Rambut ‘Raksasa’ Kaia Gerber Curi Perhatian di Pergelaran Valentino

7 Juli 2018 12:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Model Kaia Gerber di Valentino Couture Show (Foto: Instagram @kaiagerber)
zoom-in-whitePerbesar
Model Kaia Gerber di Valentino Couture Show (Foto: Instagram @kaiagerber)
ADVERTISEMENT
Ada pemandangan tak biasa saat pergelaran busana Valentino untuk koleksi Haute Couture yang dihelat di Paris, Prancis, Kamis (5/7). Sekitar tujuh orang model berjalan di atas panggung peragaan dengan tatanan rambut rambut bervolume besar dan tinggi yang sontak menarik perhatian para tamu undangan.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah Kaia Gerber. Rambutnya dibentuk sedemikian rupa hingga terlihat menjuntai tinggi. Tatanan rambut para model tersebut adalah hasil karya penata rambut legendaris, Guido Palau, dan ahli pewarna rambut Josh Wood untuk Redken.
Dilansir Harper’s Bazaar, Kaia juga mengunggah foto dirinya yang berjalan di panggung Valentino.
“Momen ini sangat berarti bagi saya dan tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Anda adalah seorang visioner dan dapat mengenakan karya seni Anda adalah sebuah kehormatan," tulisnya pada keterangan di caption Instagramnya.
Wood pun membagikan proses dalam membentuk rambut ‘raksasa’ ini. Dalam prosesnya, ia membutuhkan 50 rambut palsu, 250 proses warna, 150 jam persiapan, dan 11 anggota tim untuk memasangkan rambut sambungan ke rambut para model tersebut.
ADVERTISEMENT
“Rambut besar ini terinspirasi oleh Pierpaolo Piccioli, ia menginginkan suatu tampilan rambut yang meriah,” papar Guido. “Ini adalah sebuah couture hair.”
Rambut raksasa ini bukan hanya hadir di rumah mode Valentino. Nyatanya, di fashion show Giambattista Valli, Fendi, Ralph & Russo, dan Chanel, beberapa model terlihat menggunakan gaya rambut yang sama. Sepertinya, rambut raksasa ini menjadi tren panggung pergelaran busana untuk Fall 2018-2019.
Tak sekadar memukau para tamu eksklusif Valentino, gaya rambut Kaia juga menjadi viral di sosial media.
Bagaimana menurut pendapat Anda?