Power Woman: Kisah Ilhan Omar, Perempuan Hijab Pertama di Kongres AS

Ilhan Omar saat Melakukana Pidato Usai Pemilihan Paruh Waktu di Minnesota, Amerika Serikat. (Foto: Eric Miller/ REUTERS)

Ilhan Omar menjadi salah satu perempuan muslim pertama yang terpilih menjadi anggota Kongres Amerika Serikat mengalahkan para calon legislatif dari Partai Republik dengan mengantongi lebih dari 20 ribu suara.

Anggota dari Partai Demokrat ini memenangkan pemilihan anggota Dewan Perwakilan di Minnesota, Amerika Serikat.

Selain menjadi salah satu perempuan muslim pertama yang menjabat di Kongres AS, ia juga merupakan pengungsi muslim pertama asal Somalia yang terpilih menjadi Dewan Perwakilan sekaligus perempuan kulit hitam pertama yang bertugas sebagai Perwakilan AS dari Minnesota.

Keberanian Omar dalam membuat program-program yang pro-rakyat menuntunnya meraih kemenangan dalam Pemilihan Paruh Waktu atau Midterm Election di Amerika Serikat.

Atas keberhasilannya dalam mendobrak batasan bagi para pengungsi, perempuan kulit hitam, dan seorang muslim, kisah Ilhan Omar menjadi sosok perempuan yang patut untuk dijadikan panutan bagi banyak perempuan.

Pengungsi Asal Somalia

Ilhan Omar melakukan pidato tentang keberagaman di hadapan para pendukungnya. (Foto: IG: @ilhanmn)

Ilhan Omar merupakan perempuan kelahiran Mogadishu dan tumbuh di Baydhabo, Somalia. Ia adalah anak terakhir dari tujuh bersaudara.

Namun akibat perang sipil yang terjadi di Somalia pada tahun 1991, Omar terpaksa harus meninggalkan tempat asalnya demi alasan keselamatan. Di usia 8 tahun, Ilhan Omar dan keluarganya melarikan bersama sebagian besar masyarakat di Somalia.

Ia dan keluarganya kemudian menghabiskan waktu selama empat tahun tinggal di barak pengungsian di Mombasa, Kenya, bersama dengan puluhan ribu orang lainnya.

Pada tahun 1995 saat Omar menginjak usia 12 tahun, ia datang ke Amerika dan tinggal di daerah Arlington, Virginia. Tidak lama, mereka pindah ke Minneapolis di mana Omar belajar bahasa Inggris hanya dalam waktu tiga bulan dan selanjutnya ia belajar lewat tontonan TV Amerika.

Kemudian pada tahun 2000, ketika Omar memasuki usia 17 tahun ia resmi menjadi warga negara Amerika Serikat.

Awal Karier dan Perjalanan Politik

Ilhan Omar, calon legislatif AS. (Foto: REUTERS/Brian Snyder)

Perempuan berusia 36 tahun ini mengawali karier profesionalnya sejak tahun 2006 sebagai pengajar gizi masyarakat di Universitas Minnesota selama tiga tahun di daerah Greater Minneapolis-Saint Paul.

Karier politiknya berawal dari keterlibatan Omar sebagai tim kampanye dari beberapa politisi.

Di tahun 2012, ia menjabat sebagai manajer kampanye dari Kari Dziedzic sebagai Senat Negara Bagian Minnesota. Kemudian tahun 2013 ia menangani kampanye dari Andrew Johnson dalam pemilihan Dewan Kota Minneapolis dan menjadi Senior Policy Aide saat Johnson menang.

Kesempatan untuk berperan sebagai pemimpin sipil dan politik datang di bulan September 2015 ketika Omar didaulat menjadi Direktur Kebijakan & Inisiatif dari Women Organizing Women Network.

Tahun 2016, ia terpilih sebagai anggota partai Democratic-Farmer-Labor yang kemudian mengantarkannya menjadi Dewan Perwakilan Minnesota. Peran tersebut membuat Omar menjadi perempuan Somalia pertama yang terpilih untuk menduduki posisi penting di Amerika Serikat.

Puncaknya, di tahun 2016 Omar memenangkan pemilihan umum dan menambahkan daftar ‘Pertama’ sebagai legislator asal Somalia pertama di Amerika Serikat yang mulai menjabat pada 3 Januari 2017.

Kemenangan Ilhan Omar

Ilhan Omar Disambut Ibu Mertuanya setelah Melakukan Pidato di Pemilihan Paruh Waktu di Minnesota, Amerika Serikat. (Foto: Eric Miller/ REUTERS)

Terpilihnya Ilhan Omar sebagai Dewan Perwakilan Minnesota Distrik 5 adalah berkat program-programnya yang dinilai sangat mementingkan rakyat.

Di tahun 2016, ia mendorong pemerintah untuk menerapkan upah kerja minimum yang dibayarkan senilai 15 dolar AS perjam dan biaya kuliah gratis untuk anak-anak dari keluarga dengan penghasilan di bawah 125 ribu dolar AS, serta kemudahan akses terhadap program pengampunan atau forgiveness programs untuk pinjaman biaya kuliah bagi mahasiswa.

Selain itu, ia juga mendorong pemerintah untuk memberikan kemudahan akses tempat tinggal dan perawatan kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat yang tidak memiliki biaya hidup yang cukup.

Sebagai seorang perempuan muslim, Ilhan Omar adalah sosok yang terkenal sangat kritikal terhadap pemerintahan Israel.

Di akun Twitter miliknya ada tahun 2012, ia menuliskan pandangannya bahwa Israel telah menghipnotis dunia untuk mengabaikan pengeboman lewat udara yang dilakukan terhadap warga sipil di daerah konflik.

Ia bahkan mendorong agar Universitas Minnesota melepaskan diri dari keterikatannya dengan Israel dan memprotes hukum yang diberlakukan untuk melarang gerakan Boycott, Divestment, and Sanctions di Minnesota.

Ilhan Omar, calon legislatif AS. (Foto: REUTERS/Brian Snyder)

Karena keberaniannya dalam mengkritik itu, Omar dianggap menyebarkan kebencian terhadap orang-orang Yahudi. “Tuduhan tersebut tanpa alasan. Mereka (Orang Israel) telah membuat masyarakat percaya bahwa itulah stereotip dari orang muslim,” tuturnya dalam wawancara bersama ABC News saat diminta menanggapi tentang cuitannya di Twitter pada bulan Juli 2018 lalu.

Menurut laporan dari Al Jazeera, Omar juga mengatakan kepada para pemilih bahwa ia akan melawan Donald Trump yang telah membuatnya menjadi salah satu korban kebijakan Travel Ban yang dibuat oleh Presiden Amerika tersebut.

“Malam ini kami merayakan kemenangan karena kami telah melibatkan dan memberdayakan komunitas kami dan kami menang. Staf kampanye, sukarelawan, dan orang-orang dari Fifth Congressional District adalah inspirasi yang kami butuhkan untuk bangkit setiap hari dan berjuang untuk demokrasi yang menjamin masyarakat yang lebih adil dan setara,” ungkap Ilhan Omar dalam sebuah pernyataan kemenangannya pada Agustus 2018 lalu.

Dalam sepanjang perjalanannya di dunia politik, Omar telah berhasil menginspirasi banyak perempuan, terutama mereka yang juga merupakan pengungsi dari Somalia.

Ilhan Omar masuk ke dalam daftar Perempuan Pengubah Dunia tahun 2017 versi Majalah Times. (Foto: IG: @ilhanmn)

“Saya berdiri di hadapan Anda malam ini sebagai anggota Kongres terpilih dengan banyak pengalaman pertama di balik nama saya. Perempuan kulit hitam pertama yang mewakili negara kita di Kongres. Perempuan hijab pertama yang bertugas. Pengungsi pertama yang pernah terpilih maju ke Kongres. Dan salah satu perempuan muslim pertama yang terpilih sebagai anggota Kongres,” ungkap Ilhan Omar dengan penuh emosi ada pidato kemenangannya pada 7 November 2018 lalu.

Untuk menanggapi kemenangan Omar, beberapa pengungsi asal Somalia turut berbagi rasa bangganya terhadap ibu tiga anak tersebut. Salah satunya adalah Abdullahi Osman Haji Adam, pengungsi asal Somalia yang tinggal di Dadaab, Kenya.

“Kami senang ia menang. Ia (Omar) membuat kami bangga sebagai pengungsi dan orang asal Somalia. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Anda adalah seorang pengungsi, Anda masih bisa sukses. Kami berdoa untuknya dan berharap ia akan mendukung para pengungsi. Ilhan Omar harus tahu bahwa kami disini di Dadaab,” ungkap Abdullahi Osman Haji Adam yang kami lansir dari The Guardian.

Simak cerita perempuan inspiratif lainnya di topik sheinspiresme.