Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Tak Perlu Minder Produksi ASI Sedikit, Ini yang Perlu Busui Ketahui
27 Juli 2017 14:45 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
ASI merupakan makanan pertama bayi. Tak ada satupun orang yang mampu menampik betapa baik dan luar biasanya manfaat Air Susu Ibu bagi perkembangan bayi.
ADVERTISEMENT
Pada enam bulan pertama kehidupannya, bayi secara eksklusif hanya boleh mengonsumsi ASI sebagai sumber makanan. Lewat ASI, bayi akan mendapat asupan nutrisi seperti vitamin, mineral, protein, karbohidrat, dan lemak.
Namun sayangnya, ada sangat banyak ibu muda yang terbentur kendala ASI kering atau tidak keluar sehabis melahirkan anak pertama. Susu formula pun dipilih sebagai 'pelarian' dan jalan pintas untuk memenuhi asupan makanan yang dibutuhkan bayi.
"Yang harus kita tahu adalah kalau semua ibu kalau ditanya, pasti mau menyusui," ujar Nia Umar, Wakil Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia, saat ditemui kumparan (kumparan.com) di FX Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (27/7).
Hanya mereka membutuhkan ilmu untuk bisa sukses menyusui. Dan itu harusnya ilmu itu didapat itu sejak dia sedang hamil, dan bukan saat bayi sudah ada di hadapannya, baru mencari tahu soal menyusui," papar Nia.
ADVERTISEMENT
Fenomena 'mengandalkan susu formula' ini bisa terjadi akibat kurangnya pengetahuan terkait ASI. Minimnya edukasi membuat banyak ibu muda cepat menyerah dan malas berusaha untuk merangsang produksi ASI.
Tak sedikit ibu muda yang menyepelekan dan menganggap kekeringan ASI sebagai hal yang wajar dialami. Lantas, benarkah ada seorang ibu yang tak mampu menghasilkan ASI?
"Jadi, sebenarnya tidak ada ibu yang benar-benar tidak bisa menyusui, hanya sedikit sekali. Dari seribu ibu yang mengeluh ASInya tidak keluar, tidak cukup, satu di antaranya memang benar mungkin (mengalami) kekurangan, dan ini tanda-tandanya dari hamil sudah kelihatan," ujar Nia menjelaskan.
"Dari hamil payudaranya itu tidak tumbuh (mengalami perubahan ukuran). Biasanya, orang-orang seperti itu juga sulit hamil, sudah ada tanda-tanda fisiologisnya. Dan ini kasus yang sedikit sekali," kata dia. Baginya, yang terpenting adalah kemauan ibu untuk belajar dan mengenali payudara, karena setiap perempuan memiliki tipe payudara yang berbeda-beda.
ADVERTISEMENT
Setiap ibu harus tahu bahwa menyusui dilakukan dari aerola payudara, bukan puting. "Kondisi payudara, apapun itu, apakah itu puting kecil, puting datar, puting mendelep, itu bisa menyusui. Karena menyusui dilakukan pada payudara, bukan puting," pungkasnya.
Nia juga mengatakan bahwa kondisi ibu yang sedang sakit sama sekali bukan halangan untuk menyusui. Baik itu hanya batuk pilek hingga cacar air sekalipun.
"Karena apa? Karena di dalam ASI ada anti cacarnya, ada anti pileknya," jelas Nia lagi. "Jadi sebenernya hanya sedikit sekali penyakit yang membuat seorang bayi itu tidak bisa mendapatkan ASI. Dan itu langka sekali," pungkasnya.
Jadi, jika Anda merupakan seorang ibu muda yang sedang mengalami kesulitan untuk memroduksi ASI, tak perlu minder. Karena sesungguhnya setiap ibu memiliki kemampuan untuk menyusui. Yang Anda butuhkan hanyalah kesabaran dan ketelatenan untuk merangsang payudara bersama bayi.
ADVERTISEMENT