Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
16 Jam Gelar Pesta Diskon Hari Jomblo, Alibaba Raih Untung Rp 355 T
11 November 2018 17:20 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Pembukaan festival belanja Single Day atau 'Hari Jomblo' yang digelar Alibaba tahun ini memecah rekor terbaru. Beberapa menit setelah festival bertajuk 11.11 Global Shopping Festival 2018 itu dibuka, Alibaba bahkan sudah membukukan pendapatan 10 miliar yuan atau sekitar Rp 21,1 triliun.
ADVERTISEMENT
Raksasa e-commerce itu telah melampaui angka 100 miliar yuan atau Rp 211 triliun dalam kurun waktu kurang dari dua jam di pesta diskon tersebut. Setelah 16 jam berlalu, mereka sudah mengumpulkan transaksi senilai 168,3 miliar yuan atau sekitar Rp 355 triliun, menurut laporan Bloomberg.
Nilai transaksi tersebut melebihi pencapaian tahun lalu, yang sukses meraih 168 miliar yuan.
Singles Day merupakan gagasan dari pendiri Alibaba Jack Ma dan Zhang. Awalnya tanggal 11 November muncul sebagai lawan dari Hari Valentine yang dirayakan di China dan juga seluruh dunia setiap tanggal 14 Februari.
Hari Jomblo sebenarnya adalah festival menghibur di antara anak-anak muda di China untuk merayakan diri mereka yang tidak memiliki kekasih. Tanggal 11 November dipilih karena angka '1' diibaratkan sebagai seorang individu yang sendirian.
ADVERTISEMENT
Festival ini tidak hanya digelar di China saja, tetapi juga di beberapa negara lain di mana Alibaba melakukan ekspansi bisnisnya, termasuk di Indonesia.
Tahun ini, negara-negara teratas yang menjual produknya ke China adalah Jepang, AS, dan Korea Selatan, sementara barang-barang paling populer yang dibeli di luar negeri adalah gaun, mantel wol, celana, dan jaket tudung.
Alibaba berharap pesta diskon ini bisa melebihi pencapaian tahun lalu, yang sanggup meraup transaksi dengan nilai hingga 168 miliar yuan.
Ekspansi internasional akan menjadi kunci utama upaya CEO Alibaba Daniel Zhang untuk terus memecahkan rekor, dengan Asia Tenggara terus menjadi target mereka untuk berkembang. Di kawasan ini Alibaba bisa mendulang untung di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi di China dan gejolak yang disebabkan oleh perang dagang yang meningkat.
ADVERTISEMENT
Ada produk Indonesia
Lima produk asal Indonesia juga hadir di festival belanja "Hari Jomblo" Alibaba di China. Produk yang dimaksud adalah kopi Kapal Api, biskuit Richeese Nabati, kerupuk Papaptonk Udang, Indomie, dan Yan Ty Ty sarang burung walet.
"Lima produk sudah kami siapkan. Kopi, biskuit, kerupuk, sarang burung walet, yang produknya dari Indonesia. Produk itu sudah tersedia dan discovered konsumen di China," ujar Triawan usai pertemuan dengan Jack Ma di Hotel Laguna, Nusa Dua, Bali, Sabtu (13/10).
Produk makanan dipilih lantaran stok kelima produk tersebut telah memenuhi syarat minimal untuk dijual di marketplace Alibaba tersebut, yakni 1 juta produk.
"Kenapa makanan, mereka lah yang bisa diterima Alibaba, karena sudah ada di platform mereka. Harus 1 juta stok minimal di sana dan harus bisa deliver dalam waktu tersebut," jelasnya.
ADVERTISEMENT