Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan CyberNews, seseorang mem-posting database berisi 1,3 juta data pengguna Clubhouse di forum hacker minggu lalu. Data-data ini termasuk username, nama asli, foto, profil media sosial yang terhubung dan detail profil lainnya.
Menanggapi laporan ini, CEO Clubhouse Paul Davidson mengatakan kepada The Verge bahwa laporan yang menyebut adanya kebocoran data itu “salah dan menyesatkan”. Lebih lanjut Clubhouse menjelaskan lewat akun Twitter bahwa data tersebut adalah data publik yang memang bisa dilihat oleh siapa pun.
"Tidak (ada kebocoran data), (kabar) ini menyesatkan dan keliru, artikel ini clickbait, kita tidak diretas," kata Davidson.
Davidson juga menjelaskan bahwa data tersebut memang bisa didapatkan oleh para pengembang lewat API aplikasi karena bukan merupakan data pribadi. Jika diamati, tidak ada data sensitif seperti informasi kesehatan, informasi keuangan atau lokasi pengguna yang terekspos.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, peneliti CyberNews, Mantas Sasnauskas, berpendapat bahwa Clubhouse sebaiknya berupaya untuk membatasi jumlah data yang bisa didapatkan pengembang lewat API aplikasi mereka.
“Cara aplikasi Clubhouse mengizinkan siapa saja yang memiliki token (pengidentifikasi untuk mengakses API) atau melalui API, untuk mengambil seluruh informasi publik pengguna aplikasi, dampaknya adalah token tidak akan kadaluwarsa, jelas Sasnauskas.
“Ini seharusnya tidak hanya tercermin dalam ToS (syarat dan ketentuan), tetapi juga dalam implementasi teknis aplikasi, mempersulit siapa pun untuk mengakses data pengguna. Tidak adanya tindakan anti-gesekan dapat dianggap sebagai masalah privasi,” tegasnya.
Mengingat Clubhouse hanya tersedia di platform iOS, data publik seperti ini masih menjadi sesuatu yang cukup berharga karena tidak semua orang memiliki akses untuk memainkan aplikasi ini.
ADVERTISEMENT
Selain itu, meski data tersebut memang data publik yang bisa dilihat siapa pun, keterbukaan ini bisa berdampak pada para pengguna. Misalnya, akun media sosial atau email yang terhubung di aplikasi dan bisa didapatkan lewat aplikasi, bisa menyebabkan kejahatan siber phishing dan serangan social engineering.