Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ria Miranda Hingga Barli Asmara Berbagi Panggung di IFW 2017
5 Februari 2017 9:44 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Tak hanya memamerkan koleksi busana yang terbuat dari kain tradisional Indonesia seperti tenun, batik, dan songket, panggung Indonesia Fashion Week 2017 juga memamerkan busana modern hasil karya anak bangsa.
ADVERTISEMENT
Peragaan busana bergengsi bertajuk YOUniverse: Celebrations of Colors ini digelar di JCC Senayan, Jakarta Pusat, pada Sabtu (4/2) malam. Delapan desainer muda berbakat Indonesia mewarnai kemewahan panggung IFW 2017. Mulai dari Zaskia Sungkar, Mel Ahyar, Barli Asmara, Dian Pelangi, Ria Miranda, Norma Hauri, Kursien Hauri, dan Malik Moestaram.
Suara merdu milik Vidy Aldiano mengawali peragaan busana tersebut. Panggung megah IFW 2017 langsung diisi oleh koleksi busana muslim nan feminin karya Ria Miranda. Desainer yang satu ini mengusung koleksi dengan tema Principia yang didominasi dengan warna lembut seperti peach, biru muda, dan abu-abu pucat. Aktris Tatjana Saphira didapuk sebagai muse bagi Ria Miranda.
ADVERTISEMENT
Jika Ria tampil dengan busana berpalet lembut, perancang busana Norma Hauri mewarnai panggung dengan warna monokrom beraksen glitter emas dan silver yang super bold. Diberi nama Integrated, koleksi terbaru Norma Hauri memiliki desain yang futuristik dan dinamis.
Selanjutnya, penonton dibuat bersemangat oleh Pata Runa, koleksi dari lini fashion HAPPA dari Mel Ahyar. Terinspirasi dari tembok pemisah dan keberagaman yang ada di Peru, tampilan koleksi Pata Runa tampak sangat ceria dan colorful. Desainer muda ini amat piawai dalam memainkan corak etnik pada kain dan menabrakkan aneka warna dengan penuh energi. Merupakan busana ready-to-wear, Pata Runa menggunakan warna-warna menarik seperti merah darah, navy, hitam, dan putih. Ini merupakan cara Mel Ahyar dalam merayakan indahnya perbedaan yang ada di dunia.
ADVERTISEMENT
Jika para perancang sebelumnya memamerkan koleksi ready-to-wear yang cenderung kasual, desainer Malik Moestaram dan Kursien Karzai memilih untuk menampilkan cantiknya gaun haute couture yang super glamor. Malik mengangkat tema Flor De La Vida yang penuh dengan detil payet dan kristal nan super cantik. Warna emas dan biru lembut mendominasi rancangan Malik. Sedangkan Kursien Karzai memilih busana muslim yang bergaya ala era victorian untuk diterapkan dalam rancangannya.
Adapun Dian Pelangi mengaplikasikan berbagai elemen alam seperti air, tanah, udara, dan api pada koleksi busananya. Palet warna nude, putih, krem, dan marun mendominasi rancangan Dian. Beberapa dihiasi dengan detail bunga emas bertaburkan kristal.
ADVERTISEMENT
Zaskia Sungkar sukses membuat penonton yang hadir merasa gemas dengan tiga model cilik yang juga berlenggak-lenggok dengan anggun di panggung catwalk. Seluruh busana yang dikreasikan Zaskia menggunakan warna monokrom, yang sebagian dihiasi dengan aksen glitter dan sentuhan warna metalik. Hal ini sesuai dengan tema rancangan yang dipilihnya, yaitu Kilau.
Barli asmara mengakhiri peragaan busana malam tersebut dengan memukau. Desainer muda ini menampilkan gaun malam yang terinspirasi dari bunga anggek, dan diberi nama Black Orchid Fervor. Sesuai namanya, koleksi ini didominasi oleh warna hitam dan putih. Raline Shah dan Tatjana Saphira menjadi muse bagi Barli pada pagelaran ini. Penampilan manis dan ceria dari Maliq & d'Essentials sukses menutup malam peragaan busana YOUniverse: Celebrations of Colors dengan sempurna.
ADVERTISEMENT