Tidak Tercatat di KBBI, dari Mana Istilah Ngabuburit Berasal?

2 Mei 2017 16:15 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Menghabiskan waktu ngabuburit di taman kota. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Menghabiskan waktu ngabuburit di taman kota. (Foto: Thinkstock)
Ngabuburit. Istilah yang identik dengan bulan Ramadan.
Istilah tersebut diartikan sebagai waktu menunggu buka puasa dengan melakukan berbagai kegiatan, mulai dari berburu takjil atau sekadar jalan-jalan santai menanti bedug Maghrib.
ADVERTISEMENT
Meski sering didengar dan diucapkan, tahukah kamu dari mana asal muasal istilah ngabuburit?
Kamu warga Jawa Barat mungkin sudah mengenal istilah ini cukup lama , karena ternyata ngabuburit berasal dari bahasa sunda. 'Burit' adalah bahasa sunda yang sering dilafalkan oleh warga Jawa Barat sejak dahulu. Kata dasar 'burit' mempunyai penggambaran makna waktu sore, senja atau menjelang Maghrib (burit: sore hari).
Karena mempunyai makna senja, maka kata ngabuburit sering diucapkan sebagai penanda sore hari ketika menunggu waktu berbuka saat bulan Ramadan.
Ngabuburit dengan membaca buku di taman. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ngabuburit dengan membaca buku di taman. (Foto: Thinkstock)
Jika menilik Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), maka kamu tidak akan menemukan arti kata ngabuburit. Dan jika kamu hanya menulis kata dasarnya saja 'burit', maka makna yang keluar adalah (bagian) belakang, buntut, dubur, punggung.
ADVERTISEMENT
Meskipun bukan berasal dari bahasa Indonesia yang baku, namun istilah ini sudah dikenal oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia. Bahkan sudah banyak pewarta yang sering menggunakan istilah ini ke dalam berita mereka.
Ngabuburit pun seakan menjadi tren bagi masyarakat pada bulan Ramadan. Fenomena ini menjadi hiburan bagi umat Islam saat menunggu kumandang adzan maghrib. Jadi, apa rencana ngabuburitmu di bulan Ramadan nanti?