Soft Drink, Minuman yang Paling Dibenci Oleh Pramugari Dunia

6 Agustus 2017 9:01 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diet Coke (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Diet Coke (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Sekilas, pramugari terlihat sebagai profesi yang keren, menyenangkan, dan didambakan banyak orang. Bagaimana tidak?
ADVERTISEMENT
Pramugari selalu tampil rapi, cantik, berwibawa, dan keren setiap saat. Selain itu, pramugari juga bebas berpelesir ke berbagai belahan dunia dengan gratis. Plus, pramugari juga memiliki kisaran gaji yang menggiurkan.
Namun sesungguhnya, pramugari juga mengemban tugas yang berat, lho. Mereka dituntut untuk selalu tampil sempurna dan tersenyum di hadapan penumpang, apapun yang terjadi.
Pramugari juga dituntut gesit dalam melayani dan membantu penumpang. Profesi ini juga menuntut kesabaran ekstra, mengingat betapa bervariasi dan 'ajaib'nya jenis penumpang yang ada di dunia.
Mulai dari yang 'bandel' melanggar aturan (seperti menyalakan ponsel atau menutup penutup jendela saat pesawat lepas landas), berisik, hingga cerewet. Pramugari juga harus memiliki tenaga yang cukup untuk membantu penumpang yang kerepotan saat menaikkan koper ke atas kabin.
ADVERTISEMENT
Dan yang harus diingat, pramugari juga mempertaruhkan nyawanya untuk terbang bersama dan melayani kamu di atas pesawat. Tetapi di antara semua tugas yang harus dikerjakan, ada satu yang paling dibenci oleh pramugari: menuangkan minuman bersoda.
Keluh kesah ini disampaikan lewat blog milik seorang pramugari bernama These Gold Wings. Lantas, apa yang menjadi alasan pramugari begitu membenci minuman bersoda?
Hal ini dikarenakan tekanan udara rendah yang ada pada kabin pesawat menyebabkan soda mengeluarkan buih yang jauh lebih banyak dibanding biasanya.
Menuangkan Diet Coke butuh waktu yang lama (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Menuangkan Diet Coke butuh waktu yang lama (Foto: Thinkstock)
"Seperti yang kamu tahu, kabin pesawat tak bertekanan pada permukaan laut, namun berada pada ketinggian tujuh hingga delapan ribu kaki. Ini berarti beberapa penumpang akan merasa pusing atau mengalami dampak alkohol dua kali lipat dibanding biasanya. Ini juga berarti buih pada softdrink akan jadi dua kali lipat lebih banyak ketika dituangkan dari kaleng," jelasnya dalam blog.
ADVERTISEMENT
"Yang paling parah adalah Diet Coke. Aku sampai benar-benar harus duduk untuk menunggu busanya hilang sebelum aku mulai menuangkannya lagi," jelas pramugari dengan nama samaran 'Jet' tersebut.
Jika diibaratkan, menuangkan segelas Diet Coke di atas pesawat memiliki yang sama lamanya dengan melayani tiga orang penumpang lainnya. "Menuangkan Diet Coke itu merupakan pekerjaan yang paling menyita waktu," tutur Jet lagi.
Jadi saat bepergian menggunakan pesawat, usahakan untuk tidak memesan segelas Diet Coke, ya!