Riset: Flu Ternyata Bisa Ditularkan Lewat Bernafas

24 Januari 2018 7:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Flu dan pilek, apa bedanya? (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Flu dan pilek, apa bedanya? (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Hidung gatal, berair, mampet, dan sering bersin? Jika iya, berarti kamu sedang terserang penyakit flu.
ADVERTISEMENT
Umumnya, banyak orang yang menilai bahwa bersin dapat memicu penyebaran virus flu. Namun, nyatanya virus tersebut juga bisa disebarkan hanya dengan bernafas, lho. Bagaimana bisa?
Dilansir Medical News Today, menurut penelitian baru yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Maryland, College Park, menyatakan bahwa hanya bernafas tanpa batuk atau bersin saja cukup bagi penderita flu untuk menyebarkan virus.
"Orang yang sedang flu, menghasilkan aerosol menular (partikel kecil yang menetap di udara dalam jangka waktu yang lama), bahkan saat mereka tidak batuk atau bersin,” jelas Donald K. Milton, profesor kesehatan lingkungan di University of Maryland.
Milton pun menegaskan, jika seseorang terkena flu, segera tinggalkan tempat kerja lalu beristirahat yang cukup di rumah, agar mengurangi risiko menulari orang lain.
ADVERTISEMENT
Flu atau influenza merupakan penyakit pernapasan menular yang disebabkan oleh virus. Gejala penyakit ini bisa terasa ringan sampai parah, dan bahkan bisa menimbulkan komplikasi yang dapat menyebabkan kematian.
Orang yang berisiko tinggi mengalami komplikasi serius dari flu, yaitu anak kecil, orang tua, wanita hamil, dan orang-orang dengan kondisi tertentu, seperti kanker, HIV/AIDS, penyakit jantung, stroke, asma, dan diabetes.
Di Amerika Serikat, terhitung sejak 2010, jumlah orang yang mengidap flu setiap tahun berjumlah 9,2 juta sampai 35,6 juta. Sementara itu, jumlah orang yang dirawat di rumah sakit berkisar antara 140.000 sampai 710.000 jiwa, dan jumlah yang meninggal antara 12.000 dan 56.000 jiwa.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) mengimbau setiap orang yang berusia mulai 6 bulan keatas, diharuskan menerima vaksin flu setiap tahun untuk mencegah penyebaran flu musiman.
ADVERTISEMENT
Dalam studi baru tersebut, para peneliti menganalisis virus flu pada 142 responden yang dikonfirmasi sedang mengidap influenza. Mereka mengambil sampel dari masing-masing responden selama 3 hari pertama setelah gejala muncul.
Flu dan Batuk (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Flu dan Batuk (Foto: Thinkstock)
Sampel tersebut berupa sampel nafas yang diambil melalui hidung atau bagian belakang hidung serta tenggorokan, atau sampel nafas yang diambil saat peserta bernafas, batuk spontan, dan bersin.
Untuk mengumpulkannya, para peneliti meminta responden untuk bernafas secara normal ke dalam sampo aerosol berbentuk kerucut selama 30 menit, sambil mengucapkan alfabet pada menit ke-5, 15, dan 25.
Dari 23 sampel aerosol yang dikumpulkan selama pernapasan normal tanpa batuk, analisis tersebut menunjukkan bahwa 11 dari 23 sampel memiliki kandungan virus penyebab flu. Hal ini menunjukkan bahwa bernapas normal merupakan kontributor yang cukup besar untuk menyebarkan virus flu aerosol melalui nafas yang dihembuskan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, saat pengambilan sampel nafas, para peserta tidak banyak bersin. Setelah dianalisis, bersin juga dinilai tidak terkait dengan kehadiran RNA virus yang lebih banyak. Hal ini juga menunjukkan bahwa bersin bukanlah faktor besar dalam penularan virus flu aerosol melalui hembusan nafas.
Dari hasil ini, para peneliti menyimpulkan bahwa bersin bukanlah faktor utama penyebar virus flu, hembusan nafaslah yang justru menjadi penyebab utama penyebarannya.
"Hal ini menyimpulkan bahwa hanya dengan bernafas, dapat mencemari udara dengan virus flu,” pungkas Milton.
Bagaimana menurutmu?