Pentingnya Dukungan Bagi Pasien Psoriasis

8 November 2018 13:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-dr. Ruri Pamela, Sp.KK dan Sabila Anjani (Foto: kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
com-dr. Ruri Pamela, Sp.KK dan Sabila Anjani (Foto: kumparan)
ADVERTISEMENT
Psoriasis memang bukan penyakit yang mengancam jiwa, tetapi timbulnya ruam merah, menebal, bersisik, dan biasanya disertai rasa gatal dan nyeri, dapat membuat pasien merasa tidak nyaman dan membuat kualitas hidup mereka menurun.
ADVERTISEMENT
Hidup dengan psoriasis memang hal yang berat. Bagi mereka yang belum mengetahui tentang penyakit ini, plak psoriasis di kulit seorang pasien bisa dianggap sesuatu yang menjijikan dan dianggap menular hingga tak jarang pasien psoriasis dijauhi oleh lingkungan sekitar.
Melihat kenyataan tersebut, kumparan (kumparan.com) berkolaborasi dengan Novartis menggelar acara bertajuk Women Soirée "Psoriasis, Won't Stop Me!" di Cerita Rasa Restaurant, Ampera, Jakarta Selatan, Sabtu (27/10).
com-Keseruan kumparan Women Soirée "Psoriasis, Won't Stop Me!"  (Foto: kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
com-Keseruan kumparan Women Soirée "Psoriasis, Won't Stop Me!" (Foto: kumparan)
Acara ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa psoriasis bukanlah penyakit kelainan kulit yang menular dan masih dapat diobati. Acara yang digelar dalam rangka menyambut Hari Psoriasis Dunia ini dihadiri oleh dr. Ruri Pamela, Sp.KK.
com-kumparan  Women Soirée "Psoriasis, Won't Stop Me!" (Foto: kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
com-kumparan Women Soirée "Psoriasis, Won't Stop Me!" (Foto: kumparan)
Saat acara berlangsung, dr. Ruri Pamela menyampaikan bahwa psoriasis adalah penyakit yang disebabkan kelainan genetik (autoimun) sehingga penyakit ini tidak akan menular. Namun yang sangat disayangkan dr. Ruri adalah pasien psoriasis kerap kali dikucilkan bahkan dijauhi.
ADVERTISEMENT
Kondisi tersebut dapat menyebabkan gangguan psikologis terhadap pasien. Akibatnya pasien menghindar dari hubungan sosial karena takut ditolak atau dinilai buruk karena penampilannya. Pasien psoriasis juga bisa mengalami depresi.
"Pasien psoriasis yang dijauhi akan berdampak pada psikologisnya. Dampak yang paling parah adalah keinginan untuk bunuh diri," kata dr. Ruri.
Lebih lanjut dr. Ruri mengatakan, selain memodifikasi gaya hidup agar mencegah kambuhnya psoriasis, pentingnya manajemen stres serta dukungan lingkungan sekitar juga merupakan bagian dari pengobatan psoriasis.
"Jadi sebaiknya kita yang sudah tahu bahwa psoriasis atau penyakit kelainan kulit ini tidak menular, jangan menjauhinya. Karena kalau dijauhi, beban kehidupan sosial pasien akan bertambah, jadi mudah stres dan akan memperparah penyakitnya," pesan dr. Ruri untuk masyarakat sekitar jika melihat pasien psoriasis.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, menjadi sangat penting bagi para pasien psoriasis untuk mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekatnya. dr. Ruri juga menyampaikan bahwa sudah kewajiban kita untuk memberitahu lingkungan sekitar mengenai penyakit psoriasis ini dan ada juga support group yang terbuka bagi para pasien psoriasis, contohnya Halo Psoriasis atau Yayasan Peduli Psoriasis Indonesia.
com-Keseruan kumparan  Women Soirée "Psoriasis, Won't Stop Me!" (Foto: kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
com-Keseruan kumparan Women Soirée "Psoriasis, Won't Stop Me!" (Foto: kumparan)
Acara yang digelar kumparan bersama Novartis ini cukup seru dan menyenangkan. Selain perserta mendapatkan wawasan tentang psoriasis, peserta juga sangat menikmati keseruan game yang disediakan oleh panitia. Rangkaian acara terakhir kumparan Women Soirée "Psoriasis, Won't Stop Me!" ini diisi dengan sesi foto bersama narasumber dan peserta.
Story ini merupakan bentuk kerja sama dengan Novartis.