Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Satu Dekade Art Jakarta, Wadah yang Memadukan Seni dengan Gaya Hidup
6 Agustus 2018 15:03 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Festival seni rupa kontemporer, Art Jakarta telah memasuki usianya yang ke sepuluh. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, eksibisi ini digelar di Ballroom Ritz Carlton Hotel Pacific Place.
ADVERTISEMENT
“Acara ini membuktikan sebagai tempat yang telah dipercaya menjadi wadah pertemuan pelaku dan pecinta seni di tanah air dan mancanegara,” papar Paramita Soedarjo, Ketua Komite Art Jakarta 2018 saat konferensi pers, di Ballroom Ritz Carlton, Kamis, 2 Agustus 2018.
Tercatat terdapat 1.000 karya seni dari lebih 300 seniman dan 51 galeri yang berpartisipasi. Art Jakarta kali ini merupakan peringatan satu dekade pertemuan karya desainer lokal dan internasional.
Sebagai selebrasi peryaannya yang ke 10 tahun, hadir pula karya bertajuk 10 for 10 yaitu instalasi dengan konsep museum show untuk 10 tahun Art Jakarta dari seniman terkemuka.
Pameran yang telah berlangsung sejak 3 hingga 5 Agustus tersebut telah menggelar berbagai program mulai dari creative art class, creative talk, art unlimited untuk para seniman muda, pertunjukan Sasikirana dan Thinking Room, instalasi khusus dari Meliantha Muliawan dan Japan Art Now dengan 10 seniman Jepang. Selain itu juga terdapat Art Gram, sebagai wujud apresiasi Art Jakarta terhadap lima akun media sosial paling artsy.
ADVERTISEMENT
Di hari terakhirnya, Art Jakarta menggelar pertunjukkan seni berupa teater boneka yang ditampilkan oleh Flying Balloons Puppet, grup teater boneka yang didirikan di Yogyakarta pada 5 Januari 2015.
Rangkaian acara yang tak kalah seru lainnya adalah Art Charity Auction. Yakni program lelang yang hasilnya akan disumbangkan ke Yayasan Mitra Museum dan Yayasan Jantung Sehat.
Tercatat terdapat sebanyak 13 karya seni yang dilelang. Diantaranya adalah karya 10 karpet yang bermotif komikal, bunga-bunga hingga abstrak karya dari Abenk Alter, Aditya Novali, Bambang Toko, Hendra Hehe Harsono, Indieguerillas, Mujahidin Nurrahman, Radi Arwinda, Roby Dwi Antono dan Wedhar Riyadi. Tak tanggung-tanggung salah satu karpet terjual dengan harga mencapai Rp 40 jutaan.
Kemudian tiga lainnya merupakan hasil karya dari Darbotz, Naufal Abshara, dan Naufal Abhshar yang menjadikan lemari es sebagai medium untuk melukis. Karya kreatif yang bekerja sama dengan salah satu merk alat rumah tangga terkemuka ini pun terjual dengan harga menembus Rp 52 juta.
ADVERTISEMENT
Eksebisi selama tiga hari tersebut pun ditutup dengan Creative Talk oleh Al Imran Karim bertema "Art in Video Making".