Pangsit Sop Buntut dan Sayur Oyong Jadi Jamuan Internasional di Istana

7 Januari 2017 15:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jokowi menjamu Zulkifli Hasan di Istana (Foto: Biro Press)
Presiden Joko Widodo banyak mengundang tamu-tamu internasional dari berbagai negara untuk berkunjung ke istana. Berbagai macam menu disajikan di hadapan tamu-tamu tersebut. Namun satu pesan Pak Presiden yang akrab disapa Jokowi ini, makanan yang dihidangkan haruslah makanan asli Indonesia.
ADVERTISEMENT
Mendapat permintaan seperti itu, Kepala Biro Pengelolaan Istana, Darmastuti Nugroho tidak kehabisan akal. Agar makanan yang disajikan disukai oleh para tamu negara, ia dan timnya mengupayakan menu makanan Indonesia tersebut disajikan dengan presentasi internasional. Meskipun wanita yang pernah bergabung dengan Biro Pers Istana Kepresidenan sejak 2005 mengaku, menyiapkan makanan untuk tamu luar negeri lebih rumit dari biasanya.
"Misalnya kami akan menyajikan sop buntut, tapi tamu luar negeri mungkin bingung bagaimanya makannya. Jadi sop buntut dagingnya dipotong-potong sebagai isian dumpling, seperti pangsit tapi itu tetap sop buntut," ujar Darmastuti saat berbincang dengan kumparan di ruang makan Istana Negara, Jumat (30/12).
Kepala Biro Pengelolaan Istana Darmastuti Nugroho. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Selain pangsit sop buntut, wanita yang biasa dipanggil Uti ini juga pernah menyajikan sup oyong. Menurutnya, menu tersebut unik dan sangat tradisional, bahkan tidak semua orang Indonesia memakannya. Cara menyajikannya dibuat semenarik mungkin. Oyong diiris-iris tipis sebagai garnish atau dekorasi di atas sup.
ADVERTISEMENT
Karena mengusung makanan Indonesia, maka nasi menjadi salah satu sajian yang tidak boleh terlewatkan. Uti menuturkan bahwa ia dan timnya pernah menyajikan nasi jagung, nasi singkong, nasi pandan, hingga nasi kecombrang.
"Kita coba kombinasikan nasi pada tamu yang masih mungkin disajikan nasi. Jadi sangat variatif untuk menu-menu pada jamuan makan," lanjut wanita kelahiran 1966 itu.
Jokowi menjamu Prabowo di Istana Merdeka (Foto: Biro Press)
Saat mempersiapkan hidangan untuk tamu dari luar negeri, wanita yang menjabat Kepala Biro Pengelolaan Istana sejak Agustus 2016 ini harus benar-benar memperhatikan pantangan makanan atau makanan yang biasa dikonsumsi dari setiap tamu yang diundang Jokowi.
Seperti tamu dari Jepang misalnya, karena mereka terbiasa makan sushi, maka untuk jamuan di istana mereka menyiapkan nasi bakar. Sama-sama terbuat dari nasi, namun nasi bakar mencerminkan khas makanan Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Kalau tamu-tamu Eropa yang tidak bisa makan pedas, kami akan mencari makanan setara dan menu lain yang bisa disesuaikan. Intinya apa yang kami sajikan disesuaikan dulu dengan tamunya agar bisa dimakan," imbuh Uti lagi.
Selama menyiapkan makanan untuk para tamu negara, ia pernah mendapatkan catatan penting. Seorang tamu negara tidak mengonsumsi daging merah dan alergi dengan kacang. Namun hal itu tidak menjadi masalah bagi Uti dan timnya, karena secara keseluruhan, menu makanan tamu undangan Jokowi masih bisa disiapkan tanpa masalah.