Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Tidur Lebih Lama di Akhir Pekan Baik untuk Kesehatan dan Kecerdasan
3 Juli 2017 15:19 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB

ADVERTISEMENT
Apa yang biasa kamu lakukan saat weekend tiba?
Me time? Tidur?
ADVERTISEMENT
Biasanya, sebagian orang yang sudah bekerja selama lima hari penuh akan menghabiskan hari liburnya dengan beristirahat di rumah atau pergi ke mall sekadar untuk makan dan berbelanja.
Tapi, pernahkah kamu menghabiskan waktu libur weekend hanya untuk tidur?
Jika selama weekend, kamu belum pernah menghabiskan waktumu untuk tidur, maka kamu bisa mencobanya. Karena pasalnya, sebuah studi terbaru menunjukkan jika tidur di akhir pekan akan membuat kamu lebih kurus dan bahkan lebih pintar.
Dilansir Metro, sebuah penelitian yang telah dilakukan membandingkan antara kebiasan tidur orang dewasa dengan BMI (Body Mass Index) seseorang. BMI merupakan ukuran yang digunakan untuk menilai proporsionalitas perbandingan antara tinggi dan berat seseorang. Penelitian ini dilakukan terhadap lebih dari 1000 orang, dengan membandingkan pola tidur dan mencocokkan indeks masa tubuh (BMI) masing-masing.

Hasilnya, orang yang tidurnya kurang dari tujuh jam setiap harinya, memiliki bobot tubuh yang lebih tinggi dibandingkan yang tidur lebih dari sembilan jam. Dan orang yang selalu menebus kekurangan tidurnya dengan tidur lebih lama di akhir pekan, memiliki bobot tubuh yang sedikit lebih rendah dibandingkan yang tidak.
ADVERTISEMENT
Rata-rata, orang-orang yang diteliti memiliki waktu tidur selama 7,2 jam pada malam hari. Berbeda tipis dengan jumlah jam tidur ideal yang direkomendasikan oleh National Sleep Foundation, yaitu tujuh hingga sembilan jam.
"Tidur yang lebih lama saat akhir pekan mungkin memiliki efek perlindungan biologis dalam mencegah gangguan tidur yang disebabkan atau terkait dengan obesitas," ungkap salah satu peneliti.
Bobot tubuh memang dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk genetik dan lingkungan. Kombinasi antara keduanya bisa menentukan berapa bobot tubuh yang kamu miliki.

Gen bisa mempengaruhi bobot tubuh karena mengontrol berbagai aspek penting tubuh. Seperti metabolisme, penggunaan energi, penimbunan lemak, hingga seberapa cepatnya kamu merasa kenyang.
Di samping itu, tidur juga bisa memengaruhi berat badan. "Semakin kurang jam tidur yang kamu miliki, semakin besar pula faktor gen memengaruhi bobot tubuh kamu. Semakin banyak kamu tidur, semakin kecil pengaruh gen dalam menentukan bobot tubuh kamu," papar Dr. Nathaniel Watson kepada USA Today.
ADVERTISEMENT
Mendapatkan tidur yang cukup dapat meningkatkan kecerdasan seseorang. Karena ketika kamu sedang merasa lelah, otak akan menjadi lesu dan ingatan pun jadi memburuk. Saat tidur, otak akan memproses informasi yang sebelumnya mungkin tidak bisa kamu ingat atau secara tidak sadar muncul kembali di ingatan kamu.
Kebanyakan orang mungkin lebih sering begadang saat hari-hari biasa dikarenakan pekerjaan yang masih menumpuk dan harus cepat diselesaikan atau kegiatan lain yang memang membuat waktu tidur berkurang. Dan untuk memperbaiki pola tidur yang sehat, kamu bisa mendapatkan tidur ekstra saat akhir pekan.
Kekurangan tidur juga diketahui bisa memicu timbulnya perilaku dan pola makan yang tidak sehat. Jadi, selalu berusaha untuk tidur cukup jika tak ingin tubuh jadi melar, ya!
ADVERTISEMENT