Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Siap Digelar, Indonesian Fashion Week 2017 Promosikan Kain Tenun NTT
18 Januari 2017 10:20 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
ADVERTISEMENT
Ajang tahunan Indonesia Fashion Week (IFW) 2017 kembali digelar ke-enam kalinya. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, acara ini akan digelar selama lima hari berturut-turut, yakni mulai 1 sampai 5 Februari di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
Desainer Poppy Dharsono selaku Presiden IFW 2017 menjelaskan, 'Celebrations of Culture' dipilih menjadi tema tahun ini. Tujuannya untuk mengangkat warisan budaya Indonesia melalui mode sekaligus mendukung pemerintah dalam mempromosikan destinasi wisata unggulan Indonesia, salah satunya Nusa Tenggara Timur.
"Tahun ini kamu mengolah tenun lokal yang diambil dari 22 kabupaten di NTT untuk dijadikan rancangan yang bisa diterima pasar lokal maupun internasional," kata Poppy dalam bincang-bincang dengan media di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Selasa (17/1).
Dengan mempromosikan tenun lokal NTT, salah satunya adalah tenun Ende yang berasal dari Flores, desainer yang tergabung ke dalam Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) ini berkomitmen untuk menjadi jembatan antara pengrajin tenun dan desainer untuk melindungi sejarah Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ditambahkan oleh desainer Ivan Gunawan selaku Creative Director IFW 2017, pekan mode tahunan ini akan diramaikan oleh lebih dari 200 perancang busana dan menampilkan sekitar 25 peragaan dalam satu panggung besar. Ada pula sekitar 400 peserta pameran yang akan meramaikan acara.
"Kalau dulu IFW masih ada model bulenya, tapi kali ini saya mau semua model asli Indonesia. Saya ingin kasih kesempatan ke mereka untuk bisa lebih aktif di sini," kata Ivan.
Tak hanya tenun NTT saja, ragam busana IFW 2017 ini akan diwarnai dengan sulman dan bordir dari Kudus, Jawa Tengah. Ivan sendiri akan menampilkan 16 koleksi busana yang berhiaskan bordiran dari pengarin Kudus.
"Sekarang juga konsepnya lebih berbeda. Jadi kita fashion show dulu, baru konferensi pers. Jadi rekan media langsung bisa melihat seperti apa karya kami, mau dikritik, mau komentar dan kasih masukan silakan," tutup Ivan.
ADVERTISEMENT