15 Ribu Nelayan Pakai Aplikasi Aruna untuk Jualan Ikan

26 Januari 2021 19:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nelayan pengguna platform e-commerce Aruna Indonesia memamerkan lobster hasil tangkapannya. Foto: Dok. Aruna Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Nelayan pengguna platform e-commerce Aruna Indonesia memamerkan lobster hasil tangkapannya. Foto: Dok. Aruna Indonesia
ADVERTISEMENT
Platform e-commerce yang bergerak di bidang kelautan dan perikanan, Aruna Indonesia, telah membantu para nelayan yang tersebar di seluruh Indonesia. Ada sekitar 15 ribu nelayan yang terbantu dalam menjual online ikan hasil tangkapannya lewat aplikasi Aruna.
ADVERTISEMENT
Utari Octavianty selaku pendiri Aruna, sekaligus alumni program Royal Academy of Engineering, Leaders in Innovation Fellowship di Inggris, menyadari ada banyak masalah yang mengganggu industri perikanan Indonesia. Nelayan tidak hanya dibayar rendah, tetapi industri perikanan juga mengalami rantai pasokan yang tidak efisien, kontrol kualitas yang buruk, dan kenaikan harga yang tinggi.
Ia termotivasi untuk mencari solusi atas masalah tersebut. Utari dan teman-teman mendirikan sebuah startup e-commerce bernama Aruna untuk mengatasi masalah di industri perikanan dengan menggunakan inovasi dan teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan para nelayan di Indonesia.
Indonesia memiliki garis pantai yang membentang lebih dari 50 km, menjadikan Indonesia menduduki posisi teratas dalam pasar ikan global yang berpotensi memberikan manfaat ekonomi dan sosial secara signifikan. Meski demikian, para nelayan Indonesia masih memiliki pendapatan yang relatif rendah yaitu kurang dari 84 dolar AS atau sekitar Rp 1,2 juta per bulan.
ADVERTISEMENT
Angka tersebut membuat masyarakat menjauh dari industri perikanan, dan selama 10 tahun terakhir jumlah nelayan di Indonesia telah menurun drastis.
Utari Octavianty, Co-Founder dan General Director Aruna. Foto: Aruna Indonesia
Dengan hadirnya Aruna, para nelayan dapat menjual hasil tangkapannya dengan harga yang layak melalui lelang ikan digital dan memasarkan produk makanan laut.
Platform Aruna memastikan bahwa ada transparansi di seluruh proses perdagangan dan nelayan dapat langsung melihat nilai sebenarnya dari hasil tangkapan mereka. Saat ini, sekitar 15.000 nelayan dari 15 lokasi di Indonesia telah bergabung dengan Aruna dan menikmati peningkatan pendapatan sebesar 20 persen.
Mayoritas dari bisnis Aruna kini fokus pada ekspor produk perikanan ke berbagai negara seperti China, Amerika Serikat, dan negara-negara Asia sekitarnya. Namun, dengan pembatasan perjalanan akibat pandemi COVID-19, Utari memutuskan untuk mengadaptasi model bisnis Aruna dengan fokus pada pasar lokal.
ADVERTISEMENT
Aruna kemudian berkolaborasi dengan platform e-commerce grosir lokal untuk menambahkan produk ikan dalam kemasan. Alhasil, pelanggan kini dapat membeli produk langsung dari nelayan Aruna di toko online 'Seafood by Aruna' melalui e-commerce seperti Tokopedia, Bulalapak, dan Shopee.
Keberhasilan Aruna dalam mengembangkan industri perikanan telah membuahkan penghargaan Alipay-NUS Enterprise Social Innovation Challenge pada April 2019.
Utari menjelaskan, dirinya akan terus memperluas layanan dan meningkatkan akses nelayan Indonesia terhadap sumber daya dasar lain seperti listrik, air bersih, dan internet. Selain itu, ia ingin menggunakan platform Aruna sebagai peluang peningkatan kapasitas nelayan Indonesia dengan menawarkan pelatihan penangkapan ikan secara berkelanjutan, pengolahan ikan, pengelolaan keuangan, dan tutorial tentang cara menggunakan aplikasi Aruna.
(MRT)
ADVERTISEMENT