2018, SpaceX Mulai Bawa Turis Jalan-jalan ke Bulan

28 Februari 2017 13:40 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kapsul antariksa SpaceX DragonV2. (Foto: REUTERS/Mario Anzuoni/File Photo)
zoom-in-whitePerbesar
Kapsul antariksa SpaceX DragonV2. (Foto: REUTERS/Mario Anzuoni/File Photo)
Perusahaan layanan transportasi luar angkasa, SpaceX, tengah mempersiapkan diri mengirim dua wisatawan untuk berkeliling di bulan, menggunakan pesawat antariksa yang dikembangkan untuk astronaut badan antariksa Amerika Serikat NASA. Pendiri sekaligus CEO SpaceX Elon Musk mengatakan dalam jumpa pers, rencana perjalanan wisata di luar orbit Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS) yang didanai pihak swasta ini baru akan direalisasikannya pada akhir tahun 2018. Musk tidak menyebutkan identitas siapa calon turis yang beruntung ini. "Saya pikir ada pasar untuk satu atau dua turis per tahun," sebutnya. Ia memperkirakan tarif tur antariksa yang ditagih SpaceX bisa memberi kontribusi 10 hingga 20 persen untuk pendapatan perusahaan. Misi membawa wisatawan ke bulan ini akan memakan waktu satu pekan, dengan terbang menggunakan roket Falcon Heavy garapan SpaceX sejauh 480.000 km hingga 640.000 km dari Bumi dan menggunakan jalur lintasan yang sama dengan Apollo 8 NASA di tahun 1968. Musk menambahkan, ekspedisi yang didanai swasta itu akan berlangsung setelah perusahaannya mulai melakukan uji peluncuran perdana pada roket Falcon Heavy yang dijadwalkan tahun ini.
ADVERTISEMENT
Elon Musk, CEO perusahaan SpaceX dan Tesla. (Foto: REUTERS/Danny Moloshok)
zoom-in-whitePerbesar
Elon Musk, CEO perusahaan SpaceX dan Tesla. (Foto: REUTERS/Danny Moloshok)
SpaceX bukan perusahaan satu-satunya yang menyajikan layanan perjalanan komersial luar angkasa. Perusahaan lain yang juga melakukan hal serupa antara lain Virgin Galactic, Blue Origin, sampai Boeing. Virgin Galactic, yang berbasis di London, Inggris, tengah menguji pesawat antariksa berpilot dua yang mampu membawa enam penumpang untuk terbang dengan ketinggian sekitar 100 kilometer di atas Bumi, cukup tinggi untuk merasakan pengalaman mikrogravitasi dan melihat lengkungan Bumi.