Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
ADVERTISEMENT

Ketika mendengar kata cerutu, mungkin negara yang pertama kali kita bayangkan adalah Kuba. Meski sebenarnya asal-usul cerutu masih diperdebatkan, perlu diakui bahwa Kuba merupakan produsen cerutu terbaik di dunia.
ADVERTISEMENT
Namun beberapa bulan terakhir, Kuba kesulitan untuk memenuhi permintaan cerutu premium akibat rusaknya sejumlah kawasan pertanian tembakau karena cuaca buruk. Padahal, bagi negara yang dipimpin oleh Raul Castro ini, tembakau merupakan komoditi ekspor terbesar ke-4.
"Kualitas tembakau biasanya lebih baik, namun sekarang teksturnya terasa tak sama," kata seorang petani tembakau di Provinsi Pinar del Rio, Kuba, Mavelys Linares kepada Reuters.
"Penyebabnya adalah cuaca. Ada tahun yang baik dan ada yang buruk," lanjut wanita berusia 43 tahun tersebut.

Tahun 2016 lalu penjualan cerutu Kuba meningkat 5 persen menjadi 445 juta dolar. Peningkatan ini salah satunya dipengaruhi oleh jumlah wisatawan negara-negara di kepulauan Karibia yang meningkat hingga 13 persen.
Amerika Serikat tahun lalu juga menghapus sejumlah aturan terkait jumlah cerutu yang dapat dibawa wisatawan negaranya saat akan kembali dari kunjungan mereka ke Kuba.
ADVERTISEMENT
Cerutu premium dari Kuba memang memiliki pangsa pasar tersendiri terutama di antara kaum pejabat dan selebriti karena dinilai memiliki nilai prestise, nilai seni, dan kualitas terbaik.










Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara diresmikan Senin (24/2). Danantara dibentuk sebagai superholding BUMN dengan tujuan mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis. Aset yang dikelola Rp 14.659 triliun.