3 Alasan Harga Smartphone Naik saat Pandemi Corona

29 September 2020 7:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi menggunakan smartphone. Foto: Jenny Kane/AP Photo
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menggunakan smartphone. Foto: Jenny Kane/AP Photo
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Harga jual rata-rata (average selling price) smartphone meningkat 10 persen pada kuartal kedua tahun 2020 dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya, menurut laporan terbaru dari Counterpoint Research. Meski demikian, pengapalan smartphone menurun 23 persen, yang berdampak pada penurunan pendapatan vendor hingga 15 persen pada kuartal kedua tahun 2020.
ADVERTISEMENT
Dalam riset ini, Counterpoint mengamati pertumbuhan harga smartphone di beberapa pasar utama seperti Amerika Utara, Amerika Latin, Eropa, Timur Tengah dan Afrika, Asia-Pasifik, dan China. Mereka menemukan, masing-masing pasar mengalami peningkatan harga jual rata-rata smartphone, kecuali di Amerika Latin yang mengalami penurunan sebesar 5 persen.
Kenaikan harga smartphone tertinggi tercatat di China, di mana rata-rata harga jual smartphone saat ini adalah 310 dolar AS. Pertumbuhan harga smartphone di Negeri Tirai Bambu itu meningkat 13 persen dibanding kuartal 2 tahun 2019.
Sementara itu, wilayah Asia Pasifik mengalami peningkatan harga smartphone hingga 11 persen dari tahun ke tahun. Saat ini, harga rata-rata smartphone di wilayah Asia Pasifik menjadi 243 dolar AS.
Pedagang ponsel di ITC Roxy Mas, Jakarta. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Adapun pasar handphone (HP) di Amerika Utara memiliki harga rata-rata tertinggi dari wilayah lain dengan catatan 471 dolar AS. Harga rata-rata di wilayah tersebut meingkat 7 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Counterpoint mencatat, meski produsen smartphone Android turun selama Q2 2020, pengiriman untuk iPhone meningkat 3 persen, yang berimbas pada pendapatan Apple meningkat 2 persen.

3 penyebab harga HP naik kala pandemi corona

Menurut Varun Mishra, peneliti di Counterpoint, ada sejumlah alasan mengapa harga smartphone meningkat di saat pandemi COVID-19, penyakit yang disebabkan virus corona. Yang pertama, sentimen pembeli di segmen entry-level yang murah jadi menurun.
Mishra menjelaskan, konsumen smartphone murah di kategori entry-level biasanya membeli secara offline. Nah, karena sebagian besar negara menerapkan lockdown karena pandemi corona, sentimen konsumen jadi rendah karena pengguna di kelas menengah ke bawah menghindari pembelian secara tidak langsung.
Selain itu, Mishra juga mengatakan kalau orang-orang yang diam di rumah selama lockdown ingin smartphone mereka upgrade. Tujuannya agar dapat menemani mereka selama karantina di rumah.
ADVERTISEMENT
“Ada juga peningkatan ketergantungan pada ponsel selama lockdown, dengan bekerja dari rumah, belajar di rumah, aplikasi produktivitas, permainan, hiburan, dan konsumsi konten lainnya yang terjadi melalui ponsel dalam berbagai tingkat,” kata Mishra dalam laporannya. “Ini juga mendorong beberapa konsumen untuk meningkatkan perangkat mereka untuk pengalaman pengguna yang lebih baik secara keseluruhan.”
Ilustrasi main game di smartphone. Foto: Charles Brouwson/kumparan
Penyebab terakhir, Mishra menyebut kalau keberadaan smartphone 5G jadi faktor tambahan mengapa harga smartphone jadi meningkat secara global. Selama kuartal 2 tahun 2020, kata Mishra, smartphone 5G berkontribusi pada 10 persen dari total pengiriman HP global. Meski kecil, smartphone 5G berkontribusi pada 20 persen dari total pendapatan vendor karena sebagian besar berasal di segmen premium.
Dalam catatan Counterpoint, China adalah kontributor terbesar penjualan 5G, di mana 72 persen dari pendapatan smartphone 5G global berasal dari China.
ADVERTISEMENT
“Secara keseluruhan, penurunan permintaan untuk perangkat tingkat harga yang lebih rendah karena dampak ekonomi dan penutupan ritel offline, ketahanan segmen premium, dan peningkatan penjualan 5G, terutama di China, berkontribusi pada peningkatan harga jual rata-rata smartphone selama kuartal tersebut,” kata Mishra.
Selain mengungkap alasan harga smartphone meningkat, Counterpoint juga membagikan daftar vendor dengan pangsa pasar terbesar secara global. Daftar tersebut diisi secara berurutan oleh Apple (34 persen), Huawei (20 persen), Samsung (17 persen), Vivo (7 persen), dan Oppo (6 persen). Sebanyak 16 persen pangsa pasar smartphone global sisanya diisi oleh vendor lain, kata Counternpoint.
Dalam catatan Counterpoint, Huawei (termasuk Honor) melaporkan pangsa pasar global tertingginya sebesar 20 persen pada Q2 2020. Ini adalah pertama kalinya Huawei mampu melampaui Samsung baik dalam hal pengiriman maupun pendapatan.
ADVERTISEMENT
“Ini karena Huawei terus didorong di China, negara pertama yang pulih dari COVID-19,” kata Mishra. “Tetapi ketika pasar di luar China pulih, akan sulit bagi Huawei untuk mempertahankan keunggulan ini di kuartal mendatang.”