Moschino Tersandung Kasus Rasisme terhadap Konsumen Kulit Hitam

14 Januari 2019 12:07 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Moschino. (Foto: Dok. Moschino )
zoom-in-whitePerbesar
Moschino. (Foto: Dok. Moschino )
ADVERTISEMENT
Moschino menambah daftar panjang brand fashion yang tersandung kasus rasisme. Tak lama setelah meluncurkan kolaborasi suksesnya bersama H&M, Moschino dituntut mantan karyawannya atas tuduhan diskriminasi terhadap konsumen berkulit hitam.
ADVERTISEMENT
Adalah Shamael Lataillade, mantan karyawan Moschino cabang West Hollywood, California, Amerika Serikat yang menuntut Moschino. Shamael menceritakan bahwa Moschino memiliki kode khusus terhadap konsumen kulit hitam yang berkunjung ke gerainya. Karyawan Moschino menyebut pelanggan kulit hitam dengan nama 'Serenas'.
Setiap 'Serenas' yang masuk ke dalam gerai Moschino wajib dijaga ketat untuk memastikan tak ada barang yang dicuri. Tak jarang, pramuniaga bahkan mencatat plat nomer kendaraan konsumen untuk berjaga-jaga jika ada kehilangan.
Konsumen kulit hitam yang bukan berasal dari kalangan selebriti juga tak diperbolehkan mencoba pakaian di kamar ganti. Meski tak ada pernyataan resmi, banyak orang menduga kode 'Serenas' diambil dari nama petenis Serena Willams.
Kepada Independent, Lataillade bercerita bahwa ia dipecat manajemen Moschino setelah dua kali mengajukan keluhan terkait kebijakan rasis tersebut.
ADVERTISEMENT
Lataillade sendiri berkulit gelap dan merupakan keturunan Haiti-Amerika. Di lingkungan kerja, kulit gelapnya kerap dibully dan dijadikan bahan lelucon oleh atasannya.
Shamael Lataillade menuntut Moschino atas 17 tuduhan terkait pelanggaran kontrak, pelecehan ras dan diskriminasi, serta pelecehan gender. Selama bekerja, Lataillade mengaku tak mendapat hak cuti secara utuh, tak menerima tunjangan pakaian seperti yang dijanjikan Moschino, serta dibebani tugas di luar jobdesk tanpa kompensasi atau kenaikan jabatan.
Tuduhan Lataillade secara spesifik mengarah pada Ranna Selbak, regional manager yang merupakan atasannya. Selbak lah yang memecat Lataillade setelah mengadu kepada staff korporat Moschino.
Moschino Amerika seketika membantah keras tudingan tersebut. Rumah Mode Italia ini merasa tidak melanggar hukum dan selalu memperlakukan konsumen secara adil, tak peduli apapun ras dan latar belakangnya.
ADVERTISEMENT
Insiden ini cukup mengejutkan, mengingat Jeremy Scott, sang creative director, bersahabat akrab dengan rapper kulit hitam Cardi B.
Akan seperti apa kelanjutan kasus ini? Mari kita nantikan saja.