2 BTS Palapa Ring di Papua Dibakar, Ini Tanggapan Kominfo

11 Januari 2021 18:32 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi BTS Foto: ANTARA FOTO/Basri Marzuki
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi BTS Foto: ANTARA FOTO/Basri Marzuki
ADVERTISEMENT
Dua base transceiver station (BTS) di Papua, dibakar orang tak dikenal (OTK) pada Sabtu, (9/1). Kedua infrastruktur telekomunikasi tersebut ialah microwave Palapa Ring, tower B4 dan B5 yang berlokasi di Kabupaten Puncak, Papua.
ADVERTISEMENT
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengatakan bahwa pihaknya belum menemukan pelaku pembakaran tersebut. Saat ini pihak Kominfo masih melakukan pengecekan di lokasi kejadian.
"Akibat dari terbakarnya kedua tower microwave ini, jaringan Palapa Ring di Kota Ilaga, Ibukota Kabupaten Puncak terputus," kata Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Anang Latif.
Kominfo telah mengambil langkah agar dapat mengidentifikasi motif pembakaran agar tidak berulang. Langkah tersebut ialah melakukan investigasi menyeluruh untuk mencari tahu identitas pelaku  dan motif pembakaran, serta menyediakan konektivitas jaringan Palapa Ring Timur agar bisa kembali digunakan.
Ilustrasi BTS. Foto: Telkomsel
“Tetap berkomitmen mengupayakan backup konektivitas di wilayah terdampak dengan menggunakan teknologi lain, yakni satelit (VSAT), untuk melayani Kota Ilaga," jelasnya.
Untuk backup jaringan sendiri membutuhkan waktu dan ketersediaan bandwidth yang memadai. Ini membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak.
ADVERTISEMENT
"Kita butuh waktu untuk ketersediaan oleh provider VSAT dengan bandwidth yang mumpuni atau mencukupi untuk kota di Ilaga," kata Eddy Siahaan, Direktur Operasional PT Palapa Timur Telematika.
Lebih lanjut, Kominfo akan bekerja sama dengan aparat TNI-Polri serta pemerintah daerah untuk mencegah peristiwa berulang. Dia mengatakan pembangunan mega-infrastruktur Palapa Ring sudah dimulai pada 2015 dan menjadi prioritas Kominfo hingga 2024.
Ilustrasi tiang-tiang BTS dekat pemukiman. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
"Pembangunan infrastruktur untuk kepentingan masyarakat perlu dijamin keamanannya.  Apalagi percepatan transformasi digital saat ini sedang menjadi fokus pemerintah,  yang salah satunya mencakup pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Papua," tuturnya. 
Palapa Ring sendiri adalah proyek yang telah dimulai sejak tahun 2015 dan selesai pada tahun 2019. Infrastruktur kabel fiber optic sepanjang 12.148 kilometer dan menghubungkan 90 kota dan kabupaten ini akan menyediakan akses telekomunikasi yang merata dan setara ke seluruh Indonesia hingga ke daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).
ADVERTISEMENT
"Kami berharap, demi kepentingan bersama, seluruh masyarakat Indonesia turut menjaga apa yang sudah kita bangun. Dengan terbangunnya infrastruktur digital yang mumpuni dan merata, kita semua dapat menutup digital gap sehingga muncul talenta-talenta digital baru di Indonesia dari tanah Papua," tegas Anang.