10.000 Orang Indonesia Tertipu Aplikasi FaceApp Palsu

23 Juli 2019 15:13 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aplikasi FaceApp di Google Play Store. Foto: Muhammad Fikrie/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Aplikasi FaceApp di Google Play Store. Foto: Muhammad Fikrie/kumparan
ADVERTISEMENT
Aplikasi edit foto FaceApp kini sedang naik daun. Banyak posting-an di media sosial, baik itu Instagram, Twitter, dan Facebook, menampilkan foto wajah tua pengguna yang diedit dengan FaceApp.
ADVERTISEMENT
Naiknya tren penggunaan FaceApp ternyata dimanfaatkan oleh sejumlah oknum untuk melakukan penipuan demi keuntungan cepat. Hal ini ditemukan oleh perusahaan keamanan siber ESET.
Para scammer ini mengambil kesempatan dengan menawarkan aplikasi FaceApp versi Pro secara gratis, yang seharusnya berbayar. Kekhawatiran tentang isu keamanan FaceApp juga dimanfaatkan penipu dengan mengklaim FaceApp Pro palsu ini lebih aman.
Mereka bahkan berupaya menyebarkan berita tentang versi fiktif dari FaceApp yang saat ini viral. Gara-gara itu, pencarian Google untuk "FaceApp Pro" pun meningkat dan menghasilkan sekitar 200.000 artikel.
Agnes Monica pakai aplikasi FaceApp. Foto: @agnezmo/Instagram
Tim ilmuwan ESET menemukan, Indonesia menjadi salah satu negara yang menjadi incaran aplikasi FaceApp Pro palsu. Ada sekitar 10.737 orang diketahui telah menggunakan FaceApp Pro palsu yang tersebar dari link video YouTube penipu.
ADVERTISEMENT
Dari jumlah itu, pengguna aplikasi FaceApp Pro palsu di Indonesia telah mengalahkan Argentina, Meksiko, India hingga Amerika Serikat.
Peneliti ESET juga menjelaskan ada dua cara aplikasi FaceApp Pro palsu ini bisa tersebar dan digunakan oleh banyak orang, termasuk di Indonesia.
Aplikasi FaceApp. Foto: FaceApp
1. Website FaceApp palsu
Dalam salah satu penipuan yang telah diungkap, pelaku menggunakan situs web palsu yang mengklaim menawarkan versi "premium" dari FaceApp secara gratis. Situs palsu ini memanfaatkan pencarian Google terhadap aplikasi FaceApp yang sedang meningkat, sehingga kesempatan korban untuk buka website itu cukup tinggi.
Pelaku menipu korbannya untuk mengklik melalui penawaran yang tak terhitung jumlahnya untuk menginstal aplikasi dan langganan berbayar lainnya, seperti iklan, survei, dan sebagainya.
Situs web penyedia aplikasi FaceApp Pro palsu. Foto: ESET
Para korban juga menerima permintaan dari berbagai situs web untuk menampilkan notifikasi. Pada saat diaktifkan, pemberitahuan ini mengarahkan korban ke penawaran palsu lainnya.
ADVERTISEMENT
Selama risetnya, peneliti ESET menemukan tautan yang dibagikan itu justru mengarah ke laman FaceApp versi gratis di Google Play Store. Namun, tidak sedikit juga yang mengarah ke situs berbagi file populer, seperti MediaFire, untuk mengunduh aplikasi FaceApp Pro palsu.
Tautan download aplikasi FaceApp Pro palsu di layanan berbagi file MediaFire. Foto: ESET
Itu artinya, pengguna bisa saja berakhir dengan download aplikasi palsu tersebut yang mungkin sudah disuntik dengan program jahat malware.
2. Video Youtube
Jenis penipuan kedua yakni melalui video YouTube, yang sekali lagi mempromosikan tautan unduhan untuk versi "Pro" FaceApp secara gratis. Sama dengan situs web palsu, video YouTube sebagai perantara korban untuk membuka link atau tautan untuk mengunduh aplikasi FaceApp palsu di luar dari Google Play Store.
Salah satu video yang ditemukan ilmuwan ESET, jumlah penontonnya sudah mencapai 150 ribu view. Tautan di video tersebut telah diklik lebih dari 96.000 kali.
ADVERTISEMENT
Dari sini, peneliti bisa melihat negara mana saja yang terkena penipuan aplikasi FaceApp palsu, di mana Indonesia yang menjadi salah satu pengguna terbanyaknya.
Meskipun jenis penipuan ini biasanya hanya digunakan untuk menayangkan iklan, tautan singkat dapat menyebabkan pengguna memasang malware hanya dalam satu klik. Peneliti melihat hal ini pernah terjadi di masa lalu, misalnya, dengan aplikasi game Fortnite digunakan sebagai umpan.
Ada 10.737 orang di Indonesia tertipu aplikasi FaceApp Pro palsu yang tautannya disebar melalui YouTube. Foto: ESET
ESET mengimbau pengguna untuk menghindari mengunduh aplikasi dari sumber selain toko aplikasi resmi Google Play Store atau Apple Apps Store. Kemudian, periksa informasi yang tersedia tentang aplikasi, macam pengembangnya, peringkat, ulasan, dan lain sebagainya.
Pengguna FaceApp perlu berhati-hati dan selalu memperhatikan ketika aplikasi meminta akses atau lisensi terhadap konten atau identitas digital. Jangan asal menyetujui dan pastikan apa saja yang kamu izinkan untuk dibagikan dengan aplikasi tersebut.
ADVERTISEMENT
Jika ingin mencoba aplikasi FaceApp, sebaiknya jangan berikan akses terhadap galeri gambar kepada FaceApp. Amannya, ambil gambar saja secara langsung lewat kamera di aplikasi.