang tenang dan menyenangkan.
Semasa kecil, Meghan sering menemani ayahnya di lokasi syuting. Kebiasaan inilah yang pada akhirnya menumbuhkan minat Meghan terhadap dunia seni peran.
"Setiap hari sepulang sekolah selama 10 tahun, saya ada di lokasi syuting 'Married with Children', yang sungguh lucu dan merupakan lingkungan yang terjaga untuk seorang gadis kecil dengan seragam sekolah Katolik untuk tumbuh besar," tutur Meghan kepada Good House Keeping .
ADVERTISEMENT
Sayangnya, kedua orangtuanya bercerai saat ia masih berusia enam tahun. Meski demikian, Meghan tetap mendapatkan kasih sayang yang cukup dari kedua orangtuanya.
Meghan juga memiliki dua orang saudara tiri, bernama Samantha Grant dan Thomas Markle Jr. Namun ketiganya dibesarkan secara terpisah dan tak terlalu akrab satu sama lain.
Pendidikan
Meghan menempuh pendidikan di Catholic Immaculate Heart High School and Middle School, Los Angeles. Lulus pada 1999, ini merupakan sekolah yang sama tempat Mary Tyler Moore dan supermodel Tyra Banks menimba ilmu.
Setelahnya, calon istri Pangeran Harry ini meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di Northwestern University School of Communication. Teater dan hubungan internasional merupakan jurusan yang dipilihnya. Ia lulus pada 2003.
ADVERTISEMENT
Karier di industri hiburan
Saat duduk di bangku kuliah, Meghan memulai kariernya lewat peran kecil dalam acara General Hospital. Setelahnya, jalan terbuka dan tawaran peran lainnya mulai berdatangan.
Meghan pernah tampil dalam sejumlah serial televisi, seperti Cuts, The War at Home, CSI: NY, hingga 90210.
Namun, serial The Suits lah yang akhirnya melejitkan nama Meghan di industri hiburan Hollywood. Ia berperan sebagai Rachel Zane dan beradu akting dengan Gabriel Macht, Patrick J. Adams, dan Gina Torres.
Namun saat The Suits memasuki season ketujuh, Meghan memilih untuk undur diri dari akting. Ini dilakukannya tepat setelah bertunangan dengan Pangeran Harry.
Aktif sebagai feminis dan humanitarian
Selain disibukkan dengan pekerjaannya sebagai aktris, Meghan juga aktif menyuarakan isu kesetaraan gender dan ras. Pada 2014, Meghan pernah didapuk sebagai pembicara untuk Annual Summit Dublin. Kontribusi dan tekadnya memperjuangkan hak-hak perempuan bahkan membuatnya dilantik sebagai duta global World Vision Canada.
ADVERTISEMENT
Panggilan Meghan terhadap isu kesetaraan gender sudah terlihat sejak kecil. Di usia 11 tahun, Meghan sempat menulis surat kepada Hillary Clinton, Gloria Allfred, dan Linda Ellerbee selaku pembawa acara Nick News.
Meghan menyampaikan keberatannya atas iklan televisi yang mencitrakan perempuan sebagai sosok yang harus bertanggung jawab terhadap seluruh pekerjaan rumah. Tindakan ini membuat Meghan diundang ke Nickelodeon Show dan jadi sorotan nasional.
Dirikan Blog dan mahir kaligrafi
Pada 2014, Meghan mendirikan blog khusus perempuan bernama The Tig. Situs ini fokus membahas gaya hidup, seperti kecantikan, fashion, dan travel dari sudut pandang pribadi Meghan. Sayangnya, Meghan memutuskan untuk menutup situs ini beberapa waktu lalu.
Darah seni yang mengalir dalam darahnya terbatas pada akting semata. Meghan mahir kaligrafi dan pernah berprofesi sebagai instruktur kaligrafi. Meghan bahkan membuatkan undangan pernikahan untuk Robin Thicke dan Paula Patton.
ADVERTISEMENT
Pernah menikah
14 tahun lalu, Meghan sempat berstatus sebagai istri dari Trevor Engelson. Produser film kelahiran 23 Oktober 1976 ini berusia lima tahun lebih tua dibanding Meghan. Keduanya bertemu dan jatuh cinta pada 2004, dan bertunangan enam tahun kemudian. Trevor dan Meghan menikah pada 10 September 2011 di Ocho Rios, Jamaica.
Namun, usia pernikahan ini hanya bertahan selama dua tahun. Pada Agustus 2013, keduanya memutuskan untuk bercerai akibat 'perbedaan yang tak bisa disatukan lagi'. LDR atau hubungan percintaan jarak jauh disebut-sebut sebagai jurang pemisah keduanya.
Percintaan sebelum bertemu Pangeran Harry
Sebagai sosok yang berpenampilan menarik, Meghan didekati oleh banyak pria. Salah satunya adalah pesepakbola Ashley Cole, yang saat itu masih bermain untuk Chelsea. Namun, saat melihat reputasi Cole yang dicap sebagai womanizer, Meghan memutuskan untuk mengabaikan ajakan kencan Cole.
ADVERTISEMENT
Meghan pernah menjalin hubungan khusus dengan beberapa pria. Selain sang mantan suami, Trevor, Meghan diketahui sempat berpacaran serius selama dua tahun dengan Joe Giuliano.
Pada 2014, Meghan berpacaran dengan chef Cory Vitiello. Hubungan Meghan dan Cory akhirnya retak setelah keduanya lebih mengutamakan karier ketimbang hubungan.
Beberapa bulan kemudian, tepatnya November 2014, Meghan digosipkan dekat dengan atlet golf profesional, Rory Mcllroy. Keduanya tertangkap kamera menghabiskan waktu bersama di New York City.
Namun Meghan dengan tegas membantah kabar ini. Ia mengatakan bahwa hubungannya dengan Rory hanyalah gosip belaka.
Berkenalan dan jatuh cinta dengan Pangeran Harry
Pangeran Harry dan Meghan berkenalan lewat kencan buta yang diatur oleh teman dekat masing-masing. "Kami diperkenalkan oleh seorang teman," ujar Pangeran Harry dalam sesi wawancara dengan BBC.
ADVERTISEMENT
Desainer Mischa Nonoo disebut-sebut sebagai sosok berjasa yang mempertemukan keduanya.
Mulanya, Meghan mengaku bahwa dirinya tak sungguh memahami status dan ketenaran Harry sebagai pangeran. "Karena saya berasal dari Amerika, kami tak tumbuh dengan pehamanan yang sama dengan keluarga kerajaan. Saya tak tahu banyak soal dia (Harry), jadi satu-satunya hal yang kutanyakan kepada temanku saat ia menjodohkan kami, adalah 'apakah dia baik? Karena jika tidak, semuanya tak akan masuk akal," tukas Meghan.
Kencan pertama diawali dengan obrolan ringan dan minum bersama. Saat berjumpa pertama kali dengan Meghan, Pangeran Harry menuturkan bahwa ia sudah merasa bahwa Meghan adalah jodohnya.
Setelahnya, pasangan ini mulai intens berkencan. Bahkan, Pangeran Harry mengajak Meghan menemaninya dalam perjalanan ke Afrika hanya tiga minggu setelah mereka berkenalan. Momen ini dimanfaatkan keduanya untuk jauh lebih mengenal karakter satu sama lain.
ADVERTISEMENT
Setelah empat bulan berkencan, akhirnya hubungan asmara ini tersiar luas pada 31 Oktober 2016. Banyak sumber mengatakan, bahwa Meghan membuat Pangeran Harry lebih bahagia dibanding sebelumnya.
Resmi bertunangan
Setelah berbulan-bulan bungkam dan membuat dunia penasaran, akhirnya Pangeran Harry dan Meghan mengumumkan pertunangan pada 27 November 2017. Publik pun langsung terbius oleh kisah cinta dan kebahagiaan yang terpancar kuat dari pasangan ini.
Gerak-gerik Meghan dan segala hal terkait persiapan Royal Wedding keduanya pun jadi sorotan media.