Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
20 Tahun Google: Berawal dari Garasi Hingga Menguasai Dunia Internet
28 September 2018 7:29 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Musim panas tahun 1995, seorang mahasiswa pascasarjana bernama Sergey Brin memberikan tur di Stanford University kepada para mahasiswa baru. Salah satu dari rombongan mahasiswa baru itu adalah Larry Page , yang merupakan lulusan jurusan teknik dari University of Michigan.
ADVERTISEMENT
Pertemuan antara kedua pemuda inilah yang kemudian menjadi awal dari lahirnya perusahaan yang mengubah dunia beberapa tahun setelahnya. Meski begitu, ternyata awal pertemuan ini tidak terlihat jika keduanya akan menjadi sahabat dan bekerja sama.
"Saya pikir ia sangat menyebalkan," ujar Page, tentang pertemuannya dengan Brin. "Ia keras kepala tentang berbagai hal, dan saya pikir saya juga begitu."
Di sisi lain, Brin juga memiliki pendapat yang sama tentang pertemuan dengan Page saat itu.
"Kami berdua melihat diri kami berdua menyebalkan. Tapi kami mengatakannya dengan sedikit bercanda. Tentu saja kami menghabiskan banyak waktu mengobrol, jadi ada sesuatu di sini," jelas Brin, dilansir The Guardian.
Saat itu, teknologi dari situs web baru sebatas bisa mengetahui asal suatu link situs web hanya dengan membaca kodenya. Tapi, satu-satunya cara untuk mencari asal dari suatu situs adalah dengan melihat situs itu telah terhubung dengan halaman situs lain.
ADVERTISEMENT
Dengan kata lain, untuk mendapatkan daftar dari setiap link yang saling terhubung, kamu harus mengecek setiap situs lain di internet.
Sebuah proyek bernama 'Backrub' milik Larry Page kemudian bertujuan untuk mengatasi masalah ini dengan merancang sebuah tugas kompleks yang tidak hanya membutuhkan sumber daya komputasi yang besar, tapi juga rumus matematika yang rumit. Oleh karena itu, Brin sebagai jenius matematika memegang perannya di sini.
Pada 1996, mereka berdua mulai bereksperimen dengan halaman muka situs Stanford dan membuat algoritma bernama PageRank. Algorima ini merupakan sistem rangking yang menjadi ide Page dan Brin.
Algoritma tersebut dirancang untuk menambah daftar alamat situs yang saling terhubung itu. Semakin banyak situs yang terhubung, maka akan informasi dalam situs itu bisa lebih dipercaya.
ADVERTISEMENT
Kemampuan algoritmanya ini membuat Page dan Brin bisa membuat peringkat dalam hasil pencarian di internet tak hanya dari frekuensi kata kunci tapi juga otorisasi.
Barulah pada tahun 1996, Backrub berubah menjadi Google . Makna dari nama ini berasal dari istilah googol, yang berarti bilangan besar 10 dengan kekuatan 100 dalam matematika.
Versi perdana Google muncul di situs Stanford berkat keahlian Page dan Brin. Sistem ini awalnya menguras bandwidth dalam jumlah besar dan selalu membuat koneksi internet di Stanford mati. Tapi, sistem buatan keduanya berhasil membuat pengguna di Stanford bisa mencari semua 24 juta halaman yang tersimpan di database.
Awal kiprah Google
Pada 15 eptember 1997, Google.com didaftarkan dan pada Agustus 1998 Google Doodle pertama muncul. Doodle itu menampilkan sosok Burning Man yang bertujuan memberitahu orang-orang jika Page dan Brin sedang berada di festival tersebut di padang pasir Nevada.
ADVERTISEMENT
Google mendapatkan pendanaan pertama dalam bentuk cek sebesar 100 ribu dolar AS dari Andy Bectolsheim, salah satu pendiri Sun Microsystems, pada Agustus 1998. Cek itu ditujukan untuk 'Google Inc', dan celakanya saat itu Google Inc belum ada sehingga Page dan Brin pun ngebut mengurus hal tersebut.
Google Inc akhirnya berdiri pada 4 September 1998 sehingga keduanya bisa mencairkan cek tersebut. Pada bulan yang sama, ruang kerja Page dan Brin pindah dari kamar asramanya ke sebuah garasi milik seorang teman bernama Susan Wojcicki di Menlo Park, California. Ya, Wojcicki sekarang menjadi CEO YouTube .
Di dalam garasi itu ada meja ping-pong dan karpet berwarna biru terang, yang kemudian mereka mendapatkan pendanaan lebih lanjut salah satunya dari pendiri Amazon, Jeff Bezos.
Pada awal 1999, Page dan Brin berupaya menjual Google ke Excite, yang saat itu menjadi perusahaan mesin pencari kedua di belakang Yahoo. Tapi, entah kenapa CEO Excite George Bell menolak untuk membeli Google, yang kemudian menjadi perdebatan selama bertahun-tahun.
ADVERTISEMENT
Page dan Brin juga sempat berupaya menjual teknologi mereka ke Altavista dan Yahoo pada 1998 tapi tak terwujud.
Karena tidak ada pembeli, Google mulai merekrut engineer dan pindah dari garasi Wojcicki ke sebuah kantor di Palo Alto pada Maret 1999. Selang dua tahun, tepatnya 2001, Google membutuhkan bimbingan dari 'orang dewasa' yang membuat mereka merekrut Eric Schmidt sebagai chairman dan kemudian menjadi CEO Google, menggantikan Page.
Lucunya, Schmidt dipilih oleh Page dan Brin di posisi ini dibandingkan 50 kandidat lain karena ia datang ke festival Burning Man. Schmidt lebih bertugas menangani bisnis tradisional perusahaan, sementara Page dan Brin tetap memimpin untuk mengembangkan produk dan teknologi Google.
Dalam waktu kurang dari 10 tahun, Google telah memenangi perang mesin pencari internet. Satu hal yang menyenangkan memakai mesin pencari Google dari tahun ke tahun adalah tampilannya yang masih tetap bersih, hanya ada logo, kolom pencarian, dan tombol pencari.
ADVERTISEMENT
Tapi, kedigdayaan Google di dunia teknologi tak hanya sebatas mesin pencari saja. Mereka memperluas produk-produknya ke berbagai hal. Salah satu cara yang mereka lakukan adalah mengambil langkah akuisisi perusahaan-perusahaan teknologi.
YouTube bisa dibilang menjadi akuisisi terpenting yang dilakukan Google, di mana nilainya mencapai 1,65 miliar dolar AS dalam bentuk saham. Jika biasanya Google membeli perusahaan yang 'belum terlalu bersinar', beda dengan YouTube yang saat diakuisisi memang sudah menjadi fenomena baru sebagai platform streaming video favorit.
Meski nilai akuisisinya dianggap sangat besar, tapi Google membuktikan langkahnya telah tepat karena pada tahun ini YouTube diproyeksikan mendapatkan pendapatan dari iklan dengan nilai mencapai 4 miliar dolar AS.
Selain itu, Google juga mengembangkan sistem operasi pada smartphone alias ponsel pintar yang diberi nama Android. Sistem operasi yang identik dengan ikon robot berwarna hijau itu kini mendominasi perangkat smartphone yang tersebar di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Google juga mengembangkan teknologi kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI). Pada 2014, raksasa teknologi tersebut membeli perusahaan AI bernama DeepMind yang kemudian masuk ke dalam unit Google Brain. Meski begitu, DeepMind tetap lanjut sebagai perusahaan independen sebagai sebuah institusi riset.
Batu kerikil dalam perjalanan Google
Tapi, melihat kisah luar biasa dari Google ini, bukan berarti mereka tidak menemui hambatan berarti dalam perjalanannya. Regulasi, sensor, dan persaingan pernah mengancam singgasana Google.
Soal regulasi, lihat saja di China bagaimana Google diblokir di Negeri Tirai Bambu tersebut. Tapi, baru-baru ini Google berencana untuk kembali masuk ke China dengan mengembangkan produk yang bebas sensor China.
Untuk urusan hak cipta, Google pernah berhadapan dengan perusahaan konglomerasi media asal AS bernama Viacom. Kasus hak cipta antara keduanya berlangsung selama 7 tahun, di mana Viacom mencatat ada lebih dari 150 ribu video yang melanggar hak cipta di YouTube.
ADVERTISEMENT
Kasus itu berakhir pada 2014 dan kedua perusahaan tidak mengeluarkan uang sama sekali pada akhirnya.
Google juga sering dikritik karena dianggap ikut bertanggung jawab dalam menyebarkan berita hoaks di dunia maya. Sejumlah langkah telah mereka lakukan, salah satunya adalah dengan menggandeng media-media lokal untuk menjadi pemeriksa fakta dan memastikan berita yang tampil di halaman pertama mesin pencari Google bukanlah hoaks.
Di Indonesia, masyarakat sering memanfaatkan Google untuk mencari konten-konten pornografi. Pemerintah yang menyadari hal ini pun meminta Google untuk bekerja sama dalam menangkal konten pornografi bisa diakses di platform-nya.
Langkah yang dilakukan Google adalah menerapkan Safe Search yang membuat penggunanya di Indonesia tidak bisa lagi mencari konten porno di mesin pencarinya mulai tahun ini.
ADVERTISEMENT
Kini, Google telah berusia 20 tahun. Raksasa teknologi itu tentu tidak akan berhenti untuk mengembangkan produk-produk yang akan kembali mengubah dunia di masa yang akan datang.
20 tahun kemudian mungkin Google bakal sekali lagi mengubah dunia dengan teknologi yang dihadirkannya.