Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Singapura Dapat Peringkat Buruk dalam Kesetaraan Gender di Dunia Kerja
22 Februari 2019 15:30 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dari hasil penelitian situs keuangan Finder yang berbasis di Australia, Singapura ternyata memiki kesenjangan yang tinggi dalam hal upah laki-laki dan perempuan. Gaji perempuan bekerja masih dibayar 20 persen lebih rendah dibanding yang diterima laki-laki.
Tidak hanya Singapura , penelitan yang diterbitkan Januari tersebut juga memaparkan kondisi kesenjangan upah di 15 negara.
Mereka menilainya dari 10 faktor, di antaranya kesenjangan upah gender, tabungan pensiun perempuan, dan keterwakilan perempuan dalam lembaga legislatif. Untuk mendapatkan peringkat baik dalam upah yang adil berdasarkan gender, masing-masing negara harus memiliki sekurangnya delapan faktor terbaik.
Finder menggunakan data dari berbagai pemerintah, industri swasta, dan situs media terkemuka, termasuk Bank Dunia, dan Economic Co-operation and Development (OECD).
ADVERTISEMENT
Dari data yang dikumpulkan, Singapura mendapatkan kekurangan pada faktor keamanan kerja, dan jam rumah tangga tambahan dibandingkan dengan laki-laki. Padahal dibutuhkan delapan faktor terbaik untuk masing-masing negara untuk membentuk nilai akhir mereka.
Singapura memiliki libur tahunan 17 hari, rata-rata jam kerja 45 jam. Namun kesenjangan upah gender mencapai 20 persen, yang menurut Finder adalah kesenjangan upah gender terbesar di antara negara yang sering disebut memiliki kesetaraan gender.
Walaupun Singapura masih mempunyai hal-hal yang bisa diberikan pada peremupuan bekerja, seperti 20 minggu cuti hamil dan juga cuti ayah, tapi Finder menganggap Singapura tidak memiliki hasil baik dalam kesetaraannya.
"Meski Singapura memiliki banyak hal untuk ditawarkan ke perempuan bekerja, jika dibandingkan dengan negara-negara top lainnya. Singapura memiliki kinerja yang buruk," kata laporan itu.
ADVERTISEMENT
Perempuan Singapura juga memiliki tabungan pensiun 17 persen lebih sedikit daripada laki-laki, kata laporan itu. Tetapi angka ini masih dianggap baik jika dibandingkan dengan 50 persen kesenjangan tabungan pensiun gender di Amerika
Sedangkan di Indonesia, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2016 gap upah perempuan bekerja dengan lelaki bekerja semakin membesar. Pada tahun tersebut rata-rata pendapatan lelaki mencapai Rp 2,4 juta, dan perempuan hanya mendapatkan Rp 1,7 juta.