Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
The Visit: Bubah Alfian dan Kecintaannya pada Dunia Kecantikan
21 Januari 2017 12:15 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
ADVERTISEMENT
Bagi kamu pecinta dunia kecantikan dan makeup Tanah Air, pasti sudah tak asing lagi dengan sosok yang satu ini. Ya, Bubah Alfian merupakan seorang makeup artist asal Jember, Jawa Timur, yang menjadi penata rias favorit selebriti Indonesia. Lewat tangan dinginnya nan luwes, pria bernama asli Zakharia ini begitu mahir memainkan kuas makeup pada setiap wajah yang diriasnya. Pria yang lahir tanggal 30 Mei pada 31 tahun silam ini kini telah menjadi sebuah nama besar dalam industri kecantikan dan hiburan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sederet selebriti papan atas seperti Raline Shah, Pevita Pearce, Cinta Laura, hingga Rossa, semua pernah merasakan 'sentuhan Midas' tangan seorang Bubah Alfian. Bahkan, kini followersnya di Instagram telah mencapai lebih dari 289 ribu orang.
Tak hanya selebriti dalam negeri, Bubah pun telah melebarkan sayapnya di kancah internasional. Beberapa waktu lalu, Bubah berkesempatan untuk mendandani Pia Wurtzbach, Miss Universe 2015 untuk sebuah iklan minuman kesehatan di Jakarta.
"Senang banget bisa makeupin Pia, karena dia juga merupakan salah satu Miss Universe yang banyak disorot kan," ujarnya seraya tersenyum bangga. Bubah juga pernah mendandani Putri Brunei Darussalam dan putri dari Perdana Menteri Malaysia yang pada saat itu akan melangsungkan pernikahan.
Namun, untuk bisa berada di posisinya seperti saat ini, Bubah menempuh perjalanan panjang yang terjal dan tak mudah. Pada awalnya, Bubah mengakui bahwa ia justru bercita-cita menjadi seorang dokter. Namun hal itu gagal diraih karena ketakutannya akan darah.
ADVERTISEMENT
Berawal dari sana, sang ibunda ngotot memaksa Bubah untuk mulai menekuni dunia kecantikan dengan membuka sebuah salon. Akhirnya, pada 2007 Bubah menimba ilmu di Rudy Hadisuwarno dan mulai bergabung dengan Jember Fashion Carnaval. Disana, Bubah diajari cara membuat baju, kostum, makeup, dan tatanan rambut yang aneh-aneh.
Kala itu kedatangan Bubah ke Jakarta disambut dengan manis oleh piala yang diperolehnya setelah berhasil memenangkan lomba Gading Beauty Award, yang digelar oleh Mal Kelapa Gading pada Mei 2011 silam. Di awal kariernya, Bubah tinggal di sebuah kamar kos yang kecil.
"Jangankan AC, kipas angin aja enggak ada, lemari enggak ada, bener-bener saya dari nol ke Jakarta, bener-bener nggak ada apa-apa," kenangnya saat bercerita kepada kumparan.
ADVERTISEMENT
Tempat tidurnya juga hanya terbuat dari busa tipis yang bagian tengahnya sudah melesak ke dalam. Bubah menuturkan betapa berbedanya kehidupannya yang dulu dengan saat ini. Ia menceritakan bahwa dirinya sungguh bekerja keras di awal karier, tanpa bantuan sedikit pun dari orangtua.
Saat itu, kariernya di Jakarta dimulai dengan mengerjakan rambut atau hairdo, menjahit kostum, dan mempromosikan jasa makeupnya di kawasan Kota Tua kepada fotografer-fotografer yang sedang berburu foto di sana. "Awal-awalnya nggak dibayar sama mereka, tapi lama-lama mulai diapresiasi, dibayar sama mereka. Saya nyewain kostum, saya makeupin mereka, saya jagain sampai sore, habis itu malamnya saya juga masih yang jahit baju, saya bekerja sampai 20 jam lah sehari, dan dalam setahun saya cuma libur empat hari," kisahnya.
ADVERTISEMENT
Kerja keras Bubah selama kurang lebih dua tahun mulai membuahkan hasil. Ia mulai bisa mengisi kamar kos dengan kipas angin, dan menyewa dua kamar kos untuk menyimpan peralatan makeup miliknya. Hingga pada 2013, Bubah mendapat kehormatan untuk mendandani model sampul untuk majalah di Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, ia juga berkesempatan untuk mendandani seluruh finalis dan ketiga juri America's Next Top Model di Bali.
Selebriti pertama yang didandani oleh Bubah adalah Astrid Tiar dan Marsha Timothy. Pada masa awal mendandani artis untuk sampul majalah, Bubah menuturkan bahwa dirinya hanya dibayar sebatas uang transportasi seadanya.
ADVERTISEMENT
Namun kecintaan Bubah pada profesi yang ditekuninya membuat Bubah tak patah arang. Rasa lelah pun tak lagi dirasa membebani, kala hasil karyanya diapresiasi dan disukai oleh sang klien. Bubah merasa sangat bahagia dan tersanjung saat menyaksikan kliennya tersenyum puas. Ia berprinsip bahwa dalam makeup, bukan hanya materi yang dicari, namun pengalaman dan kepuasan batinlah yang membuat dirinya merasa kaya.
Saking senang dan bersyukurnya bisa mendandani para artis, Bubah mengakui bahwa dirinya sampai salat sunnah terlebih dahulu sebelum memulai pekerjaannya untuk mempercantik mereka. Bahkan hingga saat ini pun, Bubah mengaku bahwa dirinya masih merasa tak percaya dan sangat bersyukur bisa dipercaya untuk mendandani para klien yang dianggapnya luar biasa.
ADVERTISEMENT
Awal meniti karier, semua alat makeup dikumpulkan oleh Bubah dengan cara menabung satu per satu dan menggunakan produk lokal. Dan hingga saat ini, meski Bubah sudah mampu membeli makeup terbaik keluaran merek mana pun, Bubah masih sangat mendukung penggunaan produk lokal. Tak tanggung-tanggung, kini Bubah didapuk menjadi brand ambassador bagi Nivea, Make Up For Ever, L'Oreal, dan Shiseido.
"Dulu kan cuma yang 'duh kapan ya bisa beli', kalau sekarang kan ada beberapa produk yang menjadikan saya brand ambassadornya, dan sekarang sudah bekerja sama dengan beberapa brand," jelasnya rendah hati. Bubah menambahkan bahwa produk asli Indonesia juga tak kalah kualitasnya.
Di sepanjang perjalanan kariernya, Bubah mengaku ada sangat banyak sosok yang berperan besar, seperti Karin Wijaya, Seto Adi Putra, dan Anton Johnson. Bisa mendandani berbagai sosok luar biasa seperti Nadya Hutagalung, Anggun, Agnez Mo dan Petra Němcová serta menjadi penata rias bagi ANTM merupakan pencapaian terbesar dalam kariernya. Bahkan, Bubah juga sudah dijadwalkan untuk mendandani the next Miss Universe 2016 yang akan segera terpilih. Wow!
ADVERTISEMENT
Biasanya dalam mendandani seorang klien, Bubah membutuhkan waktu hingga satu setengah jam. Semua tergantung pada kedekatan hubungan personal Bubah dengan sang klien. Jika akrab, biasanya Bubah membutuhkan waktu lebih lama akibat keasyikan ngobrol. Semua karena kepribadiannya yang amat ramah, menyenangkan, dan gampang akrab dengan semua orang. Sifatnya yang rendah hati inilah yang menjadi bekal utamanya dalam menjalin relasi dengan klien.
Bubah kini cukup aktif mengajar pada berbagai workshop dan kelas makeup di beberapa kota di Indonesia, seperti Surabaya. Ia mengaku pada awalnya merasa sangat grogi dan cukup gemetar saat berbicara di depan banyak orang. Namun, pada akhirnya Bubah menganggap itu sebagai ajang sharing dan berbagi pengetahuan dengan 100 beauty enthusiast dan model yang hadir pada saat itu. Bubah juga menyiasati kegugupannya dengan banyak bertanya dan berguru dengan Rossa dan Fitri Tropica, mengenai bagaimana cara tampil di depan umum dan berkomunikasi dengan audience.
ADVERTISEMENT
Meski kini Bubah sudah meraih kesuksesan, namun tak terbersit sedikit pun kesan sombong pada dirinya. "Saya pikir, menjadi makeup artist itu nggak ada yang bisa saya banggakan, nggak ada yang bisa saya saya sombongin. Saya tuh tetap menjual jasa. Jadi harus tetap apa adanya," tuturnya sambil tersenyum.
Bubah juga berpesan pada setiap orang yang ingin menekuni profesi yang sama seperti dirinya agar tidak sombong dan jangan pernah berhenti untuk belajar. "Kita harus benar-benar mencintai pekerjaan kita sebagai makeup artist. Harus bener-bener nggak boleh sombong, namanya ngejual jasa, kita harus bener-bener ngikutin apa maunya klien. Dan kita kalau mau jadi makeup artist yang bagus, kita tuh nggak boleh berhenti belajar. Dan kita nggak boleh ngerasa puas sama apa yang udah kita kerjakan," tutupnya bijak.
ADVERTISEMENT