Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Vivi Zubedi Kenalkan Kain Sasirangan & Pagatan di Panggung NYFW 2018
31 Januari 2018 15:17 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Nama Vivi Zubedi sudah tidak asing lagi di dunia fashion modest-wear Indonesia. Sepak terjangnya tak hanya dikenal di Tanah Air sebagai desainer yang terkenal dengan karya abayanya, namanya juga harum hingga ke mancanegara. Vivi pernah memamerkan karyanya di Dubai, Hong Kong, Inggris, dan beberapa negara lainnya.
ADVERTISEMENT
Namanya kian harum semenjak menjajakan kaki di New York Fashion Week 2017 dan membuatnya semakin dikenal sebagai desainer papan atas Indonesia. Kini, Vivi hadir kembali untuk meramaikan panggung New York Fashion Week 2018 pada 11 Februari mendatang.
Ibu tiga anak ini sangat antusias dan tidak percaya karena kembali diundang oleh pagelaran kelas dunia tersebut, terlebih lagi mengingat dirinya adalah satu-satunya desainer modest-wear yang diundang ke New York.
"Saya tentu kaget ya, saya tanya 'ada siapa saja?' Nanti akan ada Victoria Bechkam, Bottega Veneta, Michael Kors, dan lainnya. Wah saya bingung kan," jelas Vivi sembari tertawa saat ditemui kumparan (kumparan.com) di Khung Restaurant, Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (31/1).
Dalam pagelaran ini, Vivi akan memperkenalkan kain Sasirangan dan Pagatan khas Kalimantan Selatan. Desainer berdarah Yaman ini akan mempersembahkan keunikan warna dan keindahan dari kain tersebut yang ia kemas dalam koleksi bernama Urang Banua.
ADVERTISEMENT
Dengan jumlah 32 koleksi yang akan ditampilkan. Nantinya, kain Sasirangan dan Pagatan akan diaplikasikan dalam balutan dress, atasan, bawahan, outer dengan cutting ciri khas Vivi Zubedi. Tak lupa, ia juga akan menambahkan berbagai aksesoris dan payet yang berasal dari Kalimantan Selatan.
"Tak banyak orang yang tahu kain sasirangan itu seperti apa. Jangankan internasional, di nasional pun tidak semua tahu. Makanya, akan Vivi kenalkan kain tradisional ini dan menunjukan bahwa kain tradisional Indonesia bisa sejajar dengan kain-kain fashion lainnya," tambah Vivi.
Di acara yang sama, Vivi memperlihatkan dua model pakaian yang akan ia persembahkan di New York Fashion Week nanti. Sebuah terusan dengan warna dasar putih dan aksen kain sasirangan di tengahnya, dan satu lagi, setelan baju berwarna biru pucat dengan paduan tenun pagatan.
ADVERTISEMENT
Vivi yang selama ini selalu menampilkan abaya untuk keseluruhan koleksinya, kali ini akan merilis busana modest-wear yang bisa digunakan untuk sehari-hari.
"Kini saatnya memperkenalkan modest-wear ala Vivi Zubedi. Bagaimana caranya kolaborasi atas, bawah, outer, menjadi modest wear seutuhnya. Bukan sekadar kekinian, namun tetap menempel dengan syariat Islam," jelasnya lagi.
Rupanya, koleksinya kali ini bukan sekadar koleksi semata. Ada cerita haru di balik koleksi Urang Banua yang menjadi inspirasi terbesarnya. Semangat para wanita pengrajin kain tradisional di Kalimantan Selatan yang terbentuk oleh kerja keras, gairah, dan cinta para pengrajin.
"Saya menemukan sisi lain di daerah ini, saya menemukan para pengrajin kain ini hidupnya tidak sejahtera. Membuat saya bertanya-tanya, 'kok pengrajin hidupnya seperti ini?'" Ungkap Vivi menahan tangis.
ADVERTISEMENT
Dari situ, menjadi alasan Vivi untuk semakin semangat membawa kain Sasirangan dan Pagatan ke kancah internasional.
"Ini saya persembahkan untuk wanita-wanita yang berjuang, kain-kain yang ibu-ibu bikin akan saya bawa ke panggung besar," tutupnya.