Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Padusan, Koleksi Bateeq Terbaru yang Segar dan Ramah Lingkungan
22 Januari 2018 17:09 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB

ADVERTISEMENT
Gerai batik modern asal Solo, Bateeq memperkenalkan koleksi terbaru Spring/Summer 2018 yang berjudul 'Padusan'. Koleksi ini menampilkan sentuhan modern yang unik dengan bahan baku ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
Padusan dipilih lantaran merupakan sebuah ritual budaya Jawa yang turun-menurun. Konon, Padusan menjadi satu dari beberapa ritual tertua yang ada di Indonesia.
"Setiap season-nya kami selalu mengangkat tema yang berkaitan dengan ikon budaya, kearifan lokal hingga kepahlawanan khas Jawa. Karena basic kami memang di Solo yang bernuansa jawa kental," ungkap Dea Arifa Ardyanda, Head designer Bateeq saat ditemui kumparan (kumparan.com) di Bateeq Shop, Pakuwon Mall, Surabaya, Minggu (21/1).
Konsep tersebut juga bukan sembarangan dipilih. Padusan dinilai bisa diaplikasikan secara signifikan dengan motif ataupun warna yang sesuai dengan tren Spring/Summer 2018.
Menghadapi 2018, koleksi Padusan juga menerapkan konsep ramah lingkungan. Bahan baku utama merupakan hasil daur ulang dengan mengimpor dari Jepang.
ADVERTISEMENT
"Bisa dikatakan 98 persen Natural (non-toxic). Karena memang itu salah satu goal kami dalam menciptakan koleksi baru," lanjut wanita kelahiran Solo itu.
Salah satunya adalah bahan material Bemberg, yang merupakan recycle atau daur ulang dari katun sampah fashion. Melalui proses, katun sampah itu kemudian diolah menjadi kapas fiber. Adapun bahan benang tersebut berasal dari Jepang yang merupakan sister-company Bateeq.
Bemberg dipadu dengan Tencel yang merupakan material dari serat kayu yang diolah melalui proses produksi khusus sehingga menjadi pintalan benang yang berkualitas.

"Bahan (tencel) ini mudah terurai. Bahkan bila dibiarkan di dalam tanah. Bahan bisa hancur terurai sendirinya," tandasnya.
Koleksi ini juga meminimaliskan pemakaian bahan polyester. Bahan umum ini hanya dipakai sebagai pemanis saja untuk memperkuat kesan shinny pada busana Padusan.
ADVERTISEMENT
Padusan yang bermakna bermandi atau membersihkan tubuh, mengandung unsur air dan bersifat tropis. Ritual ini biasa dilaksanakan masyarakat untuk mensucikan diri sebelum menyambut bulan Ramadhan atau hari besar lain.

"Kita pikirkan, ternyata pas banget. Elemen air memberikan kita kekuatan dan kesegaran menjalani aktivitas sehari-hari," ujar lulusan fashion-design Instituto Marangoni Paris ini.

Tak heran, warna koleksi Padusan banyak didominasi dengan putih awan dipadu biru elektrik yang elegan. Ada beberapa motif tersebar di setiap piece koleksi, seperti Matirta (air), Mega Mendung, Kawung dan Gringsing.
Melalui Padusan, Bateeq ingin memberikan spirit kehidupan modern dan glamor dalam busana batik. Namun, tetap mempertahankan unsur tradisional melalui sentuhan batik di beberapa bagian.
Koleksi Padusan memiliki sedikitnya 115 busana ready-to-wear. Model baru ini juga bisa digunakan untuk hang out atau travelling (informal), maupun bekerja atau acara bersifat resmi (formal).

Ada pula koleksi unik dress dengan konsep four look, alias gaun yang bisa dikreasikan dengan empat tampilan berbeda. Bisa lepas pasang dan bolak-balik sesuai keinginan atau menyesuaikan momen.
ADVERTISEMENT
"Buat pria-wanita metropolitan kan biasanya menghabiskan kesibukan di outdoor. Jadi hampir tidak ada waktu berganti pakaian. Satu hari dengan satu baju bisa dibolak-balik dengan motif dan tampilan (outlook) berbeda," pungkasnya mengakhiri perbincangan.