Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Ramai Influencer Bahas Facial Bisa Tularkan HIV, Mungkinkah?
24 September 2018 19:21 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Andrea Gunawan, influencer dengan akun Instagram @catwomanizer, baru-baru ini menghebohkan publik setelah memposting screen shoot dari salah satu pesan yang diterimanya. Postingan story Instagram itu, menceritakan seseorang yang terkena Human Immunodeficiency Virus (HIV) setelah melakukan perawatan facial.
ADVERTISEMENT
Dalam postingan tersebut, sang pengirim pesan bercerita ke Andrea bahwa dirinya tidak pernah berhubungan sex selain dengan suaminya. Namun ia tiba-tiba saja terinfeksi HIV, padahal suaminya pun negatif HIV.
Ia juga mencantumkan penjelasan dokter yang mengatakan kemungkinan dirinya tertular HIV melalui perawatan facial yang dilakukannya.
“Karena saya belum pernah ke dokter gigi atau terkena jarum suntik bergantian (drugs) tapi saya bisa satu bulan satu kali facial dulunya,” tulis si pengirim cerita yang tak diketahui namanya.
Dalam postingan itu, ia juga menjelaskan, dokternya mengatakan peralatan yang digunakan di tempatnya melakukan treatment facial tidak steril. Dokternya juga mengatakan pemencetan jerawat berhubungan dengan darah.
“Memang kasus saya ini tergolong rare case tapi bisa dijadikan contoh kalau mau cari tempat facial jangan segan untuk tanya,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
kumparan berupaya untuk mencari tahu apakah kasus yang disebutkan bisa benar-benar terjadi. Facial dapat menularkan HIV.
kumparan mewawancarai dokter spesialis kulit dan kelamin dr. Melyawati Hermawan, SpKK.
“Mungkin saja. Tergantung facial treatmentnya. Kembali lagi, sampai saat ini belum ada standarisasi tindakan facial itu seperti apa ya,” jelas Meliawati kepada kumparan di kawasan Serpong, Tangerang, Senin (24/9).
Ia mengatakan untuk selalu memastikan sterilisasi dari jarum dan peralatan lain yang melibatkan kontak langsung dengan cairan tubuh.
“Buka baru. Kalau bisa lihat dengan mata kepala kita sendiri gitu kan,” lanjutnya.
Ia kemudian menyarankan agar para wanita untuk memilih tempat perawatan yang terpercaya. “Dari alat memencetnya juga butuh steril,” tuturnya.