Saat Perempuan Bicara Soal Sosok Panutannya di Pemerintahan

29 April 2019 9:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi perempuan sedang berbincang-bincang Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi perempuan sedang berbincang-bincang Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sampai saat ini masih ada stigma bahwa perempuan tidak mempunyai otoritas urusan di 'luar rumah', apalagi urusan kepemimpinan. Perempuan seakan masih termarginalisasi oleh pemikiran mainstream bahwa mereka hanya perlu bisa mengurus rumah tangga. Padahal perempuan kini sudah mengalami banyak kemajuan.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, misalnya. Banyak perempuan yang kini bisa menduduki posisi senior di perusahaan hingga menjadi pemimpin di pemerintahan. Berdasarkan data dari situs Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE), dalam kajian SNAP 2018, Investing in Women (proyek regional yang didanai oleh Pemerintah Australia), dipaparkan bahwa perempuan di Indonesia menunjukkan minat sebesar 48% persen untuk bekerja agar menjadi bisa mandiri secara ekonomi, 24% perempuan bekerja untuk berkontribusi bagi keluarganya, dan 18% perempuan bekerja untuk memenuhi kepuasan diri.
Studi di atas menunjukkan bahwa perempuan pun punya keinginan besar untuk bekerja dan mengejar cita-citanya, bukan hanya di rumah. Mereka bahkan juga bisa menjadi pemimpin. Tidak hanya pemimpin di perusahaan tetapi perempuan juga layak untuk menjadi seorang yang berpengaruh dalam organisasi dan mempunyai hak untuk memberikan kontribusi terbaiknya sebagai wujud memberikan kualitas terbaiknya bagi bangsa dan negara.
ADVERTISEMENT
Sebagai bentuk penghargaan bagi perjuangan perempuan di era urban dan sebagai perayaan dua hari besar yang makna yang sangat berarti bagi perempuan Indonesia, yakni International Women's Day 2019 dan Hari Kartini, kumparan (kumparan.com) memberikan pertanyaan kepada beberapa karyawan kumparan tentang siapa sosok perempuan Indonesia favorit mereka yang duduk di kursi pemerintahan.
Cynda Adissa, misalnya, sangat mengapresiasi revolusi (mental) khas ala Susi Pudjiastuti. Menurut Community Executive kumparan ini, Ibu Susi sangat mampu mewakili rakyat. Sikapnya yang berani, cerdas, dan tampil apa adanya mampu menjadi potret perempuan Indonesia masa kini.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat mengendarai kayak. Foto: Dok. KKP
"Susi Pudjiastuti. Dia punya selera fashion yang tinggi, mandiri, terus tahu cara tampil dengan gayanya sendiri," jawab Cynda saat ditanya siapa perempuan idolanya di pemerintahan saat ini.
ADVERTISEMENT
Selain Cynda, Dian Kusumastuti pun angkat bicara. Bagi Event Specialist kumparan ini, Sri Mulyani Indrawati adalah sosok perempuan di pemerintahan yang menjadi panutannya selama ini.
"Sri Mulyani Indrawati, sosok yang istimewa dan inspiratif bagi saya. Dia adalah tokoh pemimpin perempuan yang berkomitmen membangun institusi yang lebih bersih dari para koruptor," kata Dian.
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam ABAC di Hotel ShangriLa Jakarta. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
Berbeda dengan Cynda dan Dian yang mengagumi sosok menteri, Kanya Nayawestri, Graphic Designer kumparan, mengagumi sosok Tri Rismaharini atau yang akrab dipanggil Bu Risma, sosok perempuan hebat dan fenomenal dengan segudang prestasi dunia.
Kanya berpendapat, Risma adalah pemimpin yang memiliki karakter dan kepribadian yang unik, sederhana, dan nyentrik dalam menjalankan perannya. "Bu Risma itu menurut saya enggak kenal kompromi. Dia juga enggak segan-segan marah meski disorot media televisi. Dia tegas dan berani," papar Kanya.
ADVERTISEMENT
Risma tinjau Jembatan Ujung Galuh. Foto: Phaksy Sukowati/kumparan
Tak berhenti sampai di situ saja, nama Khofifah Indar Parawansa pun menjadi pilihan salah satu karyawan kumparan, Qonita Lutfiah. Gubernur terpilih Jawa Timur yang menang pada Pilgub Jatim 2018 ini menjadi idola Account Manager berusia 25 tahun ini. Bagi Qonita, Khofifah adalah perempuan yang tangguh, ulet, dan berani.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa disambut oleh ribuan pelajar dan warga Jawa Timur di Masjid Al Akbar, Surabaya, pada Kamis (14/3). Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
"Bu Khofifah itu berani dan pantang menyerah. Mencoba terus walaupun gagal, dan akhirnya berhasil. Itulah yang membuat Bu Khofifah jadi idola saya," ujar Qonita.
Susi Pudjiastuti, Sri Mulyani Indrawati, Tri Rismaharini, Khofifah Indar Parawansa adalah sebagian dari pemimpin perempuan di pemerintah yang mampu menyumbangkan kemampuannya dalam memimpin di negeri tercinta ini. Hal ini bisa menjadi bukti bahwa perempuan juga bisa maju dan meraih posisi puncak dalam dunia profesional dan menjadikan diri lebih berarti untuk membanggakan bangsa dan berguna bagi negara.
ADVERTISEMENT
Argumen itu pula yang menjadi basis cerita dari film Long Shot. Film bergenre komedi romantis yang baru akan dirilis ini menceritakan tentang Fred Flarsky (Seth Rogen), seorang penulis yang bertemu kembali dengan wanita yang disukainya sejak kecil, Charlotte Field (Charlize Teron).
Charlotte kini bersiap maju menjadi salah satu calon orang nomor satu di Amerika. Keduanya dipertemukan kembali saat Charlotte mempekerjakan Fred untuk menulis pidatonya. Politik, asmara, disertai bumbu komedi menjadikan film ini sangat menarik. Apalagi menceritakan tentang perjalanan seorang perempuan untuk menjadi pemimpin di pemerintahan.
Bagaimana akhir dari kisah mereka berdua?
Film ini akan hadir di bioskop tanggal 3 Mei 2019. Tapi Anda atau komunitas Anda bisa mendapatkan kesempatan untuk ikut screening film ini pada Kamis, 2 Mei 2019 di XXI Plaza Indonesia. Caranya pun mudah, Anda cukup mengisi form di bawah ini.
ADVERTISEMENT