Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Pesona 'Taman Bunga' Batik Kudus di Koleksi Terbaru Denny Wirawan
29 September 2017 10:16 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
ADVERTISEMENT
Kecintaannya kepada kain Indonesia dan wastra nusantara mengantarkan desainer ternama Denny Wirawan kembali menggelar peragaan busana tunggal yang bertajuk 'Wedari'. Memiliki asal kata 'wedara' dari bahasa Sansekerta, 'Wedari' memiliki arti taman bunga.
ADVERTISEMENT
Di peragaan busana ini, desainer yang sudah berkecimpung di industri fashion sejak 1993 silam itu bekerja sama dengan Bakti Budaya Djarum Foundation untuk mengangkat batik Kudus sebagai salah satu warisan wastra dari pesisir Jawa Tengah. Dengan label Balijava, batik Kudus yang memiliki ciri khas kehalusan serta kerumitan isen-isen hadir dalam busana siap pakai (ready-to-wear).
"Inspirasi karya saya ini dari batik Kudus itu sendiri. Motif batik kudus banyak flora dan fauna sehingga bikin satu tema 'Wedari', taman bunga yang ada di keraton dan istana. Di sini saya juga hadirkan kembali bordir Kudus dengan ciri khas teknik kerancang halus yang dibuat dari mesin jahit kuno yang menggarapnya cukup rumit," tutur Denny sesaat sebelum fashion show di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (28/9).
ADVERTISEMENT
Ia melanjutkan, pemilihan batik Kudus ini sendiri merupakan proses yang tidak sebentar. Dibantu oleh kolektor batik Agam Riadi dan para pembatik asli kota Kudus, Denny mengangkat motif flora fauna dengan penuh warna sekaligus makna di dalamnya.
Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation mengatakan jika pagelaran busana ini sengaja dihadirkan untuk menginspirasi pecinta fashion dan masyarakat umum untuk semakin mencintai budaya Indonesia khususnya musik, tarian, hingga batik.
"Harapan kami, semoga semakin banyak pihak dan generasi muda yang terjun ke dunia industri kreatif, mengangkat kain Indonesia sebagai inspirasi karya sehingga budaya tradisional Indonesia semakin dicintai dan menjadi tuan rumah di negara sendiri," ujar Renita.
Digelar di Ballroom Hotel Indonesia Kempinski, ada 93 koleksi yang ditampilkan yang dibagi melalui empat bagian. Bagian pertama hadir 15 koleksi ready-to-wear deluxe berupa gaun malam berpotongan A-line, atasan, celana, cape panjang, dan maxi dress yang semuanya memiliki bordir khas Kudus. Koleksi ini merupakan koleksi remake dari desain dan pola karya Denny terdahulu. Menariknya, semua koleksi ditampilkan dalam nuansa putih yang kekinian.
ADVERTISEMENT
Masuk ke bagian kedua yang bertajuk 'Taman Sari', warna-warna cerah dengan motif bunga peonie, lili, teratai, dan bunga-bungaan lainnya menghiasi 25 koleksi busana siap pakai. Siluet yang tegas berkarakter namun tetap terlihat manis menjadi poin yang patut diapresiasi di sini.
Di bagian ketiga, batik soga bernuansa monokrom ditampilkan melalui sequence bertajuk 'Ganda Arum'. Meski warna hitam-putih mendominasi, namun paduannya tidak terasa monoton dan justru lebih 'hidup'. Tak hanya untuk wanita saja, koleksi yang ditampilkan juga didesain untuk pria. Hasilnya? Maskulin dengan aura kegagahan yang terpancar.
Bagian terakhir dipersembahkan Denny dengan mengusung nama 'Ningrat'. Terinspirasi dari wanita Indonesia yang anggun udan penuh kharisma, namun tetap bersahaja.
ADVERTISEMENT
Di sini, Denny menampilkan batik Kudus motif kelengan yang didominasi warna gelap lengkap dengan corak bunga terpampang besar di seluruh permukaan busana. Elegan dan feminin. Ada satu busana yang mencuri perhatian kumparan, yakni dress panjang dengan corak bunga merak berukuran besar yang memenuhi bagian depan. Extravagant namun tidak terlalu berlebihan.
Terus berkarya, Denny Wirawan!