Power Woman: Whitney Wolfe Herd, Pendiri Aplikasi Tinder & Bumble

11 Februari 2019 8:20 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Whitney Wolfe Herd, Pendiri dan CEO Bumble. Foto: REUTERS/Caitlin Ochs
zoom-in-whitePerbesar
Whitney Wolfe Herd, Pendiri dan CEO Bumble. Foto: REUTERS/Caitlin Ochs
ADVERTISEMENT
“Women, the ball is in your court”
Kalimat ini tertera dalam satu halaman penuh koran The New York Times, Minggu 3/2 lalu, diunggah di instagramnya oleh Whitney Wolfe Herd, CEO & Founder Bumble, sebuah aplikasi kencan online yang sedang populer saat ini.
ADVERTISEMENT
Kalimat tersebut merupakan iklan dari aplikasi digital kencan online Bumble yang baru saja menunjuk petenis Serena Williams sebagai ambassador mereka.
Memilih Serena William, petenis juara dunia, atlet perempuan yang terkenal dengan keberaniannya dalam bersikap sebagai ambassador mereka bagi Bumble bukanlah urusan popularitas semata. Bagi Whitney Wolfe, Serena Williams merupakan representasi yang sempurna untuk filosofi mereka dalam membangun aplikasi digital kencan online yang saat ini sudah diundur sekitar 22 juta kali di berbagai negara.
Sejak berdiri pada tahun 2014, Bumble memang mengusung sebagai aplikasi dating yang dibuat dengan konsep feminis, dengan tujuan memberdayakan perempuan dalam urusan asmara, lebih spesifik lagi dalam kencan digital.
Whitney Wolfe Herd, Founder & CEO Bumble bersama petenis Serena Williams. Foto: REUTERS/Caitlin Ochs
Di Bumble, perempuan adalah pemegang kontrol bagaimana proses dating tersebut berjalan. Hanya perempuan yang bisa menginisiasi sebuah percakapan.
ADVERTISEMENT
“Bagaimana jika perempuan yang membuat gerakan pertama, mengirimkan pesan pertama? Jika mereka tidak melakukan itu, maka orang yang match dengannya akan hilang dalam waktu 24 jam, seperti kisah Cinderella dengan labu dan keretanya,” ujar Whitney dalam sebuah wawancara dengan Forbes.
Whitney ingin merubah pandangan masyarakat tentang posisi laki-laki dan perempuan dalam hal hubungan asmara. “Masyarakat kita memiliki pandangan bahwa dalam hubungan asmara, semuanya harus dimulai oleh laki-laki, dan kita perempuan harus menunggu. Bahkan jika kita (perempuan) mengirimkan pesan terlebih dahulu dianggap sebagai tindakan yang salah,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Bumble didesain sebagai sebuah aplikasi yang mendorong perempuan untuk lebih berani. Selain juga, untuk melindungi perempuan dari tindakan laki-laki yang banyak menggunakan aplikasi kencan online sebagai sarana untuk melakukan pelecehan seksual.
ADVERTISEMENT
Peran Besar dalam peluncuran aplikasi Tinder
Whitney Wolfe memulai kariernya di dunia teknologi digital pada usia 22 tahun. Ia bergabung dengan Hatch Labs dan bersama Sean Rad dan beberapa orang lain yang ikut terlibat penuh dalam peluncuran Tinder pada 2012. Di Tinder, waktu itu Whitney duduk sebagai vice president of marketing dan sukses memasarkan Tinder di kalangan kampus dan mahasiswa.
Pada 2014, hanya 2 tahun sejak aplikasi tersebut diluncurkan, Whitney mengundurkan diri dari Tinder. Ia kemudian melayangkan tuntutan pada perusahaan yang ia dirikan tersebut atas tuduhan praktik pelecehan seksual yang dilakukan oleh co-founder dan juga mantan kekasihnya Justin Mateen.
Desember 2014, bekerjasama dengan Andrey Andrev, pengusaha Rusia yang mendirikan situs kencan online Badoo, Whitney meluncurkan aplikasi baru Bumble, di mana ia duduk sebagai CEO.
ADVERTISEMENT
Dalam waktu 1 tahun, aplikasi ini mencapai 15 juta percakapan dan kecocokan pengguna mencapai angka 80 juta. Pada April 2016, Bumble berada dalam pada posisi keempat sebagai aplikasi kencan online paling populer, terpaut tiga angka dari Tinder yang menduduki posisi pertama.
Dengan kesuksesannya ini, Whitney mendapatkan berbagai penghargaan. Ia dinobatkan oleh Business Insider dalam list 30 Most Important Women Under 30 in Tech in 2014. Ia juga masuk dalam Forbes 30 under 30 pada 2017 dan 2018.
Menurut artikel dari Forbes.com, kesuksesan Bumble telah menghasilkan Whitney kekayaan senilai USD 230 juta, dengan nilai Bumble yang mencapai USD 1 milyar. Bumble juga telah meluncurkan aplikasi tambahan, Bumble BFF, bagi Anda yang ingin mencari sahabat perempuan, dan Bumblebizz untuk memperluat jaringan bisnis.
ADVERTISEMENT
Tahun ini, bekerjasama dengan Priyanka Chopra sebagai salah satu investor, Bumble meluncurkan aplikasinya di India.
Simak cerita perempuan inspiratif lainnya di topik sheinspiresme.