Sisi Gelap Beauty dan Fashion Selebgram yang Tak Banyak Orang Tahu

15 Juni 2017 11:52 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ini dia suka duka menjadi seorang selebgram. (Foto: Instagram/@elizrahajeng)
zoom-in-whitePerbesar
Ini dia suka duka menjadi seorang selebgram. (Foto: Instagram/@elizrahajeng)
ADVERTISEMENT
Digunakan oleh lebih dari jutaan pengguna, Instagram kini tak hanya dianggap sebagai media sosial belaka. Bisa dikatakan, Instagram telah menjelma jadi 'wujud eksistensi' dan 'periuk nasi' bagi pengguna yang tahu bagaimana cara memaksimalkan akun Instagramnya.
ADVERTISEMENT
Kamu bisa menemukan apapun di Instagram. Mulai dari akun milik orang terdekat yang kamu kenal, online shop, akun berisi kalimat motivasi, akun berita, selebriti, hingga akun milik selebgram.
Tombol follow dan likes yang ada di Instagram kini jadi benda yang bernilai tinggi. Maka tidaklah mengherankan, akun dengan jumlah followers tinggi bisa diperjualbelikan dengan nominal yang fantastis. Semua akibat 'power' dan dampak luar biasa yang bisa dihasilkan oleh media sosial yang satu ini.
Karena begitu kuat pengaruhnya, sejak beberapa tahun belakangan muncul profesi baru yang disebut sebagai selebriti Instagram atau disingkat selebgram. Selebgram sendiri merupakan orang-orang yang memiliki jumlah followers fantastis, mulai dari belasan hingga ratusan ribu.
Selebgram juga banyak jenisnya. Ada selebgram yang bermain di ranah fashion, makeup, travel, hingga makanan. Karena memiliki popularitas yang tinggi, para selebgram atau influencer ini seringkali menerima endorse atau iklan berbayar untuk diposting pada akun masing-masing.
ADVERTISEMENT
Banyak orang menganggap profesi selebgram atau influencer sebagai profesi paling menyenangkan di dunia. Karena selalu tampak eksis, happy, bergaya super stylish dengan outfit keren, makan di restoran mewah, berlibur tanpa henti, dan dikirimi produk gratis dari berbagai brand.
Istilah kata, kamu dibayar untuk makan, foto-foto, dan jalan-jalan. Siapa yang tak tergiur untuk menekuni profesi sebagai selebgram atau influencer?
Tapi, tunggu dulu.
Apa yang ada di balik glamornya kehidupan seorang selebgram tidaklah seindah timeline Instagram yang selama ini kamu saksikan. Untuk bisa mengukuhkan eksistensi seperti yang mereka miliki saat ini, ada segudang perjuangan berat yang harus di lakukan.
Sebut saja beauty influencer. Mungkin selama ini kamu hanya melihat bagian enak saat mereka dikirimi produk gratis dari berbagai brand. Mulai dari lipstik, foundation, bedak, eyeliner, dan maskara.
ADVERTISEMENT
Namun pernahkah kamu membayangkan betapa 'menyeramkan' sesungguhnya profesi tersebut?
Beauty influencer harus rela mencoba aneka kosmetik yang sesungguhnya tak jelas apa kandungan yang ada di dalamnya. Mereka harus rela menanggung risiko bahwa produk tersebut bisa saja tak cocok di kulit mereka.
Tak sedikit beauty influencer dunia yang memiliki masalah kulit yang cukup parah hingga memaksa mereka untuk mengeluarkan usaha dan dana ekstra untuk memperbaiki kulit. Sebut saja Michelle Phan yang begitu terkenal.
Agaknya kamu pecinta kecantikan pasti tak asing lagi dengan nama yang satu ini. Michelle kini memiliki lebih dari 2,2 juta pengikut Instagram dan hampir sembilan juta subscribers pada Youtube channelnya.
Beberapa waktu lalu, Michelle sempat meninggalkan dunia medsos akibat depresi akibat tekanan luar biasa dari dunia media sosial. Ia menyebut hal ini dengan nama detoksifikasi media sosial.
ADVERTISEMENT
Hal ini membuktikan bahwa popularitas, jumlah followers, likes, dan uang tak bisa membeli rasa percaya diri dan kebahagiaan seseorang.
Hal yang sama terjadi pada fashion influencer. Kamu mungkin selama ini terkagum-kagum dengan penampilan sempurna yang selalu ditunjukkan. Wajah cantik, rambut tertata rapi, busana terkini, hingga tas dan heels seharga belasan juta rupiah yang menyempurnakan penampilan mereka.
Namun tahukah kamu sebesar apa perjuangan yang harus dikeluarkan untuk bisa selalu tampil sempurna setiap harinya?
"Temen aku fashion influencer, duh, perjuangan mereka luar biasa sih," tutur Allyssa Hawadi, professional makeup artist dan beautician, saat ditemui kumparan pada acara Upbeat Your Beauty Content in Social Media yang digelar oleh Polka, pada Rabu (14/6), di Tier Space, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
"Bener deh, mungkin kelihatan cantik jalan-jalan pakai heels tinggi. Tapi habis foto, mereka ke toilet terus ganti baju jadi kaus oblong, celana pendek, dan sandal yang nyaman," sambung pemilik akun Instagram dengan 57,5 ribu pengikut ini.
Penampilan harus sempurna dan feeds Instagram harus rapi, tone warna pada foto yang diunggah harus selalu senada agar enak dilihat dan semua postingan sudah terjadwal. Secara tak langsung, kebanyakan influencer hampir tak lagi punya kebebasan untuk tampil semaunya dan mengunggah apapun yang mereka inginkan.
Tekanan untuk selalu tampil sempurna begitu tinggi. Tak jarang mereka harus tampil dengan outfit yang sesungguhnya terasa tak nyaman. Namun semua harus dilakukan demi profesionalitas.
Untuk mengambil sebuah foto yang dirasa layak untuk diunggah pada akun Instagram, tak jarang mereka harus menghabiskan waktu berjam-jam untuk sebuah outfit. Dari ratusan foto yang diambil, yang terpakai hanya satu atau dua saja. Semuanya bukanlah proses yang mudah.
ADVERTISEMENT
Mereka juga harus selalu tampil maksimal pada berbagai kesempatan, meski saat sedang tidak mood sekalipun. Jadi, setiap profesi pasti memiliki plus dan minusnya.
Bagaimana pendapat kamu? Masih merasa profesi sebagai selebgram dan influencer sebagai profesi 'surga' tanpa cela?