Naomi Campbell Minta Vogue untuk Luncurkan Edisi Afrika

4 April 2018 9:10 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Naomi Campbell (Foto: Danny Moloshok/REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Naomi Campbell (Foto: Danny Moloshok/REUTERS)
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, supermodel Naomi Campbell mengunjungi Lagos, Nigeria. Ia mengatakan diperlukannya representasi yang lebih baik dari benua tersebut.
ADVERTISEMENT
Dilansir Business of Fashion, Naomi Campbell mengatakan majalah Vogue harus meluncurkan Vogue edisi Afrika di tengah keberagaman industri fashion global.
Campbell sendiri mengunjungi Lagos untuk berjalan di panggung Arise Fashion Week. "Harus ada Vogue edisi Afrika," ujar Campbell pada Reuters.
Diketahui, majalah Vogue baru saja meluncurkan Vogue edisi Arab dan ini merupakan perkembangan yang positif di kancah industri mode dunia.
"Afrika tidak pernah memiliki kesempatan untuk masuk dalam kancah fashion dunia, dan seharusnya tidak seperti itu," imbuh perempuan kelahiran Inggris tersebut.
Tercatat, majalah mode dunia Vogue, telah beredar secara bulanan di 23 negara di dunia.
Vogue hadir di benua Asia, Eropa, Amerika, dan Australia. Sayangnya, majalah yang berdiri sejak tahun 1892 ini belum meluncurkan Vogue edisi Afrika.
ADVERTISEMENT
Secara global, dalam beberapa tahun terakhir, industri mode mendapat kecaman dan tudingan rasis. Karena sebagian besar model dan desainer merupakan orang kulit putih.
Dikutip Reuters, Conde Nast Internasional, selaku penerbit Vogue, belum bisa dihubungi untuk dimintai komentar.
"Orang-orang saat ini semakin menyadari, warna kulit seharusnya tidak menentukan apakah Anda dapat melakukan suatu pekerjaan atau tidak," papar Campbell.
Campbell juga melihat tanda-tanda industri fashion menjadi lebih terbuka terhadap keberagaman dari terpilihnya perancang busana kelahiran Ghana, Edward Enninful sebagai editor British Vogue, April lalu.
Bahkan, Louis Vuitton baru-baru ini juga mendapuk Virgil Abloh sebagai creative director busana pria untuk rumah mode asal Prancis tersebut.
Jadi, tunggu apa lagi untuk menerbitkan Vogue edisi Afrika?
ADVERTISEMENT