Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Perkasanya Perempuan Iran Saat Bertransformasi Menjadi Ninja
10 Januari 2017 15:42 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
ADVERTISEMENT
Di Iran, kaum perempuan dianggap lebih lemah dibanding kaum lelaki. Perempuan seakan tak berhak melakukan apapun selain mengurus anak dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
ADVERTISEMENT
Namun, perempuan-perempuan perkasa yang tergabung dalam Ministry of Sports' Martial Arts Federation ini seakan mematahkan anggapan tersebut. Seperti dilaporkan oleh The Atlantic, sebanyak 3000 hingga 3500 perempuan melakukan perubahan drastis dengan melakukan sebuah gebrakan perubahan terhadap kebiasaan mereka.
Perempuan-perempuan tersebut kini berlatih teknik Ninjutsu untuk menjadi Kunoichi, yang berarti ninja perempuan. "Mereka dilatih secara intensif untuk bisa menyeimbangkan gerakan tubuh dan pikiran", ujar Fatima Muamer, sang instruktur pada sebuah stasiun TV di Iran.
Ketenangan menjadi hal yang penting untuk dipelajari dalam menjadi Kunoichi. Selain menjadi lebih sehat dan bugar, para Kunoichi ini jadi sangat mahir dalam menggunakan senjata. Seperti menggunakan panah, pedang, dan Shuriken, sebuah pedang kecil yang merupakan senjata rahasia Jepang.
ADVERTISEMENT
Ninjutsu menjadi populer di kalangan perempuan muslim Iran sebagai bagian dari perlawanan terhadap lemahnya peran perempuan yang selama ini didukung oleh sistem patriarki pada tatanan sosial di negeri tersebut. Selama kurang lebih 33 tahun, rezim Iran membuat kaum perempuan seakan lemah dan tidak berdaya.
Di balik hijab dan cadar yang dikenakan, perempuan Iran sebenarnya jauh lebih kuat dan mandiri dibanding apa yang orang-orang pikir. Dengan menjadi ninja, para perempuan ini bisa turun tangan untuk membantu negara saat terancam perang militer.