Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Misteri Kisah Cinta dan Kehidupan Pribadi Karl Lagerfeld
20 Februari 2019 20:01 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
ADVERTISEMENT
Industri fashion baru saja kehilangan satu sosok ikonis dan legendaris, desainer Karl Lagerfeld . Ia meninggal dalam usia 85 tahun Selasa (19/2) di Paris.
ADVERTISEMENT
Figur ikonis yang berperan sebagai Creative Director rumah mode papan atas Chanel dan Fendi, juga pemilik label atas namanya sendiri 'Karl Lagerfeld' ini telah memiliki jalan panjang dalam kiprahnya di industri mode, sehingga membuatnya jadi salah satu sosok yang disegani.
Meski menjadi sosok yang sangat ikonis dan populer di kalangan fashion, selama ini Karl Lagerfeld terkenal tak pernah suka membahas kehidupan pribadinya, terutama soal kisah cintanya. Dari sekian banyak topik pribadi yang ada di hidup Karl, hanya satu hal yang ia merasa tak keberatan untuk dibahas, yaitu tentang kucing betina kesayangannya yang ia beri nama Choupette.
Namun, sekitar 18 bulan lalu, Karl Lagerfeld akhirnya bersedia untuk 'buka suara' tentang satu hal paling intim yang pernah ada di hidupnya, yakni, tentang kisah cinta masa lalunya dengan seorang laki-laki dari kalangan elit Paris dan pesolek tampan bernama Jacques de Bascher.
ADVERTISEMENT
Jacques adalah seorang pria dengan perawakan tampan dan penuh pesona. Ia terkenal pandai memikat hati siapa pun yang ditemuinya, baik perempuan maupun laki-laki. Ia memiliki gaya hidup yang mewah, pesta-pesta elit, dengan penggunaan obat-obatan terlarang dan alkohol.
Cinta Karl Lagerfeld pada Jacques de Bascher yang unik dan tak biasa
Karl Lagerfeld memutuskan untuk kembali 'bernostalgia' tentang sang mantan kekasih berkat permintaan jurnalis asal Prancis, Marie Ottavi, yang menulis buku tentang Jacques dalam memoir berjudul Jacques de Bascher: Dandy de l'ombre, pada 2017 lalu.
Dalam wawancaranya bersama Marie, Karl mendeskripsikan Jacques sebagai seseorang yang sopan dengan tutur kata yang baik-- juga seorang multilingual dengan lidah yang tajam dan selera humor yang mengagumkan.
ADVERTISEMENT
Cinta yang Karl miliki untuk Jacques pun tak dapat diukur oleh intimasi seperti kebanyakan pasangan pada umumnya. Karl mengakui, selama 18 tahun mereka menjalin hubungan spesial, keduanya tak pernah berhubungan seks.
"Saya sangat mencintai anak itu, tetapi saya tak pernah memiliki kontak fisik dengannya. Tentu saja, saya tergoda oleh pesona fisiknya," ungkap Karl Lagerfeld kepada Marie, seperti dikutip WWD.
Dalam buku tersebut, fakta tentang Karl pun terungkap-- bahwa ia selalu menolak untuk mendatangi pemakaman-- namun, ia berubah untuk Jacques. Karl selalu berada di samping Jacques hingga akhir masa hidupnya. Bahkan, Karl merelakan dirinya untuk tidur di atas cot bed (kasur besi yang bisa dilipat dengan dilapisi matras tebal). Saat Jacques meninggal, Karl kemudian mengatur dan menghadiri pemakaman sang kekasih untuk menghormatinya. Suatu hal yang belum pernah ia lakukan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
"Itu adalah topik yang sangat emosional bagi Karl. Ia membuka bagian dari dirinya yang sebelumnya tak pernah ia bicarakan. Iia memperhatikan pria ini (Jacques), yang sebelumnya ia kagumi hanya karena gayanya, daya pikatnya, semangatnya, dan keindahannya. Tetapi kemudian ia harus menyaksikan saat ia menghembuskan nafas terakhirnya. Itu merupakan cobaan yang mengerikan bagi Karl, dan fakta bahwa ia berani membicarakan memori tersebut adalah hal yang amat indah," ungkap Marie.
Semua permbicaraan Marie dengan Karl amat emosional, sampai membuat Marie terharu. Menurutnya, Karl seolah membicarakan seseorang yang amat ia rindukan dengan sepenuh hati.
"Jacques adalah seseorang yang Karl rindukan dalam hidup ini," tambahnya.
Antara Karl, Yves dan Jacques
Sebenarnya, nama Jacques masih jadi nama yang asing di luar lingkaran dunia fashion sampai akhirnya pada tahun 2006, cerita tentang Jacques terbongkar karena buku yang ditulis Alicia Drake berjudul The Beautiful Fall: Fashion, Genius and Glorious Excess in 1970 Paris. Buku tersebut memfokuskan tentang persaingan dan perselisihan antara Karl Lagerfeld dan Yves Saint Laurent, yang melibatkan seorang pria tampan bernama Jacques de Bascher.
Sebuah rahasia yang sepatutnya tak muncul ke permukaan publik ini membuat Karl marah, yang berakibatkan Karl menuntut penulis Alicia Drake ke pengadilan karena buku tersebut. Sejak saat itu, tak ada yang pernah berani menyinggung masalah Karl, Yves, dan Jacques. Namun, pada akhirnya, Karl pun berani untuk membagikan cerita paling personalnya kepada Marie Ottavi.
ADVERTISEMENT
"Mungkin saat itu merupakan momen paling pas untuk Karl. Ia ingin memperbaiki hal-hal yang telah terlanjur tertulis (di buku 'The Beautiful Fall'). Ia tak menjelaskan bagian mana yang ingin diperbaiki, namun ia ingin memberikan penjelasan yang sebenarnya," ungkap Marie seperti dikutip WWD.
Fakta yang tertulis tentang Jacques berada di tengah-tengah sosok dua ikon fashion Karl Lagerfeld dan Yves Saint Laurent pun benar adanya. Jacques, yang saat itu pasangan Karl, berselingkuh dengan Yves Saint Laurent, yang juga merupakan teman Karl. Saat itu, Yves pun memiliki kekasih, seorang pria yang bernama Pierre Berge.
"Tentu saja saya tahu tentang perselingkuhan Jacques dengan Saint Laurent. Saya merupakan sahabat Yves selama lebih dari 20 tahun. Dahulu kami sering berkumpul bersama dengan Anne-Marie Munoz dan Victoire Doutreleau. Saat Pierre (pacar Yves) mengetahui perselingkuhan tersebut, ia menyalahkan saya. Mengatakan bahwa saya yang merekayasa hubungan mereka untuk mengacaukan rumah mode Saint Laurent," ungkap Karl kepada Marie.
ADVERTISEMENT
Mengetahui bahwa sang kekasih memiliki jiwa petualang yang liar, Karl pun tak banyak berbicara dan justru menutup mata atas segala kesalahan yang dilakukan oleh Jacques.
"Saya tak mengekangnya. Saya hanya ingin selalu melihat sisi riang dari Jacques. Saya tak menyadari hal-hal yang disembunyikannya karena saya tak pernah bertanya padanya," tambah Karl.
Karl yang sendirian dalam kematiannya
Dilansir Mirror, hingga akhir hidupnya, Karl tak pernah memiliki hubungan spesial lagi dengan siapa pun setelah kematian Jacques 30 tahun lalu.
Bahkan, dalam wawancaranya dengan Metro World News di 2012 silam, Karl mengakui bahwa ia tak pernah tertarik dengan seks.
"Saya tidak terlalu tertarik dengan seks. Menurut saya seks adalah subyek yang terlalu umum. Saya menyukai kebebasan, dan hubungan asmara terjadi kepada siapa pun. Namun, seks bukanlah sesuatu yang spesial bagi saya," ungkap Karl.
ADVERTISEMENT
Meski tak pernah menikah, Karl pernah mengutarakan candaan, bahwa jika pernikahan manusia dengan binatang adalah sesuatu yang legal, maka ia akan memilih untuk menikahi sang kucing kesayangan, Choupette.
"Saya tak pernah menyangka bahwa saya akan jatuh cinta sedalam ini kepada seekor kucing," canda Karl Lagerfeld .