Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Wisata Kuliner ke Rumah Makan Puas, Pekalongan
27 Februari 2017 12:19 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT

Sebagai negara kepulauan, akulturasi dari bangsa lain sudah terjadi di Indonesia sejak lama. Salah satunya adalah di Pekalongan, Jawa Tengah. Tidak hanya pribumi saja yang mendiami kota batik ini, tetapi ada pula masyarakat dari etnis tionghoa dan arab. Oleh karena itu, Pekalongan cukup terkenal dengan istilah ARWANA (Arab-Jawa-China).
ADVERTISEMENT
Etnis Arab di Pekalongan mayoritas tinggal di kecamatan Sugihwaras, terutama di Jalan Surabaya. Jika ingin mencari kudapan khas Arab, silakan datang ke Jalan Surabaya, Sugihwaras, Pekalongan.
Salah satu rumah makan Arab yang terkenal adalah Rumah Makan Puas yang spesial menyediakan nasi kebuli. Bicara soal nasi kebuli di Pekalongan seolah tidak bisa dipisahkan dari rumah makan yang sudah berdiri sejak 1970-an.
Sekilas, tempat ini tidak terlihat seperti restoran, apalagi bentuknya yang mirip dengan bangunan-bangunan di sekitarnya. Hanya ada sebuah plang dan banner di bagian depan yang menjadi petunjuk keberadaan rumah makan ini.

Nuansa rumah makan baru terasa setelah kita memasuki bagian dalam bangunan tersebut. Kursi-kursi rotan berwarna coklat gelap, senada dengan meja kayu di depannya, tertata rapi di kiri-kanan ruangan. Sebuah kipas angin tergantung di langit-langit, mencoba membantu mengurangi hawa panas di kota batik ini.
ADVERTISEMENT
Jika beruntung, pengunjung bisa mendapatkan tempat di ruangan ber-AC. Itupun jika ruangan ini tidak sedang disewa untuk meeting atau acara lain.
Menengok bagian dapurnya, sederet kompor gas dengan panci -wajan di atasnya tampak terus mengepulkan asap. Beberapa pegawai tampak hilir mudik, keluar masuk dapur sambil membawa nampan yang entah berisi piring kosong atau pesanan pelanggan.
Ada pula seorang ibu-ibu yang sibuk mencincang bahan-bahan dasar seperti bawang dan cabai. Sementara ada pula yang tugasnya khusus menyiapkan pereda dahaga.

Di perbatasan antara ruang pengunjung dan dapur, disediakan musala bagi yang ingin menunaikan ibadah. Ruangannya cukup mungil, hanya sekitar 1,5 m x 3 m, dengan hamparan karpet biru membungkus lantai.
ADVERTISEMENT

Selain itu, arsitektur bangunan yang masih belum berubah, menjadikan rumah makan ini tempat menarik untuk berfoto. Beberapa pengunjung tampak mengabadikan pose mereka di depan lorong dapur atau di bagian samping rumah makan sambil menunggu hidangannya datang.

Bicara soal kelezatan nasi kebuli andalannya sudah tidak perlu dipertanyakan lagi rasanya. Satu porsi yang disajikan lengkap dengan daging kambing bumbu kecap, rendang dan acar hanya dibanderol harga sekitar Rp 22 ribu saja.
Wanginya yang menggelitik perut serta rasanya yang menggoyangkan lidah membuat rumah makan ini selalu diburu oleh pecinta nasi kebuli. Tidak salah jika rumah makan yang diberi nama Puas selalu mampu memuaskan pelanggannya.