Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Pasarkan Produk ke Luar Negeri, Ini Kendala yang Dihadapi Kami Idea
17 Oktober 2017 19:05 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
ADVERTISEMENT
Masuk ke industri fashion Indonesia sejak 2009 silam, pecinta mode Tanah Air tentu familiar dengan brand lokal Kami Idea. Lini busana modest wear yang digawangi Istafiana Candarini, Nadya Karina, dan Afina Candarini ini berhasil melebarkan sayapnya hingga ke luar negeri, seperti Singapura dan Malaysia.
ADVERTISEMENT
Memasuki tahun ke-8 berkarya di Indonesia, Kami Idea mengubah namanya menjadi lebih simpel dan sederhana, cukup dengan 'kami.'. Alasannya, agar lebih mudah memasuki dunia fashion internasional. Tetapi tidak ada yang berubah selain nama dan logo, motif dan model busana masih tetap sama.
Meski sudah merambah pasar internasional, dituturkan Nadya, masih ada saja kendala yang dialami dalam memasarkan produknya di luar Indonesia. Salah satunya adalah soal padu-padan gaya.
"Sebenarnya kendalanya masih pada soal styling yang cukup berbeda antara Malaysia dan Singapura dengan Indonesia. Ada beberapa baju yang disukai sama masyarakat Indonesia tapi enggak disukai sama masyarakat Malaysia, begitu juga sebaliknya," ungkap wanita yang akrab disapa Karin saat ditemui kumparan (kumparan.com) di Senayan City, Jakarta Selatan, Selasa (17/10).
Sedangkan dari segi perbedaan motif, tidak ada yang berbeda antara koleksi di Indonesia dengan di Malaysia. Menurut Karin, fashion di Negeri Jiran lebih konservatif dan juga eskploratif dibandingkan dengan fashion Tanah Air yang lebih menyukai potongan dengan model yang lebih simpel.
ADVERTISEMENT
"Malaysia itu seperti Indonesia pada lima tahun yang lalu. Mereka itu lebih catching up dan lebih menyukai pakaian seperti dress," papar Karin lebih lanjut.
kami. yang juga terkenal dengan produk scarf segi empatnya juga harus berusaha dalam memperkenalkan scar segiempat yang saat ini masih menjadi tren di Indonesia. Berdasarkan pandangannya, penggunaan scarf baik di Singapura dan juga Malaysia belum begitu populer sehingga ia dan timnya harus berupaya lebih keras lagi dalam memperkenalkan scarf segiempat berbahan voal yang menjadi andalan brand ini.
Konsisten dengan penjualan secara online, kami. tetap melakukan penjualan secara online baik hingga ke negeri tetangga. Namun, khusus di Indonesia, kami. juga mengembangkan produknya dengan membuka offline di store di beberapa wilayah yang tersebar di Indonesia. Kedepannya, tak hanya pasar Asia saja, kami. juga ingin menembus pasar internasional hingga ke Amerika.
Mendekati pekan mode paling bergengsi di Tanah Air, Jakarta Fashion Week (JFW) 2018, kami. tengah sibuk mempersiapkan koleksi busananya yang akan dipamerkan pada tiga peragaan busana yang berbeda. Peragaan pertama dimulai dengan show IFF pada hari pertama, lalu di hari kedua yang berkolaborasi dengan Philips, dan yang ketiga berkolaborasi dengan Epson.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia Fashion Forward (IFF) Designer, kami. akan menampilkan koleksi Promenade, sedangkan di Fashion Show Philips X kami., Karin, Istafiana dan Afina akan memamerkan total 24 koleksi, dan terkahir fashion show kolaborasi dengan Epson bertajuk 'Alex[A]lexa', ketiga wanita ini akan menampilkan 12 tampilan ready-to-wear.